38
berarti terbukanya ruang dan kapasitas mengembangkan potensi-kreasi, mengontrol lingkungan dan sumberdayanya sendiri, menyelesaikan masalah
secara mandiri. Masyarakat ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan dan pemerintahan.
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable development dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat
utama serta dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu keberlanjutan secara ekonomi, sosial dan ekologi
yang dinamis. Lingkungan strategis yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi, ekonomi, sosial dan ekologi.
Dengan demikian pemberdayaan dapat dilihat pula sebagai proses dan tujuan. Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk
memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk kelompok miskin. Sebagai tujuan pemberdayaan menunjuk pada
keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial, yaitu masyarakat menjadi berdaya, mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam
memenuhi kebutuhan
hidup, memiliki
kepercayaan diri,
mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam
kegiatan pembangunan dan mandiri dalam melaksanakan kehidupan. Berdasarkan beberapa hal di atas dapat dimaknai bahwa setelah munculnya
kesadaran atas potensi dan kemampuan untuk meningkatkan derajat maka tumbuhlah semangat untuk melakukan perubahan, mengingat perubahan ini
adalah sebuah proses sekaligus sebuah tujuan.
39
3. Tujuan Pemberdayaan
Pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan. Sebagai tujuan pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh
sebuah perubahan sosial, yaitu masyarakat berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata
pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan
tugas-tugas kehidupannya.
Sedangkan pengertian
pemberdayaan sebagai tujuan seringkali digunakan sebagai indikator keberhasilan pemberdayaan sebagai sebuah proses.
27
Dalam konteks ini pemberdayaan sebagai suatu proses yang terdiri dari berbagai serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau
keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan.
Terkait dengan tujuan pemberdayaan, Sulistiyani 2004 menjelaskan bahwa tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan masyarakat adalah untuk
membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka
lakukan. Kemandirian masyarakat merupakan suatu kondisi yang dialami oleh masyarakat yang ditandai dengan kemampuan memikirkan, memutuskan serta
27
Edi Suharto, “Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategi Pembangunan kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial
,”, h.60
40
melakukan sesuatu yang dipandang tepat demi mencapai pemecahan masalah yang dihadapi dengan mempergunakan dayakemampuan yang dimiliki.
Dari penjelasan
diatas, peneliti
dapat menjelaskan
bahwa pemberdayaan
pada hakekatnya
bertujuan untuk
membantu klien
mendapatkan daya, kekuatan dan kemampuan untuk mengambil keputusan dan tindakan yang akan dilakukan dan berhubungan dengan diri klien tersebut,
termasuk mengurangi kendala pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan.
4. Ciri-ciri Pemberdayaan Masyarakat
Dalam pemberdayaan masyarakat terdapat ciri-ciri sebagai berikut:
28
a. Community leader: Lembaga Keswadayaan Masyarakat LKM
melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat terlebih dahulu. Misalnya camat, lurah, kepala adat, ustad, dan sebagainya.
b. Community organization: organisasi seperti PKK, karang taruna, majelis
taklim, dan lainnya maerupakan potensi yang dapat dijadikan mitra kerja upaya pemberdayaan masyarakat.
c. Community knowledge: pemberdayaan bertujuan meningkatkan
pengtahuan masyarakat dengan berbagai program-program.
5. Tahapan Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan diawali dengan proses. Proses pemberdayaan seseorang atau masyarakat dapat dilakukan
melalui 3 tahap, yaitu:
28
Sty-rabiuldy.blogspot.com201202batasan-upaya-pemberdayaan diakses pada tanggal 28 April 2014
41
a. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi seseorang
atau masyarakat berkembang. b.
Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat. Dalam hal ini diperlukan langkah-langkah lebih positif dan nyata, penyediaan berbagai
masukan input, serta membuka akses kepada berbagai peluang yang akan membuat dirinya menjadi makin berdaya memanfaatkan peluang.
c. Memberdayakan mengandung pula arti melindungi. Pemberdayaan secara
pasti dapat diwujudkan, tetapi tidaklah berlaku bagi mereka yang lemah semangat. Dalam pproses pemberdayaan harus dicegah yang lemah
menjadi bertambah lemah. Contohnya dengan memberikan dorongan dan semangat untuk berubah.
29
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa masyarakat yang berdaya adalah masyarakat yang dapat memilih dan mempunyai kesematan untuk
mengadakan pilihan-pilihan, setidaknya harus ditempuh melalui beberapa tahapan dan proses dalam pengembangan masyarakat:
30
a. Tahapan persiapan.
Tahapan ini meliputi penyiapan petugas community development, dengan tujuan supaya ada kesamaan persepsi antar anggota agen perubahan agent
of change mengenai pendekatan apa yang dipilih dalam melakukan pengembangan masyarakat. Sedangkan mengenai persiapan lapangan,
29
Gunawan Sumadiningrat, “Pembangunan Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat”, h. 165
30
Isbandi Rukminto Adi, “Pemberdayaan Pengembangan Masyarakat dan Intervensi
Komunitas, Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis”, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2003, cet. Ke-3, h. 251-258
42
petugas melakukan studi kelayakan terhadap daerah yang akan dijadikan sasaran baik secara formal ataupun nonformal.
b. Tahapan Assessment.
Proses assessment yang dilakukan disini adalah dengan mengidentifikasi masalah kebutuhan yang dirasakandan juga sumber daya manusia yang
dimiliki klien. Dalam proses penilaian ini dapat juga digunakan teknik SWOT, dengan melihat kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman.
c. Tahapan Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan.
Pada tahap ini agen perubahan secara partisipatif mencoba melibatkan warga untuk berfikir tentang masalah yang mereka hadapi dan bagaimana
cara mereka menghadapinya. d.
Tahapan Formasi Rencana Aksi. Pada tahapan ini community worker membantu kelompok untuk
merumuskan dan menentukan program kegiatan yang akan mereka lakukan untuk mengatasi masalah.
e.
Tahapan Pelaksanaan Implementasi. Pada tahap ini merupakan tahapan yang paling penting dalam proses
pengembangan masyarakat, karena sesuatu yang sudah direncanakan dengan matang akan dapat melenceng dalam pelaksanaan dilapangan bila
tidak ada kerja sama antar agen perubahan dan warga masarakat maupun kerjasama antar warga.
f. Tahapan Terminasi.