Pemekaran Kecamatan Tinjauan Pustaka

16 kekuasaan dibungkus dengan wacana keinginan untuk pelayanan birokrasi yang efisien demi terjadinya pemekaran wilayah. Riadi, 2004 :205-207.

2.4. Pemekaran Kecamatan

Wacana Pemekaran Wilayah didasari oleh undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintah Daerah, pada pasal 5 ayat 2 menyatakan bahwa daerah dapat dimekarkan menjadi lebih dari satu daerah. Norton dikutif dari Muluk 2007 mengungkapkan bahwa penataan batas ini berkaitan dengan efisiensi ekonomi dan efektivitas demokrasi. Pertimbangan efisiensi ekonomi yang menjadi dasar bagi penentuan batas daerah meliputi beberapa hal: a Biaya perjalanan dan komunikasi yang rendah. b Sejauh mana pemerintah daerah mampu memenuhi kebutuhan finansial, tanah dan sumber daya lainnya dari dalam daerahnya sendiri sehingga meminimalkan ketergantungan ekonomi. c Meminimalkan biaya akibat aktivitas suatu daerahnya yang ber-spill over. d Mempasilitasi kolaborasi dan koordinasi di antara pelayanan beberapa jenis yang diberikan. e Menyesuaikan wilayah dengan bagian swasta, sukarela, dan publik beserta kepentingan terkait untuk memfasilitasi kerja sama dan koordinasi guna kepentingan bersama. Syarat pemekaran kecamatan berpedoman dari undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintah daerah dipertegas dengan keputusan dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2000 tentang pedoman pembentukan kecamatan yang tercantum didalamnya syarat pemekaran kecamatan pada Pasal 3, yaitu:a jumlah Universitas Sumatera Utara 17 penduduk b luas wilayah c jumlah desa atau kelurahan. Ada beberapa tujuan dibentuknya sebuah daerah baru atau dilakukannya pemekaran wilayah menurut peraturan pemerintah No.129 Tahun 2000 tentang persyaratan pembentukan dan kriteria pemekaran dan pembentukan dan penggabungan daerah yaitu: a. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat. b. Percepatan pertumbuhan kehidupan demokrasi. c. Percepatan pelaksanaan pembangunan perekonomian daerah. d. Percepatan pengelolaan potensi daerah. e. Peningkatan keamanan dan ketertiban. f. Peningkatan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah. Pemekaran merupakan istilah Indonesia untuk menyebut subdivisi distrik- distrik dan Provinsi yang ada dalam rangka menciptakan unit-unit administratif baru. Di Amerika Serikat istilah pemekaran “ redistricting” yaitu pembentukan kembali distrik-distrik dan menyangkut politik pemilihan Bernart, 2002:25. Penggunaan istilah pemekaran tersebut tidak mengarah keluar dari sebuah sistem Negara melainkan menambah subsistem dari Negara. Istilah pemekaran di Indonesia lebih kongkrit di gunakan karena merujuk pada pemisahan dari tingkat Provinsi menjadi Kabupaten atau dari Kabupaten menjadi Kecamatan. Diskursus tentang pemekaran wilayah sudah mengkristal dan menjadi ide dengan cepat di kalangan masyarakat Indonesia. Isu tersebut terus menggelinding dalam zona politik lokal. Harus diakui bahwa ide tersebut muncul tidak terlepas dari keinginan kuat masyarakat dan elit politik untuk mengadakan perubahan dalam usaha untuk mensejahterakan kehidupan masyarakatnya. Universitas Sumatera Utara 18

2.5. Pemerintahan Daerah