Pengertian Pemberdayaan Pemberdayaan Masyarakat
36
Pada dasarnya
sasaran pengembangan
masyarakat adalah
pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat mengandung arti mengembangkan kondisi dan situasi sedemikian rupa sehingga masyarakat
memiliki daya dan kesempatan untuk mengembangkan kehidupannya. Pemberdayaan juga memiliki arti sebagai penyediaan sumberdaya,
kesempatan, pengetahuan,
dan keterampilan
bagi masyarakatuntuk
meningkatkan kapasitas mereka, sehingga mereka bisa menemukan masa depan mereka berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dari
definisi tersebut, dapat ditemukan kata kunci dalam pemberdayaan yaitu, penyedia sumberdaya, pemberian kesempatan, transformasi pengetahuan dan
keterampilan.
23
Menurut Shardlow pemberdayaan dapat disimpulkan dari berbagai pengertian mengenai pemberdayaan pada intinya membahas bagaimana
individu, kelompok ataupun komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai
keinginan mereka.
24
Banyak ahli yang telah membahas mengenai konsep pemberdayaan, salah satunya adalah Payne dalam Isbandi Rukminto Adi mengemukakan
bahwa suatu pemberdayaan pada intinya ditujukan untuk membantu klien memperoleh daya untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang
akan ia lakukan yang terkait dengan diri mereka, termasuk mengurangi efek
23
Drs. Yusra Kilun M.Pd, Dkk, “Pengembangan Komunitas Muslim: Pemberdayaan Masyarakat Kampung badak Putih dan Kampung Satu Duit
”, Jakarta: CIDA, McGill University, DEPAG RI, FDK UIN, 2007, h.57
24
Isbandi Rukminto Adi, “Pemikiran-pemikiran dalam Kesejahteraan Sosial”, Jakarta:
FEUI, 2002, Seri II, h.162
37
hambatan pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan. Hal ini dilakukan melalui peningkatan kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan
daya yang dia miliki, antara lain melalui transfer daya dari lingkungannya.
25
Masyarakat berdaya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
26
a. Mampu memahami diri dan potensinya;
b. Mampu merencanakan mengantisipasi kondisi perubahan ke depan, dan
mengerahkan dirinya sendiri; c.
Memiliki kekuatan berunding, bekerja sama secara saling menguntungkan dengan bergaining power yang memadai;
d. Bertanggung jawab atas tindakannya sendiri.
Dengan demikian pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi
sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Upaya pemberdayaan masyarakat dengan cara memberikan
dorongan motivasi, dan meningkatkan kesadaran terhadap potensi yang dimilikinya untuk lebih berdaya guna.
Pemberdayaan dimaknai pula dalam konteks menempatkan posisi
berdiri masyarakat. Posisi masyarakat bukanlah obyek penerima manfaat
beneficiaries yang tergantung pada pemberian dari pihak luar seperti
pemerintah, melainkan dalam posisi sebagai subyek agen atau partisipan yang
bertindak yang berbuat secara mandiri. Berbuat secara mandiri bukan berarti lepas dari tanggungjawab negara. Masyarakat yang mandiri sebagai partisipan
25
Rukminto Adi, “Pemikiran-pemikiran dalam Kesejahteraan Sosial”, h.162
26
Adi Fahrudin, Pemberdayaan Partisipasi dan Penguatan Kapasitas Masyarakat, Bandung: Humaniora, h.46.
38
berarti terbukanya ruang dan kapasitas mengembangkan potensi-kreasi, mengontrol lingkungan dan sumberdayanya sendiri, menyelesaikan masalah
secara mandiri. Masyarakat ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan dan pemerintahan.
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable development dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat
utama serta dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu keberlanjutan secara ekonomi, sosial dan ekologi
yang dinamis. Lingkungan strategis yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi, ekonomi, sosial dan ekologi.
Dengan demikian pemberdayaan dapat dilihat pula sebagai proses dan tujuan. Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk
memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk kelompok miskin. Sebagai tujuan pemberdayaan menunjuk pada
keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial, yaitu masyarakat menjadi berdaya, mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam
memenuhi kebutuhan
hidup, memiliki
kepercayaan diri,
mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam
kegiatan pembangunan dan mandiri dalam melaksanakan kehidupan. Berdasarkan beberapa hal di atas dapat dimaknai bahwa setelah munculnya
kesadaran atas potensi dan kemampuan untuk meningkatkan derajat maka tumbuhlah semangat untuk melakukan perubahan, mengingat perubahan ini
adalah sebuah proses sekaligus sebuah tujuan.