Infertilitas Vitamin E Efek vitamin e terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin

Gambar 2.8 Mekanisme vitamin E dalam menetralisir ROS. Proses netralisasi ROS oleh vitamin E terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap inisiasi, propagasi, dan terminasi ROS via antioksidan. 16

2.6 Gentamisin

Gentamisin merupakan antibiotik golongan aminoglikosida. Gentamisin merupakan antibiotik yang memiliki kemampuan baik dalam melawan bakteri Gram negatif termasuk bakteri yang mengalami multi drug resistant. Gentamisin diproduksi oleh fermentasi Micromonospura purpurae. Gambar 2.9 menjelaskan mengenai struktur formula pada gentamisin. 14 Gambar 2.9 Struktur formula gentamisin Gentamisin tersusun atas atom C, R, dan H. 17 Gentamisin dapat diberikan melalui berbagai rute, antara lain parenteral, ophthalmic, dan topikal. Pemberian parenteral diberikan melalui intramuskular dan intravena. Dosis gentamisin untuk dewasa diawali dengan dosis inisiasi 2 mgkgBB per hari, lalu ditingkatkan menjadi 3 mgkgBB – 5 mgkgBB per hari diberikan setiap 8 jam. 9 Gentamisin injeksi diindikasikan untuk terapi infeksi serius yang disebabkan oleh mikroorganisme antara lain, Pseudomonas aeruginosa, Proteus sp, Escherichia coli, Klebsiella-Enterobacter-Serratia, Citrobacter sp, dan Staphylococcus sp. 10 Infeksi serius yang dapat disebabkan oleh mikroorganisme diatas antara lain, infeksi saluran kemih, pneumonia, meningitis, endokarditis bakterial, dan sepsis. 9 Gentamisin memang efektif sebagai terapi infeksi bakteri Gram negatif, namun penggunaan gentamisin injeksi dalam jangka waktu panjang dapat menimbulkan efek toksisitas dari gentamisin. Menurut studi sebelumnya, seluruh antibiotik golongan aminoglikosida memang memiliki efek toksisitas. Efek toksisitas yang ditimbulkan antara lain nefrotoksisitas, ototoksisitas, dan vestibular toksisitas. 9

2.6.1 Efek Gentamisin terhadap Fertilitas

Selain memiliki efek terapi, gentamisin juga memiliki efek samping terhadap tubuh manusia. Diantara efek samping tersebut salah satunya mengenai fungsi fertilitas pada manusia. Pada studi sebelumnya, gentamisin disinyalir dapat meningkatkan status stress oksidatif terkait peningkatan kadar ROS dalam tubuh manusia. 6 Peningkatan kadar ROS dalam tubuh manusia dapat mengakibatkan terjadinya peroksidasi lipid pada membran sel, termasuk membran sel sperma. Selain itu, kadar ROS yang berlebih dapat menimbulkan keadaan stress oksidatif. Stress oksidatif dapat merusak DNA mitokondria sehingga menyebabkan menurunnya produksi ATP. Penurunan produksi ATP menimbulkan efek negatif pada proses spermatogenesis sehingga menyebabkan penurunan jumlah sperma dan abnormalitas pada morfologi sperma. 2,4

2.7 Kerangka Teori

Vitamin E Gentamisin α-tocopherol Radical Oxygen Species Antioksidan larut lipid Stress oksidatif Peroksidasi lipid membran sel sperma Kerusakan DNA sel sperma Abnormalitas motilitas sperma Abnormalitas morfologi sperma Penurunan jumlah sperma Infertilitas

2.8 Kerangka Konsep

Keterangan : : Variabel yang diteliti :Variabel yang tidak diteliti Induksi gentamisin 5 mgkgBB i.p Kualitas dan kuantitas sperma vitamin E 100 mgkgBB i.p Menurun Menetap Meningkat Jumlah Spermatozoa Motilitas Spematozoa Morfologi Spermatozoa