Identifikasi Fokus Masalah yang Muncul pada Siswa

4.2.4 Identifikasi Fokus Masalah yang Muncul pada Siswa

Identifikasi fokus masalah yang muncul dalam implementasi kurikulum muatan lokal bahasa jawa di SMK Bagimu Negeriku disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, siswa merasa kurang paham dan sulit mengerti arti dari bahasa jawa pada saat pembelajaran maupun diluar pembelajaran. Karena pada dasarnya memang sebelum masuk di sekolah SMK Bagimu Negeriku, mereka belum diajarkan dan mengetahui tentang bahasa jawa. Faktor inilah yang menyebabkan mereka kesulitan dalam belajar bahasa jawa. Kedua, secara tidak langsung siswa dipaksa belajar bahasa jawa karena berada dilingkungan dan wilayah jawa. Jadi siswa merasa terpaksa pada saat menerima pelajaran bahasa jawa. Siswa merasa terpaksa karena mau tidak mau mereka harus paham dan mengerti dengan bahasa jawa, karena teman-teman mereka juga berkomunikasi menggunakan bahasa jawa. Ketiga, siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru pada saat pembelajaran bahasa jawa. Guru terkadang secara tidak sengaja menyampaikan materi menggunakan bahasa jawa tanpa memperhatikan siswa yang berasal dari luar daerah. Hal inilah siswa mengalami kesulitan dalam menerima materi pelajaran. 4.2.5 Upaya Mengatasi Kendala dalam Implementasi Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Jawa di SMK Bagimu Negeriku Setelah meninjau masalah atahu kendala tersebut sekolah berusaha seoptimal mungkin menyusun dan mengembangkan kurikulum muatan lokal bahasa jawa secara mandiri. Upaya tersebut dilakukan dengan cara memperbaharui penggunaan silabus yang ada, meninjau ulang RPP yang belum sesuai dengan kondisi kelas, dan mencari buku referensi yang sesuai dengan kemampuan siswa. Sementara ini pihak sekolah belum melakukan penambahan tenaga pendidik baru terkait mata pelajaran bahasa jawa. Hal ini dilakukan karena dirasa satu guru masih mampu mengajar disemua kelas. Pada dasarnya jumlah semua kelas di SMK Bagimu Negeriku hanya 15 kelas yang terdiri dari lima jurusan dan masing-masing terdiri dari satu kelas. Mulai dari kelas sepuluh X, sebelas XI, dan duabelas XII. Kemudian dalam proses pembelajaran guru belum menemukan media pembelajaran yang sesuai. Jadi guru masih menjelaskan secara manual dan hanya mengandalkan slide presentasi. Langkah ini memang belum berjalan secara optimal. Namun guru telah berupaya dengan mencari media yang tepat yaitu penggunaan media pembelajaran interaktif. Pembuatannya guru bekerja sama dengan jurusan multimedia untuk membuat media pembelajaran interaktif yang menarik. Pendampingan siswa yang berasal dari luar jawa dalam pembelajaran bahasa jawa ini masih kurang. Hal ini terjadi karena banyaknya siswa yang dari luar jawa dan kurangnya guru bahasa jawa. Upaya yang dilakukan untuk memecah masalah ini yaitu dengan menggandeng siswa yang dari jawa untuk membantu proses belajar siswa yang dari luar jawa dalam memahami bahasa jawa.

4.2.6 Upaya Siswa dalam Mengatasi Masalah yang dihadapi