Menceritakan Kembali Isi Cerita secara Runtut

22 Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia V Berlatih Kelompok Coba kerjakan bersama kelompokmu 1. Carilah cerita rakyat pada buku kumpulan cerita rakyat di perpustakaan 2. Pilihlah satu cerita yang menurut kelompokmu paling menarik 3. Mintalah salah seorang anggota kelompok membacakannya dengan jelas Anggota yang lain harus mendengarkan dengan baik. 4. Berdiskusilah dengan teman sekelompok untuk mengerjakan kegiatan berikut a. Sebutkan nama-nama tokoh cerita beserta wataknya b. Jelaskan latar tempat, waktu, dan suasana dalam cerita tersebut c. Tulislah secara singkat isi ceritanya 5. Buatlah tanggapan terhadap isi cerita rakyat tersebut secara tertulis 6. Jika sudah selesai, bacakan atau laporkan pekerjaanmu di depan kelas melalui perwakilan kelompok 7. Sesudah dibaca, kumpulkan laporanmu kepada guru untuk dinilai Guru akan memilih laporan terbaik untuk dipajang di papan pajang. Pernahkah kamu melakukan pengamatan? Jika pernah, apa yang kamu peroleh setelah melakukan pengamatan itu? Ya, tentu kamu memperoleh pengalaman yang banyak. Kali ini kamu diajak melakukan pengamatan. Setelah melakukan pengamatan, kamu diminta menceritakan hasil pengamatanmu. Ikutilah dengan baik Kata Kunci: Mengamati Objek – Mencatat – Menceritakan 1. Menuliskan pokok-pokok hasil pengamatan. 2. Menceritakan hasil pengamatan dengan bahasa yang runtut, baik, dan benar. Menceritakan Hasil Pengamatan Gambar 2.3 Hasil pengamatan dapat kita ceritakan kepada teman-teman. 23 Kegiatan Bermanfaat

1. Menentukan Pokok-Pokok Hasil Pengamatan

Pada suatu hari siswa kelas V mendapat tugas dari guru bahasa Indonesia untuk mengamati suatu objek. Rudi, salah satu siswa kelas V, mengamati pembuatan kompos yang dilakukan oleh Pak Salim, tetangganya. Rudi melakukan pengamatan sambil menanyakan segala sesuatu yang diperlukan. Setiap jawaban yang disampaikan Pak Salim ia catat. Simaklah catatan pokok-pokok hasil pengamatan Rudi berikut ini Catatan Pokok-Pokok Hasil Pengamatan a. Bahan kompos yang digunakan Pak Salim berupa dedaunan di sekitarnya. b. Bahan itu ditata dengan ketebalan merata di atas bilahan bambu. c. Dedaunan yang ada di atas bilahan bambu itu diperciki air agar lembab. d. Untuk menjaga kelembaban, dedaunan itu dibolak-balik. Daun yang semula di bawah dibalik menjadi di atas. e. Sekitar satu bulan kemudian, kompos yang sudah matang diayak untuk mendapat- kan hasil yang ukurannya merata. f. Kompos itu dikemas dengan plastik dan siap dijual. Selanjutnya, catatan pokok-pokok hasil pengamatan di atas dirumuskan oleh Rudi menjadi hasil pengamatan. Berikut ini adalah hasilnya. Hasil Pengamatan a. Objek : pembuatan kompos. b. Waktu pengamatan : Minggu, 16 September 2007. c. Tempat pengamatan : rumah Pak Salim. d. Hasil : Pak Salim membuat kompos memanfaatkan dedaunan yang ada di sekitarnya, termasuk sampah daun. Daun itu semula ditata di atas bilahan-bilahan bambu. Selanjut- nya, diperciki air agar lembab. Untuk menjaga kelembab- an, daun-daun itu dibalik, yang semula di bawah menjadi di atas. Sekitar satu bulan kemudian, kompos yang sudah matang diayak untuk mendapatkan kompos yang ukuran- nya merata. Selanjutnya, kompos yang sudah matang dikemas dalam plastik dan siap dipasarkan. e. Kesimpulan : Daun dan sampah dapat diolah menjadi kompos yang memiliki nilai ekonomi. Selanjutnya, kamu akan belajar menceritakan hasil pengamatan.