mawaddah  dan  rohmah,  dalam  rumah  tangga  Pemohon  dan  Termohon  sudah tidak mungkin lagi terwujud.
Tanpa  memandang  siapa  yang  salah  atau  apa  penyebabnya  retaknya ikatan perkawinan Pemohon dan Termohon tersebut sesuai Putusan Mahkamah
Agung  No.  38KAG1990  tanggal  5  Oktober  1991,  maka  ikatan  perkawinan Pemohon  dan  Termohon  sudah  tidak  dapat  lagi  memberikan  manfaat  maupun
maslahat,  bahkan  justru  menimbulkan  mudharat  bagi  keduanya,  karena perceraian merupakan penyelesaian terbaik bagi persoalan rumah tangga mereka,
karena  itu  Majelis  Hakim  menilai  “menolak  kemudharatan,  harus  lebih
didahulukan daripada mencari dan memperoleh kemaslahatan dar-ul mafaasid muqoddamun ‘ala ajlbil mashoolih”.
Mengenai  kesanggupan  Pemohon  memberikan  nafkah  kepada  anaknya sebesar  RP.  10.000.000,00  sepuluh  juta  rupiah  perbulan,  telah  disepakati
Pemohon  dan Termohon dengan surat  kesepakatan bersama tanggal  4 Februari 2013.
Dengan  beberapa  pertimbangan  diatas,  maka  amar  putusannya  adalah mengabulkan  permohonan  Pemohon  seluruhnya,  menetapkan  memberi  ijin
kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon di depan Sidang Pengadilan Agama Jakarta Selatan setelah putusan ini berkekuatan hukum
tetap, menghukum Pemohon dan Termohon untuk mentaati dan melaksanakan isi kesepakatan  tanggal  4  Januari  2013,  dan  membebankan  Pemohon  untuk
membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 316.000,00 tiga ratus enam belas ribu rupiah.
4
4
Salinan Putusan Nomor 2571 Pdt. G2012PA JS
B. Pertimbangan Majelis Hakim Terhadap Putusan Perkara Akibat Pornografi
Adapun pertimbangan Majelis Hakim yang telah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon. Namun tidak berhasil pada kenyataannya Pemohon dan
Termohon  mengakui  pokok-pokok  permasalahannya  dan  tujuan  perkawinan tidak terwujud.
Pertimbangan Majelis Hakim : a.
Alat bukti surat, baik yang berupa akta otentik, akta dibawah tangan, maupun surat yang bukan akta. Menurut penelitian alat bukti yang diajukan Pemohon
meliputi surat-surat sebagai berikut: 1
Fotocopy Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama KUA dengan nomor 52619II01 Bukti P-1
2 Fotocopy Kartu Tanda Penduduk KTP P-2
3 Fotocopy Akta Kelahiran atas nama Kanzana Farel P-3
4 Fotocopy Kartu Keluarga P-4
b. Pemeriksaan saksi-saksi, yang dimulai dari pemeriksaan saksi-saksi dari kedua
belah  pihak,  yakni  saksi  dari  pihak  Pemohon  adalah  Sena  Bin  Dasmon  dan Fatma Binti Yusuf, dan saksi dari pihak Termohon adalah Dewi Puspita Binti
Prastowo. c.
Pernyataan  kedua  belah  pihak,  artinya  tidak  perlu  membuktikannya  lagi, karena pengakuan Pemohon dan Termohon  yang dibenarkan oleh para saksi
merupakan bukti yang mengikat dan sempurna sebagaimana  yang dimaksud pasal  174  HIR,  dan  terhadap  fakta  yang  telah  diakui  dan  dinyatakan  telah
terbukti kebenarannya. Selain pada 164 dan 165 HIR disebutkan bahwa sejauh tidak diatur dalam Undang-undang, Pengadilan Agama mengacu pada aturan
umum, dalil fiqh, kesaksian dan qorinah-qorinah indikator-indikator.
Dari  bukti  dalil-dalil  Pemohon  yang  menyatakan  bahwa  penyebab perselisihan antara Pemohon dan Termohon karena Termohon terlibat pornografi,
prostitusi, dan juga mempunyai pria idaman lain. Berdasarkan  fakta-fakta  yang  ada  cukup  memberikan  petunjuk  bagi
Majelis Hakim akibat Termohon yang terlibat dengan kasus pornografi tersebut telah  menjadikan  perselisihan  antara  Pemohon  dan  Termohon  dalam  membina
rumah tangga yang berujung kearah perpecahan rumah tangga. Begitu juga dari pengakuan dan pembuktian dengan keterangan saksi-saksi yang diperoleh fakta-
fakta yang menyangkut keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon sebagai berikut:
1. “S” Bin “D”, umur 53 tahun, agama Islam, pekerjaan buruh, selaku saudara
sepupu Pemohon, dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan sebagai berikut:
- Bahwa setahu saksi mereka sudah tidak tinggal bersama lagi.
- Bahwa  setahu  saksi  rumah  tangga  Pemohon  dan  Termohon  sudah  tidak
harmonis, sering terjadi perselisihan. -
Bahwa hal itu saksi ketahui sendiri karena pemohon pernah datang menemui saksi dan menceritakan keadaan rumah tangganya yang katanya sudah tidak
harmonis. -
Bahwa  Pemohon  pernah  datang  menemui  saksi  dalam  rangka  konsultasi masalah rumah tangganya.
- Bahwa  saksi  sudah  menasehati  Pemohon  agar  memikirkan  lagi  lebih  jauh
dengan niatnya untuk menceraikan Termohon.
2. “F” Binti “Y”, umur 45 tahun, agama Islam, Pekerjaan ibu rumah tangga,
selaku  kakak  ipar  Pemohon,  di  bawah  sumpahnya  memberikan  keterangan sebagai berikut :
- Bahwa  yang  saksi  dengar  tentang  keluhan  Pemohon  kepada  suami  saksi
adalah Pemohon mengatakan sudah tidak ada kecocokan dengan Termohon, tidak  sejalan  lagi  dan  juga  Termohon  sudah  tidak  menghargai  Pemohon
sebagai suami. -
Bahwa  Pemohon  juga  mengeluhkan  bahwa  Termohon  tidak  lagi  mau melayani Pemohon sebagai seorang istri.
- Bahwa  setahu  saksi  Pemohon  dan  Termohon  sudah  tidak  lagi  tinggal
bersama. -
Bahwa saksi sudah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil.
3. “DP” Binti “P” umur 30 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga,
selaku  keponakan  Termohon,  dibawah  sumpahnya  memberikan  keterangan sebagai berikut:
4. Bahwa  setahu  saksi  antara  Termohon  dan  Pemohon  sudah  tidak  ada
keharmonisan lagi. 5.
Bahwa  setahu  saksi  sebabnya  adalah  yang  saksi  dengar  Pemohon  ada hubungan dengan wanita lain.
6. Bahwa setahu saksi Pemohon dan Termohon sudah tidak lagi tinggal bersama
sejak pertengahan tahun 2012. 7.
Bahwa saksi ketahui mereka sudah berpisah tempat tinggal sejak pertengahan tahun  2012  setiap  saat  saksi  datang  kerumah  Termohon,  Pemohon  selalu
sudah tidak ada dirumah.
8. Bahwa saksi  sudah berusaha meberikan masukan kepada termohon tapi tidak
berhasil Sehingga  jelas  dengan  adanya  pemaparan  dari  saksi  kedua  belah  pihak
bahwa benar antara Pemohon dan Termohon seringkali terjadi pertengkaran dan sudah tidak lagi tinggal serumah.
Setelah  dihadirkan  para  saksi  dari  Pihak  Pemohon  dan  Termohon  yang membenarkan pokok-pokok permasalahan Pemohon dan Termohon, maka dalam
pemeriksaan  perkara  ini  telah  memenuhi  maksud  pasal  22  Ayat  1  Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan pasal 76 Ayat 1 Undang-undang Nomor 7
Tahun  1989  yang  telah  dimandemen  denngan  Undang-undang  Nomor  3  Tahun 2006.
Pertimbangan  hukum  yang  diambil  oleh  Majelis  Hakim  adalah  karena majelis  hakim  melihat  bahwa  antara  Pemohon  dan  Termohon  sering  terjadi
perselisihan dalam rumah tangga yang alasannya karena Pemohon merasa bahwa kehidupan rumah tangganya sudah tidak sejalan dengan visi dan misinya.
Majelis  Hakim  melihat  dengan  adanya  fakta-fakta  tersebut  telah merupakan bukti bahwa antara Pemohon dan Termohon tidak bisa dipersatukan
kembali, atau mereka telah berada pada titik akhir perkawinan. Sehingga, sangat sulit untuk keduannya hidup rukun lagi sebagai suami isteri. Dan pada akhirnya
Majelis  Hakim  mengabulkan  permohonan  Pemohon  karena  telah  berdasar  dan beralasan hukum untuk diterima dan dikabulkan berdasarkan pasal 19 huruf  f
Peraturan  Pemerintah  Nomor  9  Tahun  1975  jo  pasal  116  huruf    f    Kompilasi Hukum Islam.
5
5
Salinan Putusan Nomor 2571 Pdt. G2012PA JS