jawa.  Peneliti  telah  menetukan  siswa  yang  dapat  dijadikan  sebagai  informan terkait penelitian yang dilaksanakan, yaitu siswa yang berlatar belakang tidak bisa
berbahasa  jawa  dari  kelas  atas  dan  kelas  bawah.  Artinya  informan  diambil  dari hasil  pengamatan  guru  bahasa  jawa  berdasarkan  kemampuan  siswa  dalam
menerima materi pelajaran bahasa jawa. Proses pengumpulan datainformasi dari masing-masing informan, peneliti
melakukannya  secara  bebas  dan  tidak  terbatas  waktu.  Artinya,  bahwa  peneliti meminta  keterangan  dari  masing-masing  informan  tidak  terikat  urutan  jabatan
tetapi  tegantung  pada  situasi,  kondisi,  kebutuhan  peneliti,  dan  dapat  dilakukan kapan  saja  dengan  catatan  selama  tidak  menganggu  jam-jam  kesibukan  para
informan.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Peneliti  terjun  ke  lapangan  dalam  pelaksanaan  penelitian  yaitu  sebagai wahana  untuk  mengumpulkan  data  atau  informasi  secara  langsung  dengan
menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi, sebagai berikut.
3.7.1  Pengamatan Observasi
Pengamatan adalah kegiatan mengamati sesuatu tanpa mempengaruhi dan secara khusus mencatat atau merekamnya untuk bahan analisis. Menurut Moleong
2001:  126  berpendapat  bahwa  observasi  merupakan  suatu  usaha  sadar  untuk mengumpulkan  data  yang  dilakukan  secara  sistematis,  dengan  prosedur  yang
berstandar.  Pengamatan  dalam  penelitian  ini  dilakukan  selama  penelitian berlangsung  yaitu  dari  pertengahan  bulan  September  sampai  akhir  bulan
November.  Selama  proses  pengumpulan  data,  peneliti  juga  melakukan
pengamatan  berupa  aktivitas  waka  kurikulum,  guru  muatan  lokal  bahasa  jawa, siswa  dan  keadaan  lingkungan  yang  berada  di  SMK  Bagimu  Negeriku.
Lingkungan  yang  peneliti  amati  yaitu  ruang  guru,  ruang  waka  kurikulum,  ruang kelas, dan ruang perpustakaan.
3.7.2  Wawancara Interview
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu menurut Moleong 2001:  135.  Percakapan  dilakukan  dua  pihak,  yaitu  pewawancara  interviewer
yang  mengajukan  pertanyaan  dan  terwawancara  interviewee  yang  memberikan jawaban  atas  pertanyaan  itu.  Peneliti  mengadakan  wawancara  langsung  dengan
wakil kepala sekolah, guru bahasa jawa, dan siswa yang berlatar belakang bukan etnis  jawa.  Penelitian  ini  menggunakan  wawancara  terbuka,  artinya  subjeknya
tahu  bahwa  mereka  sedang  diwawancarai  dan  mengetahui  maksud  dari wawancara tersebut.
Wawancara  dalam  penelitian  ini  melibatkan  duabelas  informan  untuk memperoleh  informasi  mengenai  implementasi  kurikulum  muatan  lokal  bahasa
jawa. Informan tersebut meliputi waka kurikulum, guru bahasa jawa, dan sepuluh siswa  yang  berlatar  belakang  bukan  etnis  jawa.  Peneliti  melakukan  wawancara
dengan  guru  bahasa  jawa  pada  tanggal  23  september  2015  di  ruang  guru. Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan waka kurikulum pada tanggal 8
oktober 2015 di  ruang wakil kepala sekolah. Setelah itu peneliti juga melakukan wawancara  dengan  beberapa  siswa  yang  bukan  etnis  jawa  secara  bertahap,  yaitu
mulai tanggal 22 oktober 2015 hingga tanggal 25 november 2015. Lebih jelasnya hasil wawancara dapat dilihat dibagian lampiran.
3.7.3  Dokumentasi