Pelaksanaan Penelitian Percobaan Rumah Kaca

26

3.6 Analisis Laboratorium

3.6.1 Serapan P tanaman jagung Untuk mengetahui analisis kadar P yang diserap oleh tanaman digunakan metode pengabuan kering yaitu dengan cara bagian daun tanaman yang diambil pada fase vegetatif akhir diabukan pada temperatur 500 o C sampai menjadi abu. Penentuan serapan P tanaman jagung dilakukan dengan cara menimbang 1 gram tanaman yang sudah diabukan dalam cawan porselin, pengabuan dilakukan selama 6 jam. Setelah itu cawan yang berisi abu tanaman kemudian ditambah HCl 1 N sebanyak 10 ml. Setelah itu dimasukkan ke dalam hot plate sampai mendidih. Apabila sudah mendidih kemudian diangkat menggunakan penjepit dan didinginkan sampai suhu ruangan. Kemudian dilakukan penyaringan menggunakan kertas saring dan dimasukkan ke dalam botol. Sisa ampas dalam cawan diberi 10 ml HCl 1 N yang kemudian dimasukkan kembali dalam botol, setelah itu ditambahkan 50 ml aquades ke dalam cawan tadi. Setelah semua sudah dimasukkan ke dalam semua botol lalu ditambahkan 30 ml aquades, kemudian diukur menggunakan alat spektrophotometer. 3.6.2 pH Metode elektrometrik Analisis pH dilakukan dengan cara 2 g tanah ditimbang dan dimasukkan ke dalam botol film. Kemudian ditambahkan 12,5 ml aquades dan dikocok menggunakan shaker selama 30 menit. Selanjutnya sampel diukur dengan menggunakan pH- meter Tipe Horiba F-51 yang sudah dikalibrasi dengan larutan buffer pH 4 dan pH 7. 27 3.6.3 P-tersedia tanah Metode yang digunakan dalam analisis P-tersedia yaitu metode Bray I. Analisis P-tanah dilakukan dengan cara ditimbang 2 g sampel tanah 2 mm kering udara. Kemudian ditambah pengekstrak Bray sebanyak 20 ml lalu kocok selama 15 menit. Selanjutnya disaring dan bila larutan keruh, maka dikembalikan keatas saringan semula proses penyaringan maksimal 5 menit. Membuat deret standar dengan memipet 0; 0,5; 1; 2; 3; 4 larutan standar 25 ppm. Kemudian dimasukkan dalam labu ukur 50 ml dan ditambahkan aquades hinga tanda tera. Larutan standar dipipet sebanyak 5 ml dan sampel dimasukkan dalam tabung reaksi. Larutan kerja ditambahkan kedalam tabung reaksi sebanyak 10 ml, setelah 30 menit diukur Transmitannya pada panjang gelombang 800 nm. 3.7 Variabel Pengamatan 3.7.1 Variabel Utama 1. Serapan P Tanaman Jagung

2. P-tersedia Tanaman Jagung 3. Tinggi Tanaman Jagung

Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan cara mengukur tinggi batang dari permukaan tanah hingga daun paling tinggi. 28 4. Jumlah Daun Jumlah daun yang dihitung adalah daun yang telah membuka penuh dan berwarna hijau. Jumlah daun dihitung mulai umur 4 MST setiap minggu hingga saat keluar malai. 5. Bobot Berangkasan Kering Dilakukan dengan cara memotong batang tanaman jagung, setelah itu ditimbang hasil berangkasan tanaman jagung yang telah dipanen, berangkasan kemudian dioven dengan suhu 70°C selama 24 jam. Lalu ditimbang.

3.8 Variabel Pendukung

3.8.1 pH Tanah Analisis pH dilakukan dengan cara 2 g tanah ditimbang dan dimasukkan ke dalam botol film. Kemudian ditambahkan 12,5 ml aquades dan dikocok menggunakan shaker selama 30 menit. Selanjutnya sampel diukur dengan menggunakan pH-meter Tipe Horiba F-51 yang sudah dikalibrasi dengan larutan buffer pH 4 dan pH 7. 3.8.2 Bobot Akar Kering Setelah tanaman jagung dipanen kemudian dipotong bagian akar kemudian setelah itu bobot akar ditimbang. Selanjutnya akar dioven dengan suhu 70°C selama 24 jam. Lalu ditimbang untuk menentukan bobot akar kering. 45 IV. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Tidak terdapat Dosis pupuk Fosfatsuper yang terbaik dalam mempengaruhi serapan P dan pertumbuhan tanaman jagung. 2. Tidak terdapat Ukuran butir pupuk Fosfatsuper yang terbaik dalam mempengaruhi serapan P dan pertumbuhan tanaman jagung. 3. Terdapat interaksi antara Dosis dan Ukuran butir pupuk Fosfatsuper terhadap P-tersedia dan Jumlah Daun. P-tersedia terbaik pada dosis 50 pada ukuran butir 1 mm. Sedangkan Jumlah daun terbaik pada dosis 50 pada ukuran butir 1 mm.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian ulang dengan menggunakan perlakuan ukuran butir 1 mm dan 50 dosis rekomendasi pupuk Fosfatsuper pada jenis tanah yang berbeda untuk mengetahui konsentrasi pengaruh ukuran butir dan dosis pupuk Fosfatsuper pada beberapa jenis tanah.