kesalahan orang tua menegur anak dan memberikan penjelasan tentang perilaku baik dan buruk. dan 13 siswa yang merasakan tipe pola asuh otoriter dengan
persentase sebesar 25,49, siswa merasakan tipe pola asuh otoriter artinya dalam hubungan orang tua dan anak bersifat keras, orang tua cenderung memaksakan
kehendaknya, dalam kehidupan sehari-hari orang tua cenderung mengatur segala urusan anak tanpa adanya kompromi dengan anak, apabila anak melakukan
kesalahan orang tua memarahi dan menghukum. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa 60,78 siswa kelas V SD Negeri di Desa Petanjungan
merasakan pola asuh demokratis artinya dalam hubungan orang tua dan anak bersifat hangat, dalam sehari-hari orang tua bersifat responsif, orang tua
memberikan kebebasan berpendapat dan senang berdiskusi tentang sesuatu, apabila anak melakukan kesalahan orang tua menegur anak dan memberikan
penjelasan tentang perilaku baik dan buruk.
4.1.2.2 Bimbingan Belajar Orang Tua
Data variabel bimbingan belajar tua X
2
dikumpulkan melalui angket. Angket terdiri dari 30 butir peryataan, dan disebar untuk 51 responden yang
merupakan populasi penelitian. Distribusi skor jawaban responden menyebar dari skor terendah 74, skor tertinggi 112. Berdasarkan perhitungan dari distribusi data
didapat rata-rata sebesar 91,08, median 89 modus 89 dan standar deviasi 9,36. Perhitungan ini menunjukkan rata-rata dan median yang tidak jauh berbeda. Hal
ini mengindikasikan bahwa skor variabel bimbingan belajar tua cenderung berdistribusi normal.
Tabel 4.1.2.2
Distribusi Skor dan Persentase Bimbingan Belajar Orang Tua pada Siswa Kelas V SD Negeri di Desa Petanjungan
Kategori Skor
Frekuensi Persentase
Sangat Baik 99
– 120 14
27 Baik
76 – 98
35 67
Cukup Baik 53
– 75 2
4 Kurang Baik
30 – 52
- -
Total 51
100 Agar lebih jelas, dari data pada tabel di atas disajikan dalam bentuk
diagram sebagai berikut :
Diagram 4.1.2.2.1 Distribusi Skor dan Persentase Bimbingan Belajar Orang Tua pada Siswa Kelas V SD Negeri di Desa Petanjungan.
Dari tabel dan diagram di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 51 siswa. 14 siswa 27 memiliki hasil bimbingan belajar dalam kategori Sangat Baik, siswa
berada dalam kategori Sangat Baik artinya orang tua membimbing dengan penuh kasih sayang, orang tua bertanggung jawab akan belajar anak, orang tua
10 20
30 40
Sangat baik Baik
Cukup baik Kurang baik
Skor Frekuensi
memberikan perlindungan dan pertolongan, orang tua membimbing dengan kesadaranpenerimaan, dan orang tua membantu mengatasi kesulitan dalam
berkonsentrasi belajar, 35 siswa 67 memiliki hasil bimbingan belajar dalam kategori Baik, siswa berada dalam kategori Baik artinya orang tua membimbing
dengan penuh kasih sayang, orang tua bertanggung jawab akan belajar anak, dan orang tua membantu mengatasi kesulitan dalam berkonsentrasi belajar,dan 2 siswa
4 memiliki hasil bimbingan belajar dalam kategori Cukup Baik, siswa berada dalam kategori Cukup Baik artinya orang tua bertanggung jawab akan belajar
anak dan orang tua membantu mengatasi kesulitan dalam berkonsentrasi belajar. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa 67 dengan rata-rata skor 91,08 siswa
kelas V SD Negeri di Desa Petanjungan merasakan bimbingan belajar dengan kategori Baik artinya orang tua membimbing dengan penuh kasih sayang, orang
tua bertanggung jawab akan belajar anak, dan orang tua membantu mengatasi kesulitan dalam berkonsentrasi belajar.
4.1.2.3 Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan