Diskripsi Implementasi Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Jawa di SMK Bagimu Negeriku

4.2 Pembahasan

Tahapan selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah analisis data. Analisis data dilakukan secara induktif, yaitu dimulai dari lapangan atahu fakta empiris dengan terjun dilapangan, mempelajari, menganalisis, menafsir, dan menarik kesimpulan dari fenomena yang ada dilapangan. Analisis data dalam kualitatif dilakukan dengan proses pengumpulan data. Data yang diperoleh dari berbagai sumber diantaranya wawancara dengan wakil kepala sekolah, guru bahasa jawa, dan siswa yang bukan etnis jawa sebagai data primer. Data sekunder diambil dari hasil pengamatan yang ditulis dalam catatan lapangan, dokumen resmi sekolah, foto dan lain-lain. Setelah dibaca, dipelajari dan ditelaah maka langkah selanjutnya yang ditempuh peneliti adalah reduksi data. Reduksi data yaitu memilih hal-hal yang pokok yang sesuai dengan tujuan penelitian dan disusun dalam bentuk satuan- satuankategorisasi. Berikut temuan hasil penggalian data dari beberapa informan sesuai tahapan implementasi kurikulum muatan lokal bahasa jawa.

4.2.1 Diskripsi Implementasi Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Jawa di SMK Bagimu Negeriku

SMK Bagimu Negeriku merupakan lembaga pendidikan swasta yang berdiri dibawah Yayasan Bagimu Negeriku. Meskipun masih tergolong sekolah baru, SMK Bagimu Negeriku telah menerapkan kurikulum muatan lokal bahasa jawa didalamnya. Kurikulum yang diterapkap untuk tahun ajaran ini masih menggunakan kurikulum KTSP 2006, Meskipun sudah ada kurikulum yang terbaru yaitu kurikulum 2013. SMK Bagimu Negeriku masih membutuhkan persiapan yang matang untuk melaksanakan kurikulum 2013. Namun SMK Bagimu Negeriku telah pernah menerapkan kurikulum 2013, tetapi dari pihak sekolah memutuskan kembali lagi ke kurikulum KTSP 2006 sesuai rapat dewan guru. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Permendikbud nomor 60 tahun 2014 yang diterbikan pada tanggal 11 desember 2014, pelaksanaan kurikulum 2013 dihentikan dan sekolah - sekolah untuk sementara kembali menggunakan Kutikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Kecuali bagi satuan pendidikan dasar dan menengah yang sudah melaksanakanya selama 3 tiga semester. Pemberhentian tersebut bersifat sementara, paling lama sampai tahun pelajaran 20192020 Wikipedia.orgkurikulum-2013, diakses tanggal 19 desember 2015. Selama pelaksanaan kurikulum muatan lokal ini, pihak sekolah juga telah menentukan minggu efektif khususnya untuk mata pelajaran bahasa jawa. Untuk menentukan minggu efektif ini, pihak sekolah telah mengikuti aturan Kalender Pendidikan Kaldik dari Dinas Pendidikan Kota Semarang yang sudah ada. Hanya saja pembagian pembelajaran diproses oleh sekolah sendiri sesuai kondisi sekolah masing-masing. Minggu efektif pembelajaran di SMK Bagimu negeriku berlangsung mulai hari senin sampai dengan hari jumat. Kemudian untuk pelaksanaan muatan lokal bahasa jawa yaitu dua jam pelajaran per kelas setiap minggunya. Bentuk kesiapan sekolah dalam penerapan kurikulum muatan lokal bahasa jawa ini terutama silabus dan RPP telah sepenuhnya diberikan kepada guru yang bersangkutan yaitu guru bahasa jawa. Silabus yang digunakan dalam pembelajaran bahasa jawa telah ditentukan oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP bahasa jawa Kota Semarang. Jadi dalam implementasinya guru hanya menyesuaikan kondisi sekolah masing-masing. Di SMK Bagimu Negeriku silabus yang digunakan oleh guru masih mengadopsi silabus yang sudah di tentukan oleh MGMP. Namun, dalam penggunaan silabusnya berbeda dengan MGMP atahu sekolah lain. Perbedaannya terletak pada penggunaan bahasa jawa, jika di MGMP menggunakan bahasa jawa yang halus, tetapi di SMK Bagimu Negeriku menggunakan bahasa jawa keseharian. Selain itu, bentuk perbedaan implementasi muatan lokal bahasa jawa di SMK Bagimu Negeriku yaitu adanya materikulasi. Artinya pihak sekolah memberikan materi tambahan tentang kosa kata bahasa jawa pada awal pembelajaran bahasa jawa. Hal ini bertujuan agar siswa mampu memahami bahasa jawa secara umum. Kemudian dalam setiap kegiatan belajar mengajar guru menggunakan bahasa pengantar yaitu bahasa Indonesia.

4.2.2 Diskripsi Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Jawa