hasil uji coba produk bahwa media diorama berbasis audiovisual sangat baik diterapkan untuk pembelajaran PKn materi keputusan bersama.
4.1.4 Keefektifan Media Diorama Berbasis Audiovisual
4.1.4.1 Hasil Belajar Kognitif Siswa
Hasil belajar kognitif yang didapat siswa digunakan untuk mengetahui keefektifan media diorama berbasis audiovisual. Hasil belajar kognitif siswa
didapat dari nilai pretest dan posttest. Nilai pretest didapat sebelum pembelajaran PKn materi keputusan bersama menggunakan media diorama berbasis audiovisual
dan nilai posttest didapat setelah pembelajaran PKn materi keputusan bersama dengan menggunakan media diorama berbasis audiovisual. Hasil belajar pretest dan
posttest sebagai berikut.
Tabel 4.7
Hasil Belajar Siswa Pretest dan Posttest
Tindakan Rata-
rata Nilai
tertinggi Nilai
terendah Jumlah
siswa tuntas
Ketuntatasan belajar
Pretest 82,13
96 48
24 80
Posttest 88,27
100 68
29 97
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 38
Berdasarkan tabel 4.7 hasil belajar siswa kelas VC SDN Tambakaji 04 pada saat pretest dan posttest dapat diketahui bahwa rata-rata nilai pretest adalah 82,13
dan rata-rata nilai posttest adalah 88,2. Berdasarkan data tersebut diketahui ada peningkatan dari nilai pretest ke nilai posttest sebesar 7,46. Selain itu jumlah
siswa yang mengalami ketuntasan belajar juga meningkat. Jumlah siswa yang
mengalami ketuntasan belajar pada nilai pretest sebanyak 24 siswa 80 dan jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar pada nilai posttest sebanyak 29
siswa 97. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar PKn materi keputusan bersama siswa kelas VC SDN Tambakaji 04 terdapat perbedaan sebelum
dan sesudah mengunakan media diorama berbasis audiovisual. 4.1.4.2
Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Uji normalitas dilakukan untuk menentukan teknik analisis data yang akan
digunakan apakah menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui nilai siswa pada saat pretest dan posttest
kelas VC SDN Tambakaji 04 berdistribusi normal atau tidak. Apabila data nilai pretest dan posttest normal maka peneliti akan menggunakan teknik statistik
parametrik. Uji normalitas menggunakan rumus uji Lilliefors. Hipotesis perhitungan
Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, dibandingkan antara nilai Lo dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis untuk Uji Liliefors untuk taraf
nyata α yang dipilih yaitu 0,05. Hipotesis perhitungan meliputi Ho diterima apabila
L0 Lt, maka data dikatakan berdistribusi normal. Ha diterima apabila L0 Lt, maka data dikatakan tidak berdistribusi normal. Hasil uji nomalitas disajikan dalam
tabel berikut.
Tabel 4.8
Uji Normalitas Nilai Pretest dan Posttest
Tindakan L0
Lt α
n Kriteria
Pretest 0,130336212
0,161 0,05
30 Ho diterima
posttest 0,122671902
0,161 0,05
30 Ho diterima
Perhitungan selengkapnya ada pada lampiran 43 dan 44
Berdasarkan tabel 4.10 nilai pretest mempunyai perhitungan Uji Liliefors sebesar 0,130336212 dan posttest mempunyai perhitungan sebesar 0,122671902.
Berdasarkan data terebut dapat disimpulkan bahwa nilai pretest dan posttest berdistribusi normal, maka perhitungan selanjutnya menggunakan teknik statistik
parametrik. 4.1.4.3
Uji Perbedaan Rata-rata Pretest dan Posttest Setelah nilai pretest dan posttest dinyatakan berdistribusi normal,
selanjutnya peneliti melakukan uji perbedaan rata-rata pretest dan posttest menggunakan rumus polled varians untuk mengetahui perbedaan nilai pretest dan
posttest. Keefektifan media diorama berbasis audiovisual pada pembelajaran PKn materi keputusan bersama dapat diketahui dari perbedaan rata-rata antara nilai
pretest dan posttest. Apabila �
ℎ �
˃
� Ha diterima dan apabila
�
ℎ �
� Ho diterima. Hasil uji perbedaan rata-rata pretest dan posttest menggunakan
rumus polled varians disajikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 4.9
Uji perbedaan Rata-Rata Nilai Pretest dan Posttest
Data
� ��
Α Dk
Keterangan
Pretest 2,181906726
1,671 5
58 Ha diterima
Posttest
Perhitungan selengkapnya ada pada lampiran 45
Berdasarkan data tersebut diperoleh �
ℎ �
yaitu 2,181906726 lebih besar dari dan
� yaitu 1,671, maka Ha diterima. Sehingga disimpulkan bahwa media
diorama berbasis audiovisual efektif digunakan pada pembelajaran PKn materi keputusan bersama kelas V SDN Tambakaji 04.
4.1.4.4 Hasil Uji Peningkatan Rata-rata Gain
Perbandingan rata-rata nilai prestest dan posttest telah diketahui sebelumnya melalui perhitungan menggunakan rumus polled varians. Setelah
diketahui perbedaan rata-rata nilai prestest dan posttest, selanjutnya adalah mencari seberapa besar peningkatan antara nilai prestest dan posttest. Peningkatan antara
nilai prestest dan posttest dihitung menggunakan analisis indeks gain. Gain yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gain ternormalisasi N-Gain. Gain
menunjukkan peningkatan hasil belajar materi keputusan bersama sesudah penggunaan media diorama berbasis audiovisual. Hasil uji peningkatan rata-rata
data pretest dan posttest disajikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 4.10
Uji Peningkatan Rata-rata Gain
Kategori Nilai
Nilai Gain 0,3432836
Rata-rata Pretest 82,13
Rata-rata Posttest 88.27
Selisih rata-rata 6,133
Kriteria Sedang
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 46
Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa peningkatan rata-rata gain data pretest dan posttest sebesar 0,3432836 dengan selisih rata-rata 6,133. Peningkatan
hasil pretest dan posttest penggunaan media diorama berbasis audiovisual disajikan dalam bentuk diagram garis sebagai berikut.
Gambar 4.15 Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Media Diorama Berbasis
Audiovisual
Gambar 4.15 menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dalam pretest dan posttest dengan perbedaan rata-rata sebesar 6,133. Peningkatan rata-rata
Pretest Posttest
Peningkatan Hasil Belajar
Peningkatan hasil belajar
menunjukkan bahwa media diorama berbasis audiovisual efektif digunakan pada pembelajaran PKn materi keputusan bersama kelas VC SDN Tambakaji 04.
4.1.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa