Ciri-ciri Pemberdayaan Masyarakat Tahapan Pemberdayaan Masyarakat

43 Tahap ini merupakan tahapan akhir hubungan secara formal dengan komunitas sasaran yaitu tahap pemutusan, tetapi terminasi seringkali terjadi bukan karena masyarakat sudah dianggap mandiri, tetapi karena proyek sudah harus dihentikan dan karena sudah melebihi jangka waktu yang telah ditetapkan atau karena anggaran sudah habis dan tidak ada penyandang dana yang dapat meneruskan.

C. Kerangka Alur Penelitian

Berpijak pada dua konsep penelitian yaitu partisipasi masyarakat dan pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini sejauh mana masyarakat dapat memberikan swadaya atau partisipasi berdasarkan dengan teori yang sudah peneliti jelaskan. Berikut bagan kerangka alur penelitian : Bagan 1: Kerangka Alur Penelitian PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPASI MASYARAKAT Bentuk Nyata:  Uang  Harta benda  Tenaga  Keterampilan Bentuk Abstrak:  Partisipasi buah pikiran  Partispasi Sosial  Partisipasi dalam pengambilan keputusan  Partisipasi representatif 44 Dari uraian kerangka alur pikir diatas dapat dijelaskan bahwa pemberdayaan masyarakat selalu berkaitan dengan partispasi masyarakat. Maka dari itu apabila tidak adanya partisipasi masyarakat maka tidak akan dapat menemukan titik temu antara pembuat kebijakan dengan masyarakat. Salah satu bukti keberhasilan suatu program berjalan dengan baik yaitu dengan adanya partisipasi masyarakat yang cukup besar. 45

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Profil Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri

Perkotaan 1. Latar Belakang PNPM Mandiri Perkotaan Pada awalnya Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan dilaksanakan sejak tahun 1999 yang merupakan suatu upaya pemerintah untuk membangun kemandirian masyarakat dalam menanggulangi kemikinan secara berkelanjutan. Program ini sangat strategis karena menyiapkan landasan kemandirian masyarakat berupa lembaga kepemimpinan masyarakat yang representative, serta menyiapkan program masyarakat jangka menengah dalam penanggulangan kemiskinan yang menjadi pengikat dalam kemitraan masyarakat dengan pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat. Latar belakang kemunculan PNPM Mandiri Perkotaan didasari pemikiran mengenai permasalahan kemiskinan di Indonesia, khususnya di wilayah perkotaan. Ciri umum kondisi fisik masyarakat miskin adalah tidak memiliki akses ke prasarana dan sarana dasar lingkungan yang memadai, kualitas perumahan dan permukiman dibawah standar kelayakan, dan mata pencaharian yang tidak menentu. Strategi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri Perkotaan dalam penanggulangan kemiskinan, dengan melakukan penguatan kelembagaan masyarakat. Keberdayaan kelembagaan 46 masyarakat tersebut, bertujuan menciptakan kemandirian dan keberkelanjutan kemampuan menyampaikan aspirasi serta kebutuhan berkaitan dengan kebijakan publik di tingkat lokal, baik aspek sosial, ekonomi maupun lingkungan, termasuk perumahan dan permukiman. 1 Sejak awal pelaksanaannya hingga saat ini, telah terbentuk sekitar 6.405 LKM yang tersebar di 1.125 kecamatan di 235 kotakabupaten, telah memunculkan lebih dari 291.000 relawan-relawan dari masyarakat setempat, serta telah mencakup 18,9 juta orang pemanfaat, melalui 243.838 KSM. Mempertimbangkan perkembangan positif P2KP, mulai tahun 2007 telah dirintis untuk mengadopsi P2KP menjadi bagian dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri, oleh sebab itu mulai tahun 2007 PNPM Mandiri P2KP diarahkan untuk mendukung upaya peningkata Indeks Pembangunan Manusia IPM dan pencapaian sasaran Millennium Development Goals MDGs sehingga tercapai pengurangan penduduk miskin sebesar 50 ditahun 2015. Tahun 2008 secara penuh P2KP menjadi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan PNPM Mandiri Perkotaan. Sebagai bagian dari PNPM Mandiri, maka tujuan, prinsip dan pendekatan yang ditetapkan dalam PNPM Mandiri juga menjadi tujuan, prinsip dan pendekatan PNPM Mandiri Perkotaan. 1 PNPM Mandiri. Pedoman Umum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri, h. 28

Dokumen yang terkait

“Efektivitas Pelaksanaan Pembangunan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM –MP) Di Desa Hutapadang Kota Padangsidimpuan Hutaimbaru

1 83 111

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Efektivitas Pelaksanaan Pinjaman Dana Bergulir Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kelurahan Karang Berombak Kecamatan Medan Barat

9 74 97

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat –Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (PNPM-P2KP) Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Sidikalang Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

1 51 128

Evaluasi Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (P2KP) Dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin Di Kelurahan Lubuk Pakam I-II Kecamatan Lubuk Pakam

14 111 222

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

MODEL KOMUNIKASI DALAM PROSES FASILITASI COMMUNITY DEVELOPMENT (Studi Pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan di Kelurahan Ngaglik Kota Batu)

0 7 53

Pemberdayaan Perempuan Melalui Kelompok Wanita Tani Cempaka Di Rw 02 Kelurahan Petukangan Selatan

5 50 176

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Perkotaan (Pnpm-Mp): Studi Atas Pembangunan Gedung Paud Di Kelurahan Petukangan Utara, Pesanggrahan Jakarta Selatan

2 24 162