Latar Belakang Masalah Munir, Metode Dakwah, Jakarta: Prenada Media, 1997, Cet.II ,h. 34.

2. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan di atas, rumusan masalah pada penelitian yaitu a. Bagaimana perumusan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan penerbit Pustaka Iman? b. Bagaimana implementasi strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan penerbit Pustaka Iman? c. Bagaimana pemanfaatan media dalam komunikasi pemasaran yang dilakukan penerbit Pustaka Iman?

C. Tujuan dan Manfaat penelitian

1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan dan batasan masalah yang penulis telah ungkapkan diatas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk Mengetahui bagaimana strategi komunikasi pemasaran penerbit Pustaka Iman serta hambatan dan masalahnya dan bagaimana mencari solusi dari permasalahan tersebut 2. Signifikansi Penelitian a Manfaat Teoritis 1. Bertujuan untuk pengembangan ilmu pengetahuan baik dari segi ilmu komunikasi dan ilmu pemasaran. 2. Untuk memperaktekkan ilmu yang telah di pelajari tentang komunikasi khususnya terutama tentang strategi komunikasi pemasaran. 3. Merupakan sumber referensi dan kontribusi pemikiran di dalam menunjang penelitian selanjutnya. b Manfaat praktis 1. Dengan penelitian ini diharapkan penerbit buku di indonesia dapat mengerti dan mengimplementasikan bagaimana strategi komunikasi dan pemasaran dengan baik demi kelangsungan dan kesuksesan usahanya di masa mendatang. 2. Memberi masukan kepada penerbit buku di indonesia khususnya penerbit pustaka iman.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian Di tingkat metodologi, semenjak awal pertumbuhan ilmu-ilmu sosial sudah dikenal ada dua mazhab penelitian sosial, yaitu pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Munculnya dua mazhab penelitian tersebut merupakan konsekuensi metodologi dari perbedaan paradigma antara keduanya didalam memandang hakikat realita sosial dan hakikat manusia . Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan lain, metodologi adalah suatu pendekatan umum untuk menkajintopik penelitian. Metodologi dipengaruhi atau berdasarkan perspektif teoritis yang kita gunakan untuk melakukan. 2 Adapun metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Menurut Maxfield 1930, metode studi kasus adalah penelitian mengenai subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Subjek penelitian bisa berupa individu, 2 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2004, h.145. kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Sementara itu, produk penelitian kasus adalah suatu generalisasi pola-pola kasus yang tipikal dari individu, kelompok, lembaga, dan sebagainya. Sedangkan, ruang lingkupnya dapat mencakup segmen atau bagian tertentu atau mencakup keseluruhan siklus kehidupan dari individu, kelompok, atau sebagainya, baik dengan penekanan faktor-faktor kasus tertentu maupun meliputi keseluruhan faktor-faktor dan fenomena-fenomena Nazir,1988:67. 3 Sebagai metode penelitian yang digunakan untuk melakukan penelitian yang mendalam, studi kasus memang harus memusatkan penelitian dengan menelaah dan melihat sesuatu lebih mendalam. Menurut Robert K. Yin dalam buku Andi Prastowo, secara umum studi kasus adalah strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan “how” atau “why”, atau jika peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki, bilamana untuk mengontrol peristiwa yang akan diselidikidan jika fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer masa kini di dalam konteks kehidupan nyata. 4 Adapun basuki mengatakan bahwa studi kasus merupakan kajian mendalam tentang peristiwa, lingkungan, dan situasi tertentu yang memungkinkan mengungkapkan atau memahami sesuatu hal. 5 Sebagai suatu metode kualitatif, studi kasus mempunyai beberapa keuntungan. Menurut Lincoln dan Guba bahwa keistimewaan studi kasus adalah sebagai berikut : 3 Prastowo,andi, Memahami Metode-metode Penelitian, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011,h.127. 4 Ibid 5 Ibid a Studi kasus merupakan sarana utama menyajikan pandangan subjek yang di teliti. b Studi kasus menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa yang dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari. c Studi kasus merupakan sarana yang efektif untuk menunjukkan hubungan yang efektif antara peneliti dan responden. d Studi kasus memungkinkan pembaca untuk menemukan konsistensi internal yang tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan konsistensi faktual tetapi juga kepercayaan. e Studi kasus memberikan “uraian” tebal yang diperlukan bagi penilaian atau transferbilitas. f Studi kasus terbuka bagi penilaian atas konteks yang turut berperan bagi pemaknaan bagi fenomena dalam konteks tersebut. 6 Dari uraian di atas, dapat kita pahami bahwa metode studi kasus adalah metode yang dilakukan secara intensif dan mendetail terhadap suatu kasus, yang bisa berupa peristiwa, lingkungan, dan situasi tertentu yang memungkinkan untuk mengungkapkan atau memahami suatu hal. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian a Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kantor penerbit Pustaka Iman Kompleks Ki Town House Blok H Jl. Raya limo RT 01 Rw 05 depok, 16515, Jawa barat . 6 Deddy Mulyana, Metode penelitian kualitatif paradigma baru ilmu komunikasi dan ilmu social lainnya Bandung: PT. ROSDAKARYA,2004, hlm., 201