Menjelaskan Daftar Menu Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas 5 Kelas 5 H Suyatno Ekarini Saraswati T Wibowo 2008

138 Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia V Ibuku Karya: Wahyudi Betapa susah payahnya Engkau melahirkan, mendidik, dan membesarkanku Engkau adalah perisai hidupku Engkau adalah cermin hidupku Aku akan berbakti kepadamu Aku akan menurut kepadamu Aku akan melindungi dirimu Surga ada di telapak kaki ibu Sumber: http:www.rumahdunia.net, diakses 21 Februari 2008 Penulis puisi di atas, Wahyudi, tampaknya mendapatkan ide untuk puisinya dari seorang ibu. Ibu yang melahirkannya. Kekaguman Wahyudi terhadap ibu dijadikan dasar penulisan puisinya. Wahyudi mencoba merenungkan sosok ibu. Wahyudi merenungkan seorang ibu yang telah bersusah payah melahirkan, merawat, dan membesarkan, serta mendidiknya. Oleh karena itu, Wahyudi akan berbakti kepada ibunya. Hasil renungan itu kemudian ditulis menjadi puisi berjudul Ibuku di atas. Ide untuk menulis puisi dapat kamu peroleh dari mana saja dan kapan saja. Jadi, kamu juga dapat memperolehnya dari lingkungan di sekitarmu. Misalnya, sampah yang menumpuk, banjir, kemarau, atau apa saja. Nah, cobalah sekarang temukan ide untuk sebuah puisi Ide itu kemudian renungkan dan catat di bukumu Misalnya, ide yang kamu temukan adalah ”sampah”. Hasil renungannya adalah sebagai berikut. Sampah berbau busuk. Mengotori lingkungan. Banyak lalat mengerumuni. Mereka mencari makan dan berkembang biak. Mereka menebarkan bibit penyakit. Sampah menjadi sumber bibit penyakit. Hasil renungan di atas hanya salah satu contoh. Kamu dapat mengapresiasi sendiri sesuai dengan yang kamu inginkan. Misalnya, sampah itu membantu kehidupan petani. Sampah berguna untuk pupuk tanaman. Sampah dapat menam- bah penghasilan dan sebagainya. Gambar 7.12 Sosok ibu. Rep. farm1.static.flickr .com 139 Kesehatan

2. Pilihan Kata

Setelah mendapatkan ide dan merenungkannya, langkah berikutnya adalah memilih kata-kata untuk menuliskan puisi. Baris-baris puisi bukan sekadar deretan kata yang tidak bermakna. Kata-kata dalam puisi harus bermakna. Selain itu, perlu dipilih kata yang tepat, yaitu kata yang mampu mewakili pikiran dan perasaan. Kata- kata yang dipilih dapat berupa kata yang bermakna lugas maupun kiasan. Namun, kata-kata bermakna kiasan lebih menambah keindahan puisi. Dalam memilih kata juga perlu memerhatikan persamaan bunyi atau rima. Kata- kata yang memiliki persamaan bunyi awal atau akhir jika dirangkai akan menimbulkan kesan indah. Jika dibaca, puisi itu terdengar indah.

3. Menulis Puisi

Di atas kamu sudah belajar menentukan ide dan merenungkannya. Kamu juga sudah belajar memilih kata-kata yang tepat. Langkah selanjutnya adalah berlatih merangkai kata-kata itu menjadi baris-baris puisi. Contoh Ide dasar dan hasil renungan di atas dapat dituangkan dalam puisi. Perhatikan contoh berikut Sesudah menuliskan kata-kata dalam bentuk puisi, coba bacalah kembali Jika masih ada kata yang kurang tepat, gantilah Pilihlah kata-kata yang benar-benar dapat mewakili pikiranmu Tidak sukar, bukan? Coba sekarang uji kemampuanmu dengan mengerjakan kegiatan berikut ini Namun, bacalah jendela ilmu berikut terlebih dahulu untuk menambah pengetahuanmu sampah menebar sesuka suka menodai kemolekan kota mengusir udara segar kotaku jadi tercemar . . . . Ide dasar : Sampah. Catatan renungan : Sampah bertebaran di mana-mana sehingga mengurangi keindahan. Selain itu, sampah juga menimbulkan bau tidak sedap sehingga udara menjadi tercemar, dan seterusnya. Gambar 7.13 Keadaan lingkungan dapat menjadi ide dasar penulisan puisi.