Tema dan Amanat Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas 5 Kelas 5 H Suyatno Ekarini Saraswati T Wibowo 2008

150 Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia V Pada pembelajaran terdahulu kamu telah berlatih memerankan tokoh drama. Kamu telah belajar mengucapkan dialog dengan lafal dan ekspresi yang tepat, bukan? Kali ini kamu kembali diajak belajar memerankan tokoh drama. Simaklah uraian berikut Kata Kunci: Berlatih Peran – Memahami Isi Drama – Memerankan Tokoh

1. Berlatih Peran

Berlatih peran diawali dengan membaca dan memahami isi dialog drama. Selanjutnya, bersama-sama dengan tokoh yang lain, cobalah membaca dialog itu. Jangan lupa tunjukkan ekspresi yang sesuai. Jika marah, harus disertai ekspresi marah. Jika sedih, harus disertai ekspresi sedih, dan seterusnya. Selain itu, pengucapan kata-kata harus jelas. Tidak perlu tergesa-gesa, tetapi juga tidak terlalu lambat. Ucapkan, seperti percakapan sehari-hari. Sebagai pelatihan, coba baca dan pahami drama pendek berikut ini 1. Membaca dialog drama dengan lancar dan jelas. 2. Memerankan tokoh drama anak-anak dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat. Memerankan Tokoh Drama Hakikat Berdoa yang Benar Para Pelaku: 1. Jupri; 2. Gorning; 3. Saleh Gambar 8.4 Belajar memerankan tokoh drama. Apalagi yang harus aku lakukan? Maaf, aku tidak tahu. Gambar 8.5 Adegan drama yang penuh ekspresi. 151 Kasih Sayang Jupri : Berjalan menuju ladang sambil berkeluh kesah. Dia menendang benda apa saja yang ada di depannya ”Tuhan, tidak sayang kepadaku. Aku sudah berdoa setiap hari, tetapi hidupku masih saja begini. Katanya Tuhan sayang kepada siapa saja, tidak pandang bulu. Mana buktinya?” Berhenti dan duduk di atas batu Gorning : Berjalan santai sambil bersiul-siul, tampak senang hatinya ”Hai, teman Kenapa kau kelihatan murung? Jupri : ”Tuhan sudah tidak sayang lagi denganku.” Putus asa Gorning : ”Hai, hai, hai Jangan kau salahkan Tuhan. Tuhan Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada semua orang. Sebenarnya ada apa?” Jupri : Berdiri ”Setiap pagi, siang, sore, dan malam aku berdoa. Memohon kepada Tuhan agar diberi kekayaan, rezeki yang melimpah. Tetapi, sampai sekarang aku tidak memiliki kekayaan apa pun.” Saleh : Tiba-tiba Saleh datang sambil tersenyum. ”Hai, sahabat” Jupri dan Gorning : Bersamaan ”Hai, Saleh Kebetulan ni” Saleh : ”Memangnya ada apa?” Jupri : ”Begini, aku setiap pagi, siang, dan malam berdoa kepada Tuhan agar diberi rezeki yang melimpah. Tapi, Tuhan tak memberinya. Sementara Arman dan Armin, orang yang tak pernah berdoa, hartanya melimpah.” Saleh : ”O. . . itu masalah kalian? Ingat sahabat, Tuhan menciptakan alam ini penuh dengan lambang.” Jupri dan Gorning : Bersamaan ”Apa maksudnya?” Saleh : ”Perhatikan matahari. Dia terbit di sebelah timur pagi hari dan tenggelam di sebelah barat sore hari. Dia selalu sabar dan disiplin melakukan tugasnya. Tak pernah terlambat, terlalu awal, apalagi berhenti.” Jupri : ”Apa arti itu semua?” Saleh : ”Artinya, Tuhan mengajari kita agar disiplin. Matahari adalah lambang kedisiplinan. Jika ingin berhasil, kalian harus disiplin. Kalian juga harus sabar.” Jupri dan Gorning : Bersamaan ”Terima kasih, Saleh.” Saleh : ”Tahukah kalian bahwa kalian hanya berdoa di mulut sedang- kan Arman dan Armin berdoa dengan tindakan?” Gorning : ”Maksudnya?” Saleh : ”Kalian hanya berdoa, tetapi malas. Tidak menunjukkan ke- sungguhan. Kalian hanya suka mengeluh dan tidak mau bekerja keras. Tuhan tidak suka dengan orang yang malas.” Jupri : ”Apa buktinya?” 152 Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia V Saleh : ”Kamu ingin kaya, tapi kamu malas dan boros. Kamu suka jajan makanan yang mahal-mahal padahal uangmu pas-pasan. Coba lihat Arman dan Armin. Dia hidup hemat dan suka bekerja keras. Sebagian uangnya ditabung, paham?” Jupri : Tertunduk malu ”Paham, terima kasih, Saleh.” Saleh : ”Ingat, keinginan itu hanya akan terwujud dengan kerja keras dan disiplin disertai doa. Nah, sekarang selagi masih pagi, mulailah dengan bekerja keras.” Jupri dan Gorning : Bersama ”Baik, baik, terima kasih, Saleh” Menyalami Saleh dan pergi Diilhami dari cerita anak ”Cara Berdoa” dalam Taktik Kancil 2 Drama yang menarik, bukan? Setelah belajar membaca dan mengekspresikan dialog drama, cobalah memerankannya. Sebelumnya, simak uraian singkat berikut ini lebih dahulu

2. Memerankan Tokoh Drama

Drama dapat dinikmati dengan baik ketika dipentaskan. Pernahkah kamu memerankan tokoh drama dalam pementasan? Jika sudah, itu suatu pengalaman yang bagus. Jika belum, kamu dapat belajar mulai sekarang. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika akan memerankan tokoh drama. Misalnya, sebagai berikut. Sekarang, saatnya kamu melatih kemampuanmu dengan mengerjakan kegiatan berikut. Berlatih Kelompok 2 Coba kerjakan bersama kelompokmu 1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas tiga orang 2. Berlatihlah bersama kelompokmu untuk memerankan drama di atas 3. Hafalkan dialog tokoh yang kamu perankan 4. Jika telah siap, pentaskan drama tersebut secara bergantian Guru akan membimbingmu. Coba diperhatikan, ya a. Menghayati tokoh yang akan diperankan termasuk dialog-dialog yang diucapkan. b. Menghafalkan teks dialog sesuai dengan tokoh yang akan diperankan. c. Melafalkan dialog dengan jelas.