13
2.2 Unsur Hara Fosfor
2.2.1 Peranan Unsur Hara P Bagi Tanaman Jagung
Di dalam jaringan tanaman P berperan dalam hampir semua proses reaksi
biokimia. Peran P yang istimewa adalah proses penangkapan energi cahaya matahari dan kemudian mengubahnya menjadi energi biokimia. P merupakan
komponen penyusun membran sel tanaman, penyusun enzim-enzim, penyusun co-enzim, nukleotida bahan penyusun asam nukleat. P juga berperan dalam
sintesis protein, terutama yang terdapat pada jaringan hijau, sintesis karbohidrat, memacu pembentukan bunga dan biji serta menentukan kemampuan berkecambah
biji yang dijadikan benih Novriani, 2010. Soepardi 1983 mengemukakan bahwa peranan P antara lain penting untuk
pertumbuhan sel, pembentukan akar halus dan rambut akar, memperkuat jerami agar tanaman tidak mudah rebah, memperbaiki kualitas tanaman, pembentukan
bunga, buah, dan biji, serta memperkuat daya tahan terhadap penyakit. Fosfor juga berperan pada pertumbuhan benih, akar, bunga dan buah. Struktur perakaran
yang sempurna memberikan daya serap nutrisi yang lebih baik. Pada proses pembungaan kebutuhan fosfor akan meningkat drastis karena kebutuhan energi
meningkat dan fosfor adalah komponen penyusun enzim dan ATP yang berguna dalam proses tranfer energi.
Produksi buah yang dihasilkan juga dipengaruhi oleh ketersediaan unsur fosfor
dalam tanaman. Fosfor berperan dalam pemecahan karbohidrat untuk energi,
14 penyimpanan dan peredarannya ke seluruh tanaman dalam bentuk ADP dan ATP
Leiwakabessy dan Sutandi, 2004. Kekurangan P pada tanaman akan mengakibatkan berbagai hambatan
metabolisme, diantaranya dalam proses sintesis protein yang menyebabkan terjadinya akumulasi karbohidrat dan ikatan-ikatan nitrogen. Kekurangan P
tanaman dapat diamati secara visual, yaitu daun-daun yang tua akan berwarna keunguan atau kemerahan karena terbentuknya pigmen antosianin. Pigmen ini
terbentuk karena akumulasi gula di dalam daun sebagai akibat terhambatnya sintesis protein. Gejala lain adalah nekrosis kematian jaringan pada pinggir atau
helai dan tangkai daun, diikuti melemahnya batang dan akar tanaman. Tepi daun cokelat, tulang daun muda berwarna hijau gelap, pertumbuhan daun kecil, kerdil,
dan akhirnya rontok. Kekurangan unsur fosfor juga dapat menyebabkan terhalangnya pertumbuhan serta proses biokimia dan fisiologi tanaman.
Poerwanto 2003 menyatakan bahwa fungsi fosfor sebagai penyusun karbohidrat
dan penyusun asam amino yang merupakan faktor internal yang mempengaruhi induksi pembungaan. Kekurangan karbohidrat pada tanaman dapat menghambat
pembentukan bunga dan buah. Indranada 1986 manyatakan bahwa penyediaan fosfor yang tidak memadai akan menyebabkan laju respirasi menurun. Bila
respirasi terhambat, pigmen ungu antosianin berkembang dan memberi ciri defisiensi fosfor.
Unsur fosfor P dapat memacu pertumbuhan akar. Tanaman yang dipupuk
dengan fosfor ternyata mempunyai akar yang lebih banyak dibandingkan dengan tanaman tanpa dipupuk. Hal ini disebabkan karena ketersediaan fosfor akan
15 meningkatkan laju fotosintesis yang selanjutnya akan meningkatkan pertumbuhan
akar. Ekstrak akar yang dipupuk dengan unsur P mempunyai aktivitas auksin yang berfungsi mempergiat pertumbuhan akar Islami dan Ulama, 1995.
Dijelaskan oleh Hakim 1986 bahwa gejala kekurangan fosfor akan tampak pada
pertumbuhan tanaman yang terhambat karena terjadi gangguan pada pembelahan sel. Daun tanaman menjadi berwarna hijau tua yang kemudian berubah menjadi
ungu, juga terjadi pada cabang dan batang tanaman muda. Gejala yang umum adalah terhambatnya pertumbuhan, tanaman kerdil serta perakarannya miskin dan
produksi merosot. Pengaruh menguntungkan bagi tanaman bila P tercukupi antara lain pada
pembelahan sel, pembentukan bunga, buah dan biji, perkembangan akar halus, dan akar rambut, dan ketahanan tanaman terhadap penyakit Soerpardi, 1983
2.2.2 Ketersediaan Fosfor bagi Tanaman
Sumber fosfor di dalam tanah dapat berasal dari P organik dan P anorganik.
Bentuk P anorganik ini sebagian besar berkombinasi dengan Ca, dan juga berikatan dengan liat membentuk komplek fosfat liat tidak larut, sehingga banyak
tidak tersedia bagi tanaman. Pupuk P yang banyak digunakan adalah TSP dan SP-36. Bentuk P organik di dalam tanah sekitar 1 terdapat dalam
mikroorganisme. P organik ini terdistribusi paling besar di permukaan tanah dibandingkan dengan subsoil, karena sesuai akumulasi bahan organik tanah.
Fosfor P termasuk unsur hara makro yang sangat penting untuk pertumbuhan
tanaman, namun kandungannya di dalam tanaman lebih rendah dibanding