Hakikat Pola Asuh Kajian Teori

12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Hakikat Pola Asuh

2.1.1.1 Pengertian Pola Asuh Djamarah 2014:51 mengemukakan bahwa pola asuh orang tua dalam keluarga berarti kebiasaan orang tua, ayah dan atau ibu, dalam memimpin, mengasuh, dan membimbing anak dalam keluarga. Mengasuh dalam arti menjaga dengan cara merawat dan mendidiknya. Membimbing dengan cara membantu, melatih, dan sebagainya. Pengasuhan atau sering disebut pola asuh berarti bagaimana orang tua memperlakukan anak, mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan serta melindungi anak dalam mencapai proses kedewasaan. Menurut Kohn dalam Casmini, 2007:47 pengasuhan merupakan cara orang tua berinteraksi dengan anak yang meliputi, pemberian hadiah, aturan, hukuman dan pemberian perhatian, serta tanggapan terhadap parilaku anak. Pola asuh orang tua merupakan pola interaksi antara orang tuadan anak selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Yaitu cara-cara penataan tingkah laku anak yang diterapkan oleh orang tua sebagai wujud tanggung jawab dalam pembentukan kedewasaan anak. Orang tua merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam pertumbuhan kepribadian seseorang, karena hubungan antara anak dan orang tua lebih bersifat pengasuhan secara langsung. Dalam kegiatan pengasuhan ini tidak hanya berarti bagaimana orang tua memperlakukan anak, tapi juga bagaimana orang tua mendidik anak, membimbing, mengajarkan disiplin. Ada 3 ragam pola asuh orang tua, yaitu pola asuh otoriter, demokratis, dan permisif. 2.1.1.2 Ragam Pola Asuh Menurut Baumrind dalam Ubaedy, 2009:45 ragam pola asuh orang tua ada 3,yaitu: a. Pola Asuh Otoritatif atau Demokratis Authoritatif Orang tua yang otoritatif memberikan arahan yang kuat pada seluruh aktivitas anak, namun tetap memberikan wilayah yang bebas ditentukan si anak. Mekanisme control yang dipakai tidak kaku, tidak mengancam dengan hukuman, dan menghilangkan batasan-batasan yang tidak terlalu penting. b. Pola Asuh Authoritarian Otoriter Orang tua yang otoritarian berusaha membentuk anak, mengontrol seluruh aktivitas anak berdasarkan nilai tradisional yang berlaku dalam keluarga, dan memberikan standar perilaku yang baku. Orang tua memegang kepalanya dan sekaligus kakinya. Orang tua lebih sering memberikan tekanan, kewajiban, dan memberikan ancaman. Orang tua melihat anaknya adalah makhluk yang ia miliki sepenuhnya dan ingin dibentuk sesuai dengan keinginannya. Pola asuh seperti ini kerap menimbulkan ketegangan. c. Pola Asuh Permissive Permisif Orang tua yang permisif cenderung mencari aman, menghindari hal-hal yang sulit, menerima atau mengikuti apa kemauan si anak secara utuh. Orang tua permisif memperbolehkan apa yang diinginkan anak. Anak diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengontrol tindakannya. Posisi orang tua di sini sebagai penegas saja atas apa yang dikonsultasikan anak kepadanya. Tipe pola asuh yang terbaik dari semua tipe pola asuh adalah pola asuh demokratis, hal ini dikemukakan oleh Djamarah 2014:61. Hal ini disebabkan tipe pola asuh demokratis selalu mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan individu. 2.1.1.3 Pola Asuh Demokratis Menurut Helmawanti 2014:139 pola asuh demokratis adalah pola asuh yang menggunakan komunikasi dua arah two ways communication. Kedudukan antara orang tua dan anak dalam berkomunikasi sejajar. Suatu keputusan diambil bersama dengan mempertimbangkan keuntungan kedua belah pihak win-win solution. Anak diberi kebebasan yang bertanggung jawab. Artinya, apa yang dilakukan anak tetap harus ada di bawah pengawasan orang tua dan dapat dipertanggung jawabkan secara moral. Orang tua dan anak tidak dapat berbuat semena-mena pada salah satu pihak atau kedua belah pihak tidak dapat memaksakan sesuatu tanpa berkomunikasi terlebih dahulu dan keputusan akhir disetujui oleh keduanya tanpa merasa tertekan. Tipe pola asuh demokratis menurut Djamarah 2014:61 adalah tipe pola asuh yang terbaik dari semua tipe pola asuh yang ada. Hal ini disebabkan tipe pola asuh ini selalu mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan individu anak. Tipe ini adalah tipe pola asuh orang tua yang tidak banyak menggunakan kontrol terhadap anak. Pola ini dapat digunakan untuk anak SD, SLTP, SLTA, dan perguruan tinggi. Pola asuh orang tua adalah sikap atau perlakuan orang tua dalam berinteraksi dengan anak untuk menamkan pendidikan, memenuhi kebutuhan dan memberi perlindungan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut akan dijelaskan tentang bagaimana ciri-ciri pola asuh demokratis. 2.1.1.4 Ciri-ciri Pola Asuh Demokratis Menurut Suyanto 2010:94, ciri-ciri pola asuh demokratis: 1 ada kerjasama antara orang tua-anak; 2 anak diakui sebagai pribadi; 3 ada bimbingan dan pengarahan dari orang tua; 4 ada control dari orang tua yang tidak kaku. Sedangkan Gordon dalam Syamaun 2012:28 mengemukakan bahwa ciri pola asuh orang tua tipe demokratis: 1 menerima, kooperatif, terbuka terhadap anak; 2 mengajar anak untuk mengembangkan disiplin diri, jujur, dan ikhlas dalam menghadapi masalah anak-anak; 3 memberikan penghargaan positif kepada anak tanpa dibuat-buat, mengajarkan kepada anak untuk mengembangkan tanggung jawab atas setiap perilaku dan tindakannya; 4 bersikap akrab dan adil, tidak cepat menyalahkan, memberian kasih sayang dan kemesraan kepada anak. Ciri-ciri pola asuh demokratis menurut Hurlock dalam Walgito 2010:219 adalah sebagai berikut: 1 apabila anak harus melakukan suatu aktifitas, orang tua memberikan penjelasan alasan perlunya hal tersebut diajarkan; 2 anak diberikan kesempatan untuk memberi alasan mengapa ketentuan itu dilanggar sebelum menerima hukuman; 3 hukuman diberikan berkaitan dengan perbuatannya dan berat ringannya hukuman tergantung kepada pelanggarannya, 4 hadiah dan pujian diberikan oleh orang tua untuk perilaku yang diharapkan. Djamarah 2014:61 mengemukakan bahwa ciri-ciri pola asuh demokratis adalah sebagai berikut: 1 dalam proses pendidikan terhadap anak selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia; 2 orang tua selalu berusaha menyelaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan anak; 3 orang tua senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari anak; 4 mentolerir ketika anak membuat kesalahan dan memberikan pendidikan kepada anak agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisiatif dan prakarsa anak; 5 lebih menitikberatkan kerja sama dalam mencapai tujuan; 6 orang tua selalu berusaha menjadikan anak lebih sukses darinya. Tipe pola asuh demokratis mengharapkan anak untuk bertanggungjawab dan mampu mengembangkan potensi kepemimpinan yang dimilikinya. Memiliki kepedulian terhadap hubungan antarpribadi dalam keluarga. Meskipun tampak kurang terorganisasi dengan baik, namun gaya ini dapat berjalan dalam suasana rileks dan memiliki kecenderungan untuk menghaslkan produktivitas dan kreativitas, karena tipe pola asuh demokratis ini mampu memaksimalkan kemampuan yang dimiliki anak. Selain itu pada pola asuh demokratis orang tua juga mengajarkan disiplin pada anak. Dari kajian mengenai pola asuh demokratis dari beberapa tokoh di atas, peneliti mengembangkan dan menggunakannya sebagai indikator pola asuh demokratis. Indikator pola asuh demokratis meliputi: 1 ada kerjasama antara anak dan orang tua Suyanto2010:94; 2 ada control dari orang tua yang tidak kaku Suyanto2010:94; 3 ada bimbingan dan pengarahan dari orag tua Suyanto2010:94; 4 mengajarkan anak mengembangkan disiplin Gordon dalam Syamaun 2012:28; 5 mentolerir jika anak melakukan kesalahan Djamarah 2014:61

2.1.2 Kedisiplinan

Dokumen yang terkait

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Kelas V SD Al-Irsyad Al-Islamiyyah Bekasi

0 5 91

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN EMPATI Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis Dengan Empati.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN KEDISIPLINAN DALAM PENGGUNAAN WAKTU Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis Dengan Kedisiplinan Dalam Penggunaan Waktu.

1 1 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis Dengan Kedisiplinan Dalam Penggunaan Waktu.

0 2 8

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN KEDISIPLINAN DALAM PENGGUNAAN WAKTU Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis Dengan Kedisiplinan Dalam Penggunaan Waktu.

0 2 16

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEDISIPLINAN SISWA KELAS V DI SD NEGERI 106178 DESA BARU KECAMATAN BATANG KUIS 2012/2013.

0 1 57

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN KEDISIPLINAN ANAK ASUH Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis Dengan Kedisiplinan Anak Asuh Di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Ning Amriyah Soepardho Kendal.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN KEDISIPLINAN ANAK ASUH Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis Dengan Kedisiplinan Anak Asuh Di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Ning Amriyah Soepardho Kendal.

0 2 25

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD NEGERI DI GUGUS ERLANGGA KABUPATEN JEPARA

0 3 48

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI SUKOREJO 1 SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 124