Pengolahan Data Cara Kerja Penelitian

Setelah mendapatkan hasil perhitungan jumlah spermatozoa pada masing- masing kelompok uji, maka dilakukan penghitungan rerata jumlah sperma pada masing- masing kelompok uji. Rerata jumlah spermatozoa mencit pada masing-masing kelompok uji disajikan pada tabel 4.4 berikut Tabel 4.4 Rerata Jumlah Sperma Kelompok Uji N Rerata Jumlah Sperma JutamL X ± SD K1 Normal 5 59 ± 9,4 K2 Gentamisin 5 15,5 ± 4,7 K3 Gentamisin + Vitamin E 5 24,5 ± 3,2 Berdasarkan tabel 4.1, dapat dilihat bahwa rerata jumlah sperma kelompok mencit normal, yang hanya diberi pakan standar K1 adalah 59 juta dengan standar deviasi 9,4 juta. Pada kelompok mencit yang diinduksi gentamisin 5 mgkgBB i.p selama 10 hari K2, rerata jumlah spermanya adalah 15,5 juta dengan standar deviasi 4,7 juta. Sedangkan pada kelompok mencit yang diinduksi gentamisin 5 mgkgBB i.p selama 10 hari dan diberi vitamin E 100 mgkgBB i.p selama 14 hari K3, rerata jumlah spermanya adalah 24,5 juta dengan standar deviasi 3,2 juta. Analisis data selanjutnya dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.00 for Windows. Dilakukan uji normalitas data menggunakan uji Saphiro Wilk. Hasil uji normalitas data menunjukkan hasil uji signifikan p value 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. Namun, uji varians data pun menunjukkan hasil varians data yang tidak homogen p value 0,05 , sehingga dilakukan transformasi data dan dihasilkan varians data yang homogen dengan nilai p = 0,193. Selanjutnya dilakukan analisis data menggunakan oneway ANOVA. Hasil analisis didapatkan p = 0,000, berarti dapat disimpulkan ada perbedaan jumlah sperma diantara ketiga kelompok perlakuan mencit. Analisis lebih lanjut menggunakan Post Hoc membuktikan bahwa kelompok yang memiliki perbedaan signifikan adalah K1 dan K2, K2 dan K3, serta K1 dan K3. Tabel 4.5 Analisa Post Hoc Kelompok Uji K1 K2 K3 K1 Normal - 0.000 0.000 K2 Gentamisin 0.000 - 0.026 K3 Gentamisin + Vitamin E 0.000 0.026 -

4.2 Pembahasan

Gentamisin merupakan antibiotik golongan aminoglikosida yang sering dikonsumsi masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian ini, terbukti bahwa pemberian gentamisin dengan dosis 5 mgkgBBhari i.p selama 10 hari dapat menyebabkan penurunan jumlah sperma pada mencit strain DDY. Terdapat perbedaan bermakna antara jumlah sperma mencit yang diinduksi dengan gentamisin dibandingkan dengan jumlah sperma mencit normal yang tidak diinduksi dengan gentamisin. Penurunan jumlah sperma mencit dapat disebabkan oleh peningkatan ROS akibat induksi gentamisin. Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya terkait efek gentamisin terhadap kuantitas dan kualitas sperma, diketahui bahwa gentamisin dapat meningkatkan peroksidasi lipid pada membran sel, sehingga terjadi peningkatan kadar ROS. Kadar ROS yang tinggi dapat menimbulkan stress oksidatif yang dapat memengaruhi proses spermatogenesis dengan berbagai cara, antara lain merusak membran sel sperma dan apoptosis sel sperma. 19 Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil studi yang dilakukan oleh Kilakarje pada tahun 2008. Studi tersebut meneliti tentang efek protektif pemberian jahe