43
C. Hasil Penelitian
Kegiatan pembinaan serta pengembangan sumber daya manusia di perpustakaan merupakan tanggung jawab penyelenggara perpustakaan
40
. Kemudian pada ayat 2, tanggung jawab tersebut dapat berupa pemberian
pendidikan dengan cara formal atau non-formal kepada pustakawan. Kegiatan informal dapat diberikan oleh pustakawan dalam kegiatan
pembinaan dan pengembangan. Pihak
yang bertanggung
jawab terhadap
pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia adalah Subbagian Kepegawaian.
Informan yang penulis jadikan referensi ialah pengawas perpustakaan yakni Bapak Jahruddin sebagai Sekretaris BPAD Provinsi DKI Jakarta
dan Siti Mutia sebagai Kepala Subbagian Kepegawaian. Jumlah sumber daya manusia non sarjana perpustakaan di
Perpustakaan Umum Provinsi DKI Jakarta ialah 9 orang. Rata-rata pendidikan terakhir mereka adalah SMA sederajat.
1. Konsep Kegiatan Pengembangan Tenaga Perpustakaan
Berangkat dari jawaban informan, konsep pengembangan sumber daya manusia non sarjana perpustakaan Perpustakaan Umum Provinsi DKI
yaitu melalui diklat pelatihan serta pelatihan lainnya. Berikut seperti yang dikatakan oleh SM terkait konsep pengembangan.
Kegiatannya adalah dengan memberikan diklat-diklat. Kerjasama dengan Perpusnas.
Pelatihan ini memiliki beberapa jenis, yakni pelatihan-pelatihan yang
sifatnya struktural yang diselenggarakan oleh Badan Diklat Provinsi dan
40
Undang-Undang Republik Indonesia No.43 tahun 2001 tentang Perpustakaan pasal 33 ayat 1
44
non struktural atau pelatihan yang dikenal dengan CPTA calon pustakawan tingkat ahli bagi yang akan terjun ke dalam perpustakaan
dan keahlian arsip bagi yang di bidang kearsipan. Ada diklat misalnya BIM IV untuk staff yang mau naik ke eselon IV dan
BIM III bagi yang mau naik ke eselon III. Nah sedangkan pelatihan non struktural itu misalnya CPTA, yaitu calon pustakawan tingkat ahli dan
ada juga diklat keahlian kearsipan. Hal tersebut disampaikan oleh Bapak Jahrudin sebagai Sekretaris BPAD
dilakukan di Kantor Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Pulomas yang terletak di JL. Perintis Kemerdekaan No. 1, Jakarta Timur pada 27
November 2014. Pada kenyataannya, pustakawan boleh memilih pelatihan baik yang
perpustakaan maupun kearsipan. Dengan tujuan agar menambah wawasan bagi mereka. Dengan catatan yang ingin ikut serta mereka
harus berusia 50 tahun. Namun, dalam kegiatan pengembangan tersebut peserta bukan hanya
para tenaga kerja yang terdiri dari non sarjana perpustakaan saja, tenaga kerja yang berlatar belakang sarjana perpustakaan pun diikutkan pula
dalam kegiatan tersebut. Oleh sebab ilmu yang dimiliki para tenaga kerja berlatar belakang sarjana perpustakaan masih sebatas teori saja,
perlu ditingkatkan lagi kapabilitas mereka melalui kegiatan pengembangan tersebut.
Di bidang perpustakaan kebanyakan masih teori ya, ya kan terkadang teori sama praktek beda, jadi ya tetap kita ikutkan diklat. Seperti
kemarin sarjana perpustakaan pun diikutkan diklat pengembangan minat baca.
45
Kemudian selain diklat ada pula sebuah kegiatan yang dinamakan pengembangan wawasan. Kegiatan ini mengundang narasumber yang
memang kompeten untuk memberikan materi dalam kegiatan tersebut. Siapapun mereka asalkan berkaitan dengan bidang perpustakaan
maupun kearsipan dan lulusan sarjana. Di kita juga ada pengembangan wawasan namanya, mengundang
narasumber dari seorang sarjana atau tenaga ahli lain yang berkaitan dengan bidang perpustakaan sama kearsipan. Dan untuk yang
berkaitan dengan perpustakaan kita ambil dari Perpustakaan Nasional sedangkan yang berkaitan dengan kearsipan kita ambil dari ANRI.
Jangka waktu pelatihan ialah selama 3 bulan. Diklat tersebut
dilaksanakan di hotel dan gedung-gedung komersil lainnya. Tahun 2015 mendatang, Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara tidak
mengizinkan badan diklat untuk melakukan pelatihan diluar bangunan yang dimiliki oleh negara. Dengan tujuan efisiensi anggaran negara.
Rata-rata durasi waktu pelatihan 3 bulan. Tahun 2015 nanti ada larangan dari Menteri Aparatur Negara pelatihan di hotel demi
efisiensi anggaran.
Demikian pernyataan yang disampaikan oleh Jahrudin selaku plt. Sekretaris BPAD Jakarta.
Tabel 1.3 Tabel Bentuk, arah dan Sasaran Pengembangan Tenaga
Perpustakaan di lingkungan Perpustakaan Umum Provinsi DKI Jakarta Tahun 2014
NO JENIS
PENGEMBANGAN SASARAN
PENGEMBANGAN JUMLAH
PESERTA PENYELENGGARA
1 Diklat
Seluruh Pegawai 20
Badan Diklat Provinsi
2 Pengembangan Wawasan
Seluruh Pegawai 20
BPAD Jakarta Sumber: BPAD Jakarta
46
2. Kendala dalam Kegiatan Pengembangan Sumber Daya Manusia