penyimpanan sperma. Setelah itu, spermatozoa akan disalurkan menuju duktus deferen hingga akhirnya memasuki duktus ejakulatorius.
Spermatozoa dialirkan keluar tubuh melalui uretra dalam bentuk semen.
11
2.1.3 Kelenjar Aksesorius
Kelenjar aksesorius memiliki fungsi untuk menutrisi dan melindungi sperma. Kelenjar aksesorius pada saluran reproduksi pria terdiri atas 3
kelenjar berikut :
Vesikula seminalis Vesikula seminalis merupakan kantong berkelok-kelok yang
berakhir ke dalam duktus ejakulatorius. Sekret yang dihasilkan berkonsistensi kental dan mengandung basa. Sekret tersebut juga
kaya akan fruktosa yang mampu menutrisi dan melindungi sperma.
11
Kelenjar prostat
Prostat mensekresi cairan basa yang berfungsi untuk menetralisir keadaan asam dalam vagina. Selain itu, cairan ini juga dapat
meningkatkan motilitas sperma yang akan mencapai kemampuan optimal dalam pH 6,0 sampai 6,5.
11
Kelenjar bulbouretral
Kelenjar ini dikenal juga dengan sebutan kelenjar Cowper. Kelenjar ini berukuran kecil dan berbentuk menyerupai kacang
polong. Fungsi dari kelenjar bulbouretral adalah untuk menghasilkan cairan basa yang mengandung mukus ke dalam
uretra penis untuk melumasi dan melindungi sperma.
11
2.1.4 Skrotum
Kulit skrotum merupakan kulit yang berpigmen, tersusun atas lipid dan kaya akan kelenjar keringat dan sebasea. Pada bagian dalam,
skrotum tersusun atas dua kompartemen yang dipisahkan oleh septum. Pada gambar 2.3 dijelaskan bahwa pada lapisan subkutan skrotum dapat
diidentifikasi M.dartos. Selain itu, masing-masing testis dihubungkan dengan skrotum oleh M.cremaster.
12
Skrotum berfungsi sebagai kantong penyangga testis. Selain itu, skrotum juga berfungsi mengatur suhu testis. Terdapat beberapa
mekanisme untuk meregulasi suhu testis. Lokasi skrotum dan kontraksi serat otot dapat meregulasi suhu dalam testis. Produksi sperma normal
memerlukan suhu 2°-3°C lebih rendah dari suhu inti tubuh. Pada temperatur yang lebih rendah, M.cremaster dan M.dartos akan
berkontraksi. Kontraksi M.cremaster akan menyebabkan posisi testis mendekat ke inti tubuh sehingga dapat menyerap panas tubuh, sedangkan
kontraksi M.dartos menyebabkan kulit skrotum berkerut hingga mengurangi pelepasan panas pada skrotum.
9
Gambar 2.3 Skrotum dan lapisannya Lapisan skrotum dari luar ke dalam tersusun atas kulit
dan lapisan subkutan. Lapisan subkutan tersusun atas M. Dartos dan M. Cremaster.
12
2.1.5 Penis
Penis memiliki uretra sebagai saluran ejakulasi semen dan eksresi urin pada pria, hal ini dapat dilihat pada gambar 2.4. Penis memiliki
bentuk silindris dan terbagi menjadi 3 bagian, yaitu body, glans penis, dan root. Pada bagian body terdapat jaringan fibrosa yang disebut tunika
albugenia. Diantara corpora cavernosum penis dan corpus spongiosum penis terdapat jaringan erektil yang kaya akan pembuluh darah.
9