Pembatasan Masalah Perumusan Masalah

9 b. Untuk menambah serta memperdalam ilmu pengetahuan penulis akan hal hukum perkawinan. c. Sebagai bahan pertimbangan untuk dijadikan acuan terhadap pembuatan penelitian yang serupa di masa mendatang 2. Manfaat Praktis a. Dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat luas mengenai aborsi. b. Dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi masayrakat implikasi aborsi pada perkawinan. c. Untuk meningkatkan penalaran dan membentuk pola pikir dinamis serta mengaplikasikan ilmu yang diperoleh penulis selama studi di Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

E. Tinjauan Pustaka

Sebelum melakukan penelitian ini penulis melakukan tinjauan pustaka terdahulu atau penelusuran terhadap apakah pembahasan ini telah di bahas dalam skripsi-skripsi terdahulu, dengan demikian, setelah penulis melakukan tinjauan pustaka, maka penulis belum menemukan skripsi yang membahas tentang “Analisis Interpretasi Hakim Terhadap Cerai Thalaq Akibat Istri Aborsi Studi Putusan Nomor 0749 Pdt .G 2011 PA.Mt

F. Metode Penelitian

Untuk memperoleh data yang akan dibutuhkan untuk menyusun skripsi ini, maka Penulis menggunakan metode: 10

1. Jenis Penelitian dan Pendekatan

Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah: a. Penelitian yuridis normatif yaitu penelitian yang difokuskan untuk mengkaji penerapan kaidah-kaidah atau norma-norma dalam hukum positif. 11 b. Penelitian kepustakaan library research yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengkaji, menganalisa serta merumuskan buku-buku, literatur dan yang lainnya yang ada relevansinya dengan judul skripsi ini. Sedangkan pendekatan yang dilakukan dalam penyusunan skripsi inI menggunakan tipe pendekatan kasus Case Approach 12 dalam hal ini adalah pendekatan terhadap kasus aborsi yang dilakukan oleh termohon sehingga menjadi dasar alasan Pemohon dalam mengahukan cerai thalaq Studi Putusan Nomor 0749 Pdt .G 2011 PA.Mt 2. Sumber Bahan Hukum Dalam penyusunan skripsi ini Penulis menggunakan dua jenis sumber data yaitu: a. Bahan hukum primer Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang terdiri atas peraturan peruang-undangan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Kompilasi Hukum Islam, dan BW. 11 Johnny Ibrahim, Teori dan Metodelogi Penelitian Hukum Normatif, Malang: Bayumedia Publishing, 2008, h. 294. 12 Dalam menggunakan pendekatan kasus, yang perlu dipahami oleh penelti adalah ratio decidendi, yaitu alasan-alasan hukum yang digunakan hakim untuk sampai kepada putusannya. Ratio decidendi dapat diketemukakan dengan memperhatikan fakta materiil, fakta-fakta materiil tersebut berupa orang, tempat dan waktu. Lihat Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta, Kencana, 2011, cet. 7, h. 119.