Tabel di atas menunjukkan bahwa indikator kesetian berada pada kategori sangat tinggi sebesar 39, kategoi tinggi 31, kategori cukup sebesar 28 , dan
kategori rendah sebesar 2 . Sehingga peneliti mengasusmsi bahwa siswa telah menunjukkan kepatuhan. Ditunjukkan dengan skor rata-rata 72,68 yang berada
pada kategori tinggi. 3. Ketertiban
Hasil perhitungan dari indikator ketertiban ditunjukkan dalam tabel:
Tabel 4.13 Distribusi Skor indikator Ketertiban
Interval Frekuensi Persentase Kategori
Rata-rata
82 – 100
15 28
Sangat Tinggi 75,64
63 – 81
33 61
Tinggi 44
– 62 6
11 Cukup
25 – 43
Rendah Jumlah
54 100
Tinggi Sumber: Data penelitian diolah tahun 2016
Tabel di atas menunjukkan bahwa indikator ketertiban berada pada kategori sangat tinggi sebesar 28, kategoi tinggi 61, kategori cukup sebesar 11, dan
tidak ada yang berada pada kategori rendah. Sehingga peneliti mengasusmsi bahwa sebagian besar siswa telah menunjukkan ketertiban. Hal ini berdasarkan
skor rata-rata sebesar 75,64 yang berada pada kategori tinggi.
4.2 Analisis Data Awal
4.2.1 Uji Normalitas
Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam analisis data adalah data yang digunakan harus bersifat normal. Untuk melihat kenormalan data dapat dilihat dari
uji normalitas Kolmogorov- Smirnov dari masing-masing variabel. Dalam
menganalisis data, peneliti menggunakan program SPSS 16. Berikut adalah skor
dari variable X dan variable Y yang kemudian diuji normalitasnya.
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dari sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas dilakukan menggunakan teknik uji Lilliefors atau dalam program SPSS disebut juga dengan Kolmogorov-Smirnov. Dari hasil perhitungan diketahui harga
Lhitung Ltabel dan nilai signifikansi 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data sampel dari masing-masing variable berdistribusi normal.
Data diatas diuji normalitas menggunakan uji liliefors dengan menggunakan bantuan SPSS, adapun langkah-langkah sebagai berikut: klik Analyze
Descriptive Statistics Explore. Kemudian memasukkan variabel pola asuh demokratis dan kedisiplinan siswa ke kotak dependent List. Klik Plots dan beri
tanda cheklist √ pada Normality plots with test Continue OK.
Hasil dari perhitungan uji normalitas menggunakan liliefors adalah sebagai berikut:
Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pola_asuh_de mokratis
Kedisiplinan_sis wa
N 54
54 Normal
Parameters
a
Mean 35.6852
60.3704 Std. Deviation
3.28992 6.76923
Most Extreme
Differences Absolute
.101 .083
Positive .101
.083 Negative
-.081 -.074
Kolmogorov-Smirnov Z .742
.606 Asymp. Sig. 2-tailed
.640 .856
a. Test distribution is Normal.
Dapat disimpulkan bahwa data dari pola asuh demokratis dan kedisiplinan siswa diatas memiliki nilai signifikan 0,640 dan 0,856. Nilai signifikan 0,640 dan
0,8560,05 maka dapat dikatakan bahwa data tersebut normal. Data dikatakan normal apabila signifikansi 0,05.
4.2.2 Uji Linearitas
Selain data harus bersifat normal, data yang digunakan harus linier. Untuk melihat kelinieran data dapat dilihat dari uji linearitas pada ANOVA. Dalam
analisis data ini, peneliti menggunakan program SPSS 16. Hasil uji linearitas
selengkapnya dapat dilihat dari output SPSS 16 sebagai berikut. Tabel 4.15
Output SPSS Uji Linearitas Pola Asuh Demokratis dengan Kedisiplinan Siswa
Sum of Squares
Df Mean
Square F
Sig.
Kedisiplin an siswa
Pola asuh demokratis
Betwe en
Groups Combined
880.012 13
67.693 1.749 .088
Linearity 176.611
1 176.611 4.562
,039
Deviation from
Linearity 703.401
12 58.617 1.514
,159
Within Groups 1548.581
40 38.715
Total 2428.593
53 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat pada baris linearity diperoleh nilai
signifikansi 0,039 0,05, yang berarti terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel pola asuh demokratis dengan kedisiplinan siswa.
4.3 Uji Analisis Akhir