3.7.2 Adaptasi Mencit
Dalam masa adaptasi yang berlangsung pada hari 0-7, mencit hanya diberi pakan dan minuman mencit standar. Pemberian makanan dan
minuman disamakan untuk semua hewan sampel.
3.7.3 Tahap Intervensi
Mencit strain DDY sebagai hewan sampel berjumlah 15 dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok I sebagai kontrol. Kelompok
I diberi perlakuan dengan pemberian pakan standar ad libitum. Kelompok II diberi perlakuan dengan pemberian pakan standar ad
libitum dan induksi gentamisin dengan dosis 5 mgkgBBhari secara intraperitoneal selama 10 hari. Kelompok III diberi perlakuan dengan
pemberian pakan standar ad libitum, induksi gentamisin dengan dosis 5 mgkgBBhari secara intraperitoneal, dan vitamin E dengan dosis
100 mgkgBBhari secara intraperitoneal selama 14 hari. Setelah 14 hari tahap intervensi selesai, maka mencit akan diterminasi lalu
diambil vesikula seminalisnya untuk dilakukan analisa sperma.
3.7.4 Analisa Jumlah Spermatozoa
Potongan vesikula seminalis diletakkan di kaca arloji yang telah diberikan cairan NaCl 0,9. Vesikula seminalis akan diurut sehingga
cairan semen yang berada di dalamnya akan keluar dan bercampur dengan cairan NaCl 0,9. Setelah itu, cairan semen yang telah
bercampur dengan NaCl 0,9 diambil sebanyak 20 µL dengan menggunakan mikropipet dan dicampurkan dengan larutan George
sebanyak 980 µL di dalam tube. Dengan demikian, didapatkan pengenceran sebesar 50 kali. Setelah itu, dilakukan penghitungan
sperma dengan menggunakan bilik hitung NI. Penghitungan jumlah sperma dilakukan dengan menggunakan rumus yang telah ditetapkan
WHO, yaitu :
Keterangan : N = Jumlah Sperma dalam 5 kamar hitung
Jumlah Sperma = N x Pengenceran 50 x 10
4
x 5
3.7.4 Pengolahan Data
Pada penelitian ini, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows. Uji yang digunakan adalah uji
parametrik One Way Anova karena data pada penelitian ini memiliki jenis variabel kategorik-numerik yang terdiri lebih dari dua kelompok
tidak berpasangan. Syarat yang harus dipenuhi untuk menggunakan uji One Way Anova adalah varian data homogen dan distribusi data
normal. Oleh sebab itu, hal yang pertama dilakukan adalah menilai distribusi data dengan menggunakan uji Saphiro Wilk. Berdasarkan
hasil uji statistik, data penelitian ini terdistribusi normal dengan nilai p0,05. Setelah itu dilakukan uji varian data dengan menggunakan
uji Levene. Uji Levene menunjukkan bahwa varian data penelitian ini tidak homogen nilai p0,05, sehingga perlu dilakukan transformasi
data. Setelah transformasi data dilakukan maka didapatkan data dengan varian homogen.
Analisa data dilanjutkan dengan menggunakan uji One Way Anova. Hasil uji tersebut menunjukkan hasil penelitian ini bermakna dengan
nilai p0,05. Setelah itu dilakukan uji Post Hoc untuk membandingkan hasi
l penelitian pada masing-masing kelompok uji. Hasil uji Post Hoc menunjukkan hasil penelitian pada setiap kelompok uji bermakna
secara signifikan dengan nilai p0,05.