Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian Hasil Analisis Deskriptif

58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN

4.1.1 Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gugus Melati Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Gugus Melati Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara. Populasi Penelitian berjumlah 180 siswa yang akan disampaikan pada tabel berikut ini : Tabel 4.1 Data Siswa SD Negeri Gugus Melati Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara No Nama Sekolah Populasi Sampel 1 SDN 6 Bangsri 34 siswa 50180x34=10 2 SDN 7 Bangsri 39 siswa 50180x36=11 3 SDN 1 Bangsri 14 siswa 50180x14=4 4 SDN 4 Bangsri 16 siswa 50180x16=5 5 SDN 1 Tengguli 11 siswa 50180x11=3 6 SDN 2 Tengguli 25 siswa 50180x25=8 7 SDN 3 Tengguli 7 siswa 50180x7=2 8 SDN 4 Tengguli 25 siswa 50180x25=8 9 SDN 3 Srikandang 9 siswa 50180x9=3 Jumlah 180 siswa 54

4.1.2 Hasil Analisis Deskriptif

Dalam suatu penelitian data yang didapatkan berupa data yang masih mentah, jadi data tersebut masih perlu dianalisis kembali. Analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk menyusun dan mengolah data yang telah terkumpul sehingga dapat mengambil suatu kesimpulan yang bersifat ilmiah. Data yang akan dijelaskan oleh peneliti yaitu data yang berupa skor angket pola asuh demokratis siswa kelas V SD Negeri Gugus Melati Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara dan kedisiplinan siswa. Adapun penyajian data hasil penelitian sebagai berikut:

4.1.2.1 Variabel Pola Asuh Demokratis

Data skor pola asuh demokratis orang tua siswa diperoleh dari angket pola asuh demokratis yang diisi oleh siswa kelas V SDN Gugus Melati Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara. Kemudian tiap item soal dihitung presentase skor nya menggunakan rumus berdasarkan penjelasan Riduwan 2012: 89, sebagai berikut: Adapun data skor angket pola asuh demokratis orang tua dari hasil penelitian ini adalah: Tabel 4.2 Data skor angket pola asuh demokratis orang tua siswa kelas V SDN Gugus Melati Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara. No. Nama Responden Skor angket Pola asuh demokratis 1 BL 32 2 EA 37 3 VN 35 4 AO 36 5 MS 33 6 MC 36 7 NC 32 8 MY 33 9 FN 35 10 RD 34 11 RE 30 12 MR 33 13 SY 38 14 ZZ 33 15 IL 37 16 DF 31 17 NO 37 18 ID 35 19 TN 39 20 BA 32 21 DT 35 22 FH 37 23 DW 41 24 MS 36 25 NS 41 26 NN 33 27 RA 39 28 KU 32 29 AI 29 30 PS 40 31 MM 34 32 TS 40 33 RW 37 34 RH 41 35 VD 33 36 SA 33 37 EB 39 38 TA 35 39 RK 37 40 AI 34 41 MV 40 42 LE 42 43 CN 38 44 BP 34 45 AF 39 46 QN 30 47 ZM 35 48 AS 30 49 FA 38 50 RS 38 51 OV 41 52 WR 35 53 AZ 35 54 TM 38 Berdasarkan tabel skor di variable X pola asuh demokratis di atas, diperoleh hasil skor rata-rata 75,76 yang memiliki kecenderungan kategori tinggi. Yang artinya bahwa orang tua telah menerapkan pola asuh demokratis dengan baik. Penggolongan hasil perolehan angket pola asuh demokratis secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Distribusi Skor Angket Pola Asuh Demokratis Interval Frekuensi Persentase Kategori Rata-rata 82 – 100 23 42 Sangat Tinggi 75.76 63 – 81 29 53 Tinggi 44 – 62 3 5 Cukup 25 - 43 Rendah Jumlah 54 100 Tinggi Berikut adalah hasil distribusi skor pola asuh demokratis dalam bentuk diagram: Gambar 4.1 Diagram Hasil Angket Pola Asuh Demokratis Pola Asuh Demokratis Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Lebih detail mengenai skor tiap indikator pola asuh demokratis akan dijelaskan berikut ini: 1. Ada kerjasama antara anak dan orang tua Hasil perhitungan indikator ada kerjasama antara anak dan orang tua ditunjukkan dalam tabel 4.4 Tabel 4.4 Distribusi Skor Indikator Ada Kerjasama Antara Anak dan Orang tua Interval Frekuensi Persentase Kategori Rata-rata 82 – 100 11 20 Sangat Tinggi 67,12 63 – 81 10 19 Tinggi 44 – 62 31 58 Cukup 25 – 43 2 3 Rendah Jumlah 54 100 Tinggi Sumber: Data penelitian diolah tahun 2016 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa indikator adanya kerjasama antara anak dan orang tua berada pada kategori sangat tinggi sebesar 20 11 orang tua, kategori tinggi 19 10 orang tua, kategori cukup 58 31 orang tua, dan kategori rendah sebesar 3 2 orang tua sehingga peneliti mengasumsikan bahwa rata-rata orang tua siswa telah mengadakan kerjasama dengan anak secara baik. 2. Ada control dari orang tua yang tidak kaku Hasil perhitungan deskripsi indikator ada control dari orang tua yang tidak kaku adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Distribusi Skor Indikator Ada Kontrol dari Orang Tua yang Tidak Kaku Interval Frekuensi Persentase Kategori Rata-rata 82 – 100 10 18 Sangat Tinggi 69,44 63 – 81 25 46 Tinggi 44 – 62 18 34 Cukup 25 - 43 1 2 Rendah Jumlah 54 100 Tinggi Sumber: Data penelitian diolah tahun 2016 Tabel 4.5 menunjukkan bahwa indikator adanya control dari orang tua yang tidak kaku berada pada kategori sangat tinggi sebesar 18 10 orang tua, kategori tinggi 46 25 orang tua, kategori cukup 34 18 orang tua, dan kategori rendah 2 1 orang tua. sehingga peneliti mengasumsikan bahwa sebagian besar orang tua melakukan control yang tidak kaku terhadap anak, ditunjukkan dengan skor rata-rata 69,44. 3. Ada bimbingan dan pengarahan dari orang tua Hasil perhitungan deskripsi indikator ada bimbingan dan pengarahan dari orang tua adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Distribusi Skor Indikator Ada Bimbingan dan Pengarahan dari Orang Tua Interval Frekuensi Persentase Kategori Rata-rata 82 – 100 2 4 Sangat Tinggi 79,62 63 – 81 27 50 Tinggi 44 – 62 25 46 Cukup 25 - 43 Rendah Jumlah 54 100 Tinggi Sumber: Data penelitian diolah tahun 2016 Tabel 4.6 menunjukkan bahwa indikator ada bimbingan dan pengarahan dari orang tua berada pada kategori sangat tinggi sebesar 4 2 orang tua, kategori tinggi sebesar 50 27 orang tua, kategori cukup 46 25 orang tua, dan tidak ada yang ber kategori rendah. Sehingga peneliti mengasumsikan bahwa orang tua sering memberikan bimbingan dan pengarahan kepada anaknya, yang ditunjukkan dengan rata-rata skor yang diperoleh sebesar 79,62 yang berada dikategori tinggi. 4. Mengajarkan anak mengembangkan disiplin Hasil perhitungan deskripsi indikator ada bimbingan dan pengarahan dari orang tua adalah sebagai berikut: Tabel 4.7 Distribusi Skor Indikator Mengajarkan Anak Mengembangkan Disiplin Interval Frekuensi Persentase Kategori Rata-rata 82 – 100 34 62 Sangat Tinggi 84,49 63 – 81 14 26 Tinggi 44 – 62 6 12 Cukup 25 - 43 Rendah Jumlah 54 100 Sangat Tinggi Sumber: Data penelitian diolah tahun 2016 Tabel 4.7 menunjukkan bahwa indikator mengajarkan anak mengembangkan disiplin berada pada kategori sangat tinggi sebesar 62 34 orang tua, kategori tinggi sebesar 26 14 orang tua, kategori cukup sebesar 12 6 orang tua dan tidak ada yang berada dikategori rendah. Sehingga peneliti mengasumsikan bahwa orang tua selalumengajarkan anak mengembangkan disiplin. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan skor rata-rata sebesar 84,49 yang berkategori sangat tinggi. 5. Mentolerir jika anak melakukan kesalahan Hasil perhitungan deskripsi indikator mentolerir jika anak melakukan kesalahan adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Distribusi Skor Indikator Mentolerir Jika Anak Melakukan Kesalahan Interval Frekuensi Persentase Kategori Rata-rata 82 – 100 13 24 Sangat Tinggi 70,83 63 – 81 14 26 Tinggi 44 – 62 25 46 Cukup 25 - 43 2 4 Rendah Jumlah 54 100 Tinggi Sumber: Data penelitian diolah tahun 2016 Tabel 4.8 menunjukkan bahwa indikator mentolerir jika anak melakukan kesalahan berada pada kategori sangat tinggi sebesar 24 13 orang tua, kategori tinggi sebesar 26 14 orang tua, kategori cukup sebesar 46 25 orang tua, dan kategori rendah 4 2 orang tua. Sehingga peneliti mengasumsikan bahwa orang tua sering mentolerir jika anak melakukan kesalahan, ditunjukkan dengan skor rata-rata sebesar 70,83 yang berada pada kategori tinggi. Selanjutnya akan dijelaskan hasil analisis deskripsi dari skor angket variable kedisiplinan siswa.

4.1.2.2 Variabel Kedisiplinan Siswa

Data skor kedisiplinan siswa diperoleh dari angket kedisiplinan siswa yang diisi oleh siswa kelas V SDN GugusMelati Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara. Adapun data skor angket kedisiplinan siswa kelas V SDN Gugus Melati Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Data Skor Angket Variable Kedisiplinan Siswa Kelas V SDN Gugus Melati Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara No. Nama Responden Skor angket Kedisiplinan siswa 1 BL 58 2 EA 72 3 VN 58 4 AO 70 5 MS 61 6 MC 68 7 NC 58 8 MY 52 9 FN 60 10 RD 66 11 RE 54 12 MR 59 13 SY 51 14 ZZ 55 15 IL 65 16 DF 52 17 NO 68 18 ID 65 19 TN 71 20 BA 62 21 DT 50 22 FH 63 23 DW 75 24 MS 60 25 NS 67 26 NN 50 27 RA 56 28 KU 58 29 AI 63 30 PS 68 31 MM 60 32 TS 59 33 RW 48 34 RH 55 35 VD 60 36 SA 65 37 EB 65 38 TA 58 39 RK 70 40 AI 64 41 MV 72 42 LE 61 43 CN 63 44 BP 69 45 AF 52 46 QN 56 47 ZM 55 48 AS 54 49 FA 52 50 RS 54 51 OV 60 52 WR 52 53 AZ 68 54 TM 53 Berdasarkan tabel skor di variable Y kedisiplinan siswa di atas, diperoleh hasil distribusi skor berikut ini: Tabel 4.10 Distribusi Skor Variabel Kedisiplinan Siswa Kelas V SD Negeri Gugus Melati Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Interval Frekuensi Persentase Kategori Rata-rata 82 – 100 13 24 Sangat Tinggi 75,46 63 – 81 38 70 Tinggi 44 – 62 3 6 Cukup 25 – 43 Rendah Jumlah 54 100 Tinggi Sumber: Data penelitian diolah tahun 2016 Tabel 4.10 menunjukkan kedisiplinan siswa kelas V SDN Gugus Melati Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara dalam kategori sangat tinggi sebesar 24 13 siswa, kategori tinggi sebesar 70 38 siswa, kategori cukup sebesar 6 3 siswa, dan tidak ada yang berada dikategori rendah. Dengan rata-rata skor yang diperoleh sebesar 75,46 dengan kategori tinggi yang berarti bahwa siswa kelas V SDN Gugus Melati telah menjaga kedisiplinan dengan baik. Berikut adalah hasil distribusi skor kedisiplinan siswa dalam bentuk diagram: Gambar 4.2 Diagram Hasil Angket Kedisiplinan Siswa Kedisiplinan Siswa Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Lebih detail mengenai skor tiap indikator kedisiplinan siswa akan dijelaskan sebagai berikut ini: 1. Ketaatan Hasil perhitungan dari indikator ketaatan ditunjukkan dalam tabel: Tabel 4.11 Distribusi Skor indikator Ketaatan Interval Frekuensi Persentase Kategori Rata-rata 82 – 100 23 42 Sangat Tinggi 75,69 63 – 81 26 48 Tinggi 44 – 62 5 10 Cukup 25 – 43 Rendah Jumlah 54 100 Tinggi Sumber: Data penelitian diolah tahun 2016 Tabel di atas menunjukkan bahwa indikator ketatan berada pada kategori sangat tinggi sebesar 42, kategoi tinggi 48, kategori cukup sebesar 10, dan tidak ada yang berada dikategori rendah. Sehingga peneliti mengasumsikan bahwa siswa telah menjalankan peraturan dengan tanggung jawab, ditunjukkan dengan perolehan skor rata-rata sebesar 75,69. 2. Kepatuhan Hasil perhitungan dari indikator kepatuhan ditunjukkan dalam tabel: Tabel 4.12 Distribusi Skor indikator Kepatuhan Interval Frekuensi Persentase Kategori Rata-rata 82 – 100 21 39 Sangat Tinggi 72,68 63 – 81 17 31 Tinggi 44 – 62 15 28 Cukup 25 - 43 1 2 Rendah Jumlah 54 100 Tinggi Sumber: Data penelitian diolah tahun 2016 Tabel di atas menunjukkan bahwa indikator kesetian berada pada kategori sangat tinggi sebesar 39, kategoi tinggi 31, kategori cukup sebesar 28 , dan kategori rendah sebesar 2 . Sehingga peneliti mengasusmsi bahwa siswa telah menunjukkan kepatuhan. Ditunjukkan dengan skor rata-rata 72,68 yang berada pada kategori tinggi. 3. Ketertiban Hasil perhitungan dari indikator ketertiban ditunjukkan dalam tabel: Tabel 4.13 Distribusi Skor indikator Ketertiban Interval Frekuensi Persentase Kategori Rata-rata 82 – 100 15 28 Sangat Tinggi 75,64 63 – 81 33 61 Tinggi 44 – 62 6 11 Cukup 25 – 43 Rendah Jumlah 54 100 Tinggi Sumber: Data penelitian diolah tahun 2016 Tabel di atas menunjukkan bahwa indikator ketertiban berada pada kategori sangat tinggi sebesar 28, kategoi tinggi 61, kategori cukup sebesar 11, dan tidak ada yang berada pada kategori rendah. Sehingga peneliti mengasusmsi bahwa sebagian besar siswa telah menunjukkan ketertiban. Hal ini berdasarkan skor rata-rata sebesar 75,64 yang berada pada kategori tinggi.

4.2 Analisis Data Awal

Dokumen yang terkait

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Kelas V SD Al-Irsyad Al-Islamiyyah Bekasi

0 5 91

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN EMPATI Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis Dengan Empati.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN KEDISIPLINAN DALAM PENGGUNAAN WAKTU Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis Dengan Kedisiplinan Dalam Penggunaan Waktu.

1 1 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis Dengan Kedisiplinan Dalam Penggunaan Waktu.

0 2 8

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN KEDISIPLINAN DALAM PENGGUNAAN WAKTU Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis Dengan Kedisiplinan Dalam Penggunaan Waktu.

0 2 16

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEDISIPLINAN SISWA KELAS V DI SD NEGERI 106178 DESA BARU KECAMATAN BATANG KUIS 2012/2013.

0 1 57

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN KEDISIPLINAN ANAK ASUH Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis Dengan Kedisiplinan Anak Asuh Di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Ning Amriyah Soepardho Kendal.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN KEDISIPLINAN ANAK ASUH Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis Dengan Kedisiplinan Anak Asuh Di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Ning Amriyah Soepardho Kendal.

0 2 25

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD NEGERI DI GUGUS ERLANGGA KABUPATEN JEPARA

0 3 48

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI SUKOREJO 1 SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 124