Pencairan dan Penyaluran BLM

63 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN ANGGARAN KEGIATAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI WILAYAH PASCABENCANA sosi “BP Khu reke

1. P

P p P p d b a b ial berp P Dana usus y ening k Pencair Pencaira pada Ga Pencaira permint dari KP berikut: a. Berd Alok perm 100 BNB mela 1 N 2 D ba 3 K pa 4 B L 5 Su 6 Fo B b. PPK pene terla kelen pola hib Bantu yang d kas pem ran Da an dan ambar Penc an dan taan pe PPN ke :. dasarka asi, P mohona dari P mela ampirka Nota Ke Daftar n antuan Kuitans ada BP Berita A Lampira urat Pe otokop BPBD. Dana elitian ampir ngkapa bah bu uan Sos ikelola merinta na Ban na ban 5.3. cairan na bant embaya e reken an Su PPK pa an pen alokas alui De an: sepaha nomina n sosial i yang PBD Pr Acara P an 9 ernyata pi Reke Bantu terhad pada an dan ukan ba sial Be a di lu ah daer ntuan S ntuan Dana B tuan so aran d ning kh urat Ke ada B ncairan si dana eputi B aman atif keg l berpo g ditan ovinsi, Pemba aan Tan ning K uan Sos dap ke surat n keben 6 agian d erpola H uar sist rah. Sosial sosial Gamb Bantua osial b dari PP husus etetapa PBD P dana a yang d Bidang giatan ola hiba ndatang Kabup ayaran nggung Koran d sial Be elengka t per naran 61 dari Da Hibah” tem AP Berpo berpo bar 5.3 an Sos erpola PK BPB Pemer an Kep Provins bantu di tetap Rehab proyek ah Lam gani ol patenK antara g Jawa dan NPW erpola H apan mohon dokum ana Per ” dimak PBD, d la Hiba ola hib ial Ber hibah BD sam rintah pala B siKab uan sos pkan F bilitasi k yang mpiran leh BP Kota L a PPK ab Mutl WP Ben Hibah dan k nan p men tel rimban ksud m dan ha ah. bah seb rpola H melipu mpai de Daera BNPB upaten sial be Formul dan R g akan 7. P dan Lampira BNPB lak SP ndahar melaku kebenar pencair lah ses ngan, m merupa arus t bagaim Hibah uti pros engan h cq.B tentan nKota rpola h lir 6, k Rekonst n dibiay diketa an 8 denga PTJM, ra Peng ukan p ran do an da suai ke maka r akan R terpisah mana t ses pen transfe BPBD, ng Pen meng hibah kepada truksi yai da ahui ol an PPK Lampir geluara penguji okume ana. etentua ekenin ekenin h dar terdapa ngajuan er dan sebaga netapan gajuka sebesa a Kepal dengan ari dan eh PPK K BPBD ran 10 an pad ian da n yan Apabil an, PPK ng ng ri at n na ai n n ar la n na K D . da n ng la K 64 PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 3 TAHUN 2013 mengajukan SPP-LS Dana Bantuan Sosial Berpola Hibah untuk masing-masing daerah penerima bantuan. c. SPP-LS Dana Bantuan Sosial Berpola Hibah disampaikan kepada PPSPM dengan melampirkan: 1 Salinan Surat Keputusan Kepala BNPB tentang Penetapan Alokasi Dana Bantuan Sosial Berpola Hibah, 2 Daftar nominatif kegiatanproyek yang akan dibiayai dari dana bantuan sosial berpola hibah 3 SPTB yang ditandatangani oleh PPK Dana Rehabilitasi dan Rekonstruksi 4 Fotokopi Rekening Koran. d. PPSPM BNPB melakukan pemeriksaan dan pengujian SPP-LS Dana Bantuan Sosial Berpola Hibah yang diajukan sesuai ketentuan, antara lain meliputi kelengkapan dokumen, kesesuaian penanda tangan SPP-LS dengan spesimen tanda tangan PPK, kebenaran pengisian format SPP-LS, kesesuaian kode BAS, dan ketersediaan pagu pada DIPAPOKRencana Kerja Anggaran Satker. e. Apabila dari hasil pemeriksaan dan pengujian SPP-LS Dana Bantuan Sosial Berpola Hibah beserta dokumen pendukungnya memenuhi persyaratan, PPSPM menerbitkan, dan menandatangani SPM-LS Dana Bantuan Sosial Berpola Hibah, dan menyampaikannya kepada KPPN Jakarta, dengan melampirkan: 1 Salinan Surat Keputusan Kepala BNPB tentang Penetapan Alokasi Dana Bantuan Sosial Berpola Hibah. 2 Arsip Data Komputer ADK. f. Seluruh dokumen lainnya yang menjadi dasar pemeriksaan, pengujian dan penerbitan SPM-LS Dana Bantuan Sosial Berpola Hibah disimpan oleh PPSPM untuk menjadi bahan pemeriksaan bagi aparat pemeriksa internal dan eksternal. g. Berdasarkan SPM-LS Dana Bantuan Sosial Berpola Hibah tersebut, KPPN Jakarta melakukan pengujian dan penerbitan SP2D-LS, serta mentransfer dananya ke rekening BP Dana Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada bank yang ditunjuk. h. Tatacara penyusunan, pengujian dan penelitian dokumen, serta penerbitan, dan pengajuan SPPSPM-LS Dana Bantuan Sosial Berpola Hibah, berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Penanggulangan Bencana Tahap Pasca bencana, dan ketentuan peraturan perundangan- undangan lainnya.

2. Penggunaan Dana Bantuan Sosial Berpola Hibah.

Penggunaan dana bantuan sosial berpola hibah sepenuhnya merupakan kewenangan dan tanggungjawab Pemerintah Daerah i.c. BPBD Provinsi KabupatenKota, namun tetap berpedoman pada Surat Keputusan Kepala BNPB tentang Penetapan Alokasi, MoU, POK dan RKA yang sudah ditetapkan. Perubahan penggunaan dana bantuan sosial berpola hibah 65 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN ANGGARAN KEGIATAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI WILAYAH PASCABENCANA sebagaimana tercantum dalam POK dan RKA dilakukan sebagai berikut: • Kepala Pelaksana BPBD menyampaikan usulan revisi kepada GubernurBupatiWalikota atau yang diberi kewenangan. Usulan revisi harus sudah disampaikan sebelum kegiatan dilaksanakan. • Setelah menerima usulan revisi dimaksud, GubernurBupatiWalikota atau yang diberi kewenangan segera melakukan penelaahan. Apabila dari hasil penelaahan, ternyata usulan perubahannya menyimpang dari dokumen usulan dana bantuan yang sudah diverifikasi oleh Tim Verifikasi BNPB danatau rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca bencana terkait, maka diberitahukan secara tertulis kepada Kepala Pelaksana BPBD untuk memperbaiki revisi dimaksud sesuai ketentuan. Apabila usulan revisi dapat diterima, maka Gubernur BupatiWalikota atau yang diberi kewenangan akan menyampaikan persetujuannya. Perubahan penggunaan dana bantuan sosial berpola hibah tersebut termasuk penggunaan sisa tender dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan dana untuk paket-paket pekerjaan yang terdapat dalam dokumen perencanaan rehabilitasi dan rekonstruksi, yang karena keterbatasan anggaran belum dialokasikan pada awal perencanaannya, dilaporkan secara tertulis kepada Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Pelaksanaan kegiatan rehabilitasi danatau rekonstruksi yang pembiayaannya menggunakan Dana Bantuan Sosial Berpola Hibah dapat dilakukan baik secara swakelola maupun kontraktual sesuai persyaratan yang diatur dalam Pedoman Pengadaan BarangJasa Pemerintah. Penggunaan dana ini berpedoman pada standar biaya umum yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

a. Pekerjaan Swakelola

Untuk pembayaran atas kegiatan yang bersifat swakelola dilaksanakan sebagai berikut: 1 Pekerjaan Swakelola pada kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi adalah pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan danatau diawasi sendiri oleh penanggung jawab anggaran. 2 Untuk kegiatan pendampingan dan kegiatan non konstruksi yang dilaksanakan secara swakelola, Pelaksana Kegiatan dapat mengajukan uang muka sesuai kebutuhan kepada PPK pada BPBD ProvinsiKabupatenKota dengan melampirkan: a rencana pelaksanaan kegiatanpembayaran b rincian kebutuhan dana c surat pernyataan batas waktu pertanggungjawaban peng- gunaan uang muka kerja dari penerima uang muka kerja. 3 PPK pada BPBD ProvinsiKabupatenKota melakukan pengujian terhadap kelengkapan dan kebenaran dokumen permintaan uang muka yang diajukan oleh Pelaksana Kegiatan. 66 PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 3 TAHUN 2013 4 Apabila dari hasil pengujian permintaan uang muka dimaksud memenuhi syarat, selanjutnya PPK pada BPBD Provinsi KabupatenKota menerbitkan SPBy kepada BP BPBD lengkap dengan lampiran-lampiran yang telah disetujui oleh PPK BPBD. 5 Apabila dari hasil pengujian permintaan uang muka dimaksud ternyata tidak memenuhi syarat, maka PPK BPBD mengembalikan dokumen dimaksud kepada Pelaksana Kegiatan untuk dilengkapi diperbaiki. 6 Apabila kegiatan pendampingan dan kegiatan non konstruksi secara swakelola telah dilaksanakan tanpa didahului pemberian uang muka, Pelaksana Kegiatan mengajukan tagihan kepada PPK pada BPBD Provinsi, KabupatenKota dengan melampirkan: a kuitansibukti pembelian, faktur pajak SSP b notabukti penerimaan barangjasa atau dokumen pendukung lainnya yang diperlukan. 7 Untuk pekerjaan swakelola dalam rangka pemberian bantuan dan pengeluaran yang bersifat honorarium harus dilengkapi dengan surat keputusan otorisasi yang ditandatangani Kepala Pelaksana BPBD Provinsi KabupatenKota. 8 PPK pada BPBD ProvinsiKabupatenKota melakukan pengujian terhadap kelengkapan dan kebenaran formal dan materiil kuitansibukti pembelian, faktur pajakSSP, beserta notabukti penerimaan barangjasa atau dokumen pendukung lain yang diajukan oleh Pelaksana Kegiatan. 9 Apabila dari hasil pengujian dokumen-dokumen dimaksud memenuhi syarat, selanjutnya PPK pada BPBD Provinsi KabupatenKota menerbitkan SPBy kepada BP BPBD dilampiri dengan dokumen-dokumen yang telah disahkan oleh PPK BPBD. 10 Apabila dari hasil pengujian dokumen tagihan ternyata tidak memenuhi syarat, maka PPK pada BPBD ProvinsiKabupaten Kota mengembalikan tagihan dimaksud kepada Pelaksana Kegiatan untuk dilengkapidiperbaiki. 11 Berdasarkan SPBy yang diterima, BP BPBD melakukan pengujian dan penelitian atas kelengkapan dan kebenaran dokumen yang terlampir pada SPBy. 12 Apabila dari hasil pengujian dan penelitian dokumen dimaksud memenuhi syarat, selanjutnya BP BPBD melakukan pembayaran dengan menggunakan dana bantuan sosial berpola hibah yang dikelolanya. 13 Pembayaran dapat dilakukan secara tunai atau giral sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 14 Apabila dari hasil pengujian dan penelitian dokumen dimaksud ternyata tidak memenuhi syarat, maka BP BPBD harus menolak hjsahdjkshajdhsajdh jshdjshadjh hjsdahkshd hjskdhj hjsakdh hdsajkdh hjasdhask hjaskdha hjaksdh hjkasdh jdsjhkjsdh hsdj