Pemberian BLM danatau Pemberian Dana Bantuan Sosial Berpola Hibah

81 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN ANGGARAN KEGIATAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI WILAYAH PASCABENCANA PPK Daerah kepada BPBD Provinsi dan Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi. Terhadap laporan ini dilakukan telaahan dan analisis terhadap permasalahan yang disampaikan. Hasil telaahan dan analisis ini akan disampaikan kepada pengelola dana di daerah untuk ditindaklanjuti. Disamping itu, laporan bulanan ini akan dikompilasi oleh Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi. untuk disampaikan sebagai laporan triwulan kepada Kepala BNPB. 2 Pemantauan ke Provinsi Pemantauan ke BPBD Provinsi dilakukan dengan mengadakan pertemuan dengan seluruh pengelola dana rehabilitasi dan rekonstruksi pada KabupatenKota, yang dilaksanakan secara periodik. Pada pertemuan ini dilakukan penilaian terhadap kesesuaian antara rencana dengan realisasi pelaksanaan pekerjaan serta pembahasan permasalahan yang dihadapi oleh setiap instansi penerima dana bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi. Dengan metode ini diharapkan terdapat solusi yang seragam terhadap permasalahan serupa yang dihadapi oleh setiap instansi penerima dana bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi. 3 Pemantauan ke KabupatenKota Pemantauan kepada penerima dana di tingkat KabupatenKota ini dilakukan apabila dari hasil pemantauan terhadap laporan bulanan dan pemantaun di tingkat provinsi terdapat permasalahan yang harus dicarikan solusinya secara langsung kepada pihak-pihak terkait di tingkat kabupatenkota. Dengan demikian, pemantauan ke KabupatenKota ini bersifat kasuistik saja tidak secara rutin, kecuali atas kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi yang dikerjakan oleh BNPB. 4 Pemantauan ke lapangan Pemantauan berupa kunjungan dan peninjauan langsung ke lapangan dilakukan, apabila masih diperlukan penanganan permasalahan secara bersama sampai ke lokasi, setelah melakukan pemantauan melalui laporan bulanan, pemantauan ke provinsi dan pemantauan ke kabupatenkota. Dari hasil kunjungan ke lapangan ini diharapkan penyelesaian permasalahan dapat ditindaklanjuti. b. Tim Pemantauan dan Evaluasi Tingkat Pusat Organisasi tim pemantauan dan evaluasi di tinkat pusat terdiri dari: 1 Penanggungjawab : Kepala BNPB 2 Ketua Tim : Deputi Bidang Rehab Rekons 3 Wakil Ketua : Salah satu Direktur BAPPENAS dan Direktur pada Kedeputian Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB 82 PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 3 TAHUN 2013 4 Sekretaris : Kasubdit Eselon III pada Kedeputian Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB 5 Koordinator sektor : Esselon III KL 6 Koordinator Unit : Sesuai dengan pelaksana sektor 7 Anggota Pelaksana : Personil pada masing-masing Sektor

2. Pemantauan dan Evaluasi di tingkat ProvinsiKabupatenKota

Pemantauan dan evaluasi di tingkat ProvinsiKabupatenKota, dilaksanakan sendiri oleh penanggung jawab programkegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi Pemerintah ProvinsiKabupatenKota penerima dana bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana maupun dengan menetapkan suatu Tim Pemantauan dan Evaluasi. a. Penanggung Jawab ProgramKegiatan di ProvinsiKabupatenKota Mekanisme pemantauan dan evaluasi di tingkat pengelola kegiatan dan dana bantuan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi, ditetapkan sendiri oleh Pemerintah Daerah. b. Tim Pemantauan dan Evaluasi Tingkat ProvinsiKabupatenkota Organisasi tim pemantauan dan evaluasi tingkat ProvinsiKabupatenKota terdiri dari: 1 Penanggungjawab : Sekretaris Daerah selaku ex officio Kepala BPBD 2 Ketua Tim : Kepala Bappeda 3 Sekretaris : Kepala Pelaksana BPBD 4 Koordinator sektor : Kepala SKPD terkait 5 Koordinator Unit : Pada unit masing-masing sektor 6 Anggota Pelaksana : Pada masing-masing Sektor

B. Pengawasan

Kegiatan pengawasan yang dimaksud adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi atau menghindari masalah yang berhubungan dengan penyalahgunaan wewenang dan segala bentuk penyimpangan lainnya, yang dapat berakibat pada pemborosan danatau kerugian keuangan negara. Pengawasan meliputi pengawasan melekat, pengawasan fungsional eksternal dan internal pemerintah, dan pengawasan masyarakat.

1. Pengawasan Melekat

Pengawasan melekat dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya pada setiap unit kerja atas pelaksanaan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana sektor permukiman.

2. Pengawasan Fungsional

Kewenangan untuk melakukan pengawasan termasuk pemeriksaan dilakukan oleh pihak eksternal maupun internal pemerintah sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. a. Pengawas eksternal dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia BPK RI.