Siapa Kapan Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas 5 Kelas 5 H Suyatno Ekarini Saraswati T Wibowo 2008

49 Usaha Berlatih Kelompok 1 Sekarang, ujilah kemampuanmu berwawancara dengan melakukan kegiatan berikut Coba kerjakan bersama kelompokmu 1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima siswa 2. Buatlah daftar pertanyaan untuk berwawancara dengan seorang nara- sumber Narasumber tersebut, misalnya, petani, pedagang, atau karyawan yang ada di dekat tempat tinggalmu. Kamu dapat membuat perjanjian terlebih dahulu untuk menentukan waktu berwawancara yang tepat 3. Lakukanlah wawancara dengan narasumber yang telah kalian tentukan Berwawancaralah dengan sopan dan gunakan bahasa yang santun 4. Gunakan alat perekam, misalnya, tape recorder atau MP3 jika ada agar semua yang dikatakan narasumber tidak ada yang terlewatkan 5. Tulislah kegiatan wawancara itu seperti contoh di depan 6. Kumpulkan pada hari yang telah ditentukan guru Membaca puisi sangat menyenangkan. Pernahkah kamu membaca puisi? Saat membaca puisi kamu dapat menikmati keindahan bahasa. Kamu juga dapat belajar bagaimana mengungkapkan perasaan sesuai dengan makna yang dikandung dalam puisi itu. Ayo, belajar membaca puisi Kata Kunci: Penjedaan – Membaca dengan Lafal yang Tepat Membaca puisi tidak sama dengan membaca prosa. Perhatikan hal-hal berikut agar kamu dapat membaca puisi dengan baik Membaca Puisi 1. Membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat. 2. Menentukan jeda dengan tepat. Gambar 3.6 Agar dapat membaca puisi dengan baik, diperlukan persiapan. Bagaimana, Doni? Tadi malam belum belajar, ya... E...maaf, Pak. Belum.... 50 Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia V Jendela Ilmu Tanda : tanda untuk berhenti sebentar jeda pendek. Tanda : tanda untuk berhenti lama jeda panjang. Setiap kata dalam puisi harus diucapkan dengan jelas dan tidak tergesa-gesa. Selain itu, intonasi harus sesuai dengan makna puisi. Intonasi adalah naik turunnya nada dalam membaca. Kata-kata dalam puisi ada yang harus diucapkan dengan nada tinggi, datar, atau rendah. Perhatikan tanda berikut Selain hal-hal di atas, kamu perlu memerhatikan tekanan atau ritme. Tekanan ada tiga macam, yaitu dinamik, nada, dan tempo. Tekanan dinamik adalah tekanan kuat atau lemahnya pengucapan. Tekanan nada adalah tekanan tinggi, rendah, atau sedang. Adapun tempo adalah cepat atau lambatnya pengucapan. Selain itu, pembacaan puisi dapat dilengkapi dengan gerak tubuh dan ekspresi wajah yang sesuai dengan makna katanya. Misalnya, sedih, haru, dan gembira.

2. Membaca Puisi

Setelah membaca uraian di atas, tentu kamu sudah paham cara membaca puisi yang baik dan benar. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai cara membaca puisi yang baik, bacalah jendela ilmu berikut ini

1. Penjedaan, Pelafalan, dan Intonasi

Jika kamu membaca prosa, kamu akan menemukan tanda koma , dan tanda titik .. Tanda koma, artinya pembacaan berhenti sebentar. Tanda titik, artinya pembacaan berhenti agak lama. Puisi sering tidak menggunakan tanda koma dan tanda titik. Oleh karena itu, kamu harus memberinya tanda penjedaan. Tanda yang lazim digunakan sebagai berikut. Tanda : nada suara tinggi. Tanda : nada suara datar. Tanda : nada suara menurun. Pada saat membaca puisi perhatikanlah hal-hal berikut 1. Ucapkan setiap kata dengan jelas 2. Sesuaikan kuat dan lemah, tinggi dan rendah, panjang pendeknya nada setiap kata dengan makna katanya 3. Ekspresikan setiap kata sesuai dengan maknanya 4. Bergeraklah yang wajar sesuai dengan makna katanya 5. Pandangan mata tidak terpaku pada teks puisi yang dipegang. Apakah cara saya membaca sudah benar?