Macam-Macam Aborsi TINJAUAN TENTANG ABORSI

20 pengharapan bahwa oleh karena pengobatan itu dapat gugur kandungannya, dipidana dengan pidana penjara selama –lamanya empat tahun atau denda sebnyak-banyaknya empat puluh lima ribu rupiah. 2 Kalau yang salah berbuat karena mencari keuntungan, atau melakukan kejahatan itu sebagai mata pencaharian atau kebiasaan atau kalau ia seorang dokter, bidan atau juru obat, pidana dapat ditambah sepertiganya. 3 Kalau yang bersalah melakukan kejahatan itu dalam pekerjaannya, maka dapat dicabut haknya melakukan pekerjaan itu. Pasal 346 KUHPidana Wanita yang dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati kandungannya, atau menyuruh orang lain menyebabkan itu dipidana penjara selama- lamanya empat tahun. Pasal 347 KUHPidana 1 Barangsiapa dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati kandungan seorang wanita tidak dengan izin wanita itu, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima belas tahun. 2 Jika perbuatan itu berakibat wanita itu mati, ia dapat dipidana dengan pidana selama-lamanya loma belas tahun. Pasal 349 KUHPidana 1 Bila seorang dokter, bidan atau juru obat membantu kejahatan tersebut dalam pasal 346, atau bersalah melakukan dan membantu salah satu 21 kejahatan diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah sepertiganya dan dapat dicabut haknya melakukan pekerjaannya yang dipergunakan untuk melakukan kejahatan itu. Secara singkat dapat dijelas kan bahwa yang dapat dihukum, menurut KUHPidana dalam kasus aborsi adalah: a. Pelaksana aborsi, yakni tenaga medis atau dukun atau orang lain dengan hukuman maksimal 4 tahun ditambah sepertiganya dan bisa dicabut hak hak untuk berpraktek. b. Wanita yang menggugurkan kandungannya, dengan hukuman maksimal 4 tahun. c. Orang-orang yang terlibat secara langsung dan menjadi penyebab terjadinya aborsi dihukum dengan hukuman bervariasi. Sedangkan aborsi juga diatur dalam undang-undang kesehatan UU No. 23 Tahun 1992 adalah sebagai berikut: Aborsi yang secara substansial berbeda dengan KUHPidana. Dalam undang- undang tersebut aborsi diatur dalam pasal 15. Menurut undang-undang ini aborsi dapat dilakukan apabila ada indikasi medis. Pasal 15 UU No. 23 Tahun 1992 1 Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu. 2 Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 hanya dapat dilakukan: