45
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Tidak terdapat Dosis pupuk Fosfatsuper yang terbaik dalam mempengaruhi
serapan P dan pertumbuhan tanaman jagung. 2.
Tidak terdapat Ukuran butir pupuk Fosfatsuper yang terbaik dalam mempengaruhi serapan P dan pertumbuhan tanaman jagung.
3. Terdapat interaksi antara Dosis dan Ukuran butir pupuk Fosfatsuper terhadap
P-tersedia dan Jumlah Daun. P-tersedia terbaik pada dosis 50 pada ukuran butir 1 mm. Sedangkan Jumlah daun terbaik pada dosis 50 pada ukuran
butir 1 mm.
5.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian ulang dengan menggunakan perlakuan ukuran butir 1 mm dan 50 dosis rekomendasi pupuk Fosfatsuper pada jenis tanah yang berbeda
untuk mengetahui konsentrasi pengaruh ukuran butir dan dosis pupuk Fosfatsuper
pada beberapa jenis tanah.
44
PUSTAKA ACUAN
Adiningsih S., J., U. Kurnia, dan Rochayati S. 1998. Prospek dan kendala penggunaan P-Alam untuk meningkatkan produksi tanaman pangan pada
lahan masam marginal. Pertemuan Pembahasan dan Komunikasi Hasil Penelitian Tanah dan Agroklimat, Makalah Utama. Puslitanak, Badan
Penelitian dan Pengemban
gan Pertanian, Deptan. Bogor. 1‒33.
Aini, S. N. 2013. Pengaruh Perbandingan Campuran Limbah Cair Tahu dengan Asam Sulfat serta Lama Inkubasi dalam Proses Asidulasi Batuan Fosfat
terhadap Fosfat Larut. Skripsi. Universitas Lampung. Bandarlampung. 54.
Balai Penelitia Tanah. 2005. Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk.
Badan penelitian dan pengembangan pertanian. Departemen Pertanian. 121-130.
Budi, F.S dan A. Purbasari. 2009. Pembuatan Pupuk Fosfat dari Batuan Fosfat Alam Secara Asidulasi. J. Teknik 30 2: 93
–97. Danarti, S., dan Najiati. 1996. Bercocok Tanam Jagung Manis. Penebar Swadaya.
Jakarta. 67 hlm. Guritno, B dan S. M. Sitompul. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta. Hakim, N., M. Y. Nyakpa, A. M. Lubis, S. G. Nugroho, M. R Saul, M. A. Diha, G.
B. B. Hong, dan H. H. Bailey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Lampung. 488 hlm.
Handajani, H. 2006. Pemanfaatan Limbah Cair Tahu Sebagai Pupuk Alternatif Pada Kultur Mikroalga Spirullina sp. J. Protein 13 2: 188
– 193. Hardjowigeno, S., 1987. Ilmu Tanah. PT. Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.
286 hlm. Hartatik, W. 2011. Fosfat Alam Sumber Pupuk P yang Murah. Warta Penelitian
dan Pengembangan Pertanian. Bogor. 10 – 11.
Hermana. 1985. Pengolahan Kedelai Menjadi Berbagai Bahan Makanan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor.