Tujuan dan Manfaat Penelitian

literatur yang terkait dengan permasalahan, selain pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan penulis juga akan menggunakan teknik wawancara dengan Hakim yang terkait dengan permasalahan. 4. Teknik Analisis Data Teknik analisa data dalam penulisan ini yaitu dengan cara penulis menganalisi putusan hakim nomor Nomor 2571Pdt. G2012PA JS melalui buku-buku hukum, undang-undang dan wawancara dengan hakim, teknik analisis ini akan dilakukan dengan memaparkan semua hasil data-data yang diperoleh dan yang sudah dikumpulkan dan dianalisa oleh penulis dengan bentuk deskriptif dengan menggunakan bahasa baku dan bahasa penulis sendiri. 5. Teknik Penulisan Dari data-data yang di peroleh di atas, kemudian disusun secara teratur dan sistematis lalu dianalisis secara kualitatif, dengan demikian jenis penelitian dalam karya ilmiah ini adalah penelitian kualitatif. Adapun teknik penulisan, menggunakan buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2012”.

E. Kerangka Teori

Islam mengatur keluarga dengan segala perlindungan dan pertanggungan syariatnya. Islam juga mengatur hubungan lain jenis yang didasarkan pada perasaan yang tinggi, yakni pertemuan dua tubuh, dua jiwa, dua hati dan dua ruh. Dalam 12 Amirudin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2004, h. 61 bahasa yang umum, pertemuan dua insan yang diikat dengan kehidupan bersama untuk menggapai keturunan yang tinggi dan menyongsong generasi baru. Tugas ini hanya dapat dilakukan oleh dua orangtua secara bersama yang tidak dapat dipisahkan. Yang pokok dalam hubungan keluarga itu adalah ketenangan, dan ketentraman. Islam mengatur hubungan ini dengan segala perlindungan yang menjamin ketentraman tersebut sehingga mencapai tingkatan taat yang tinggi. Tujuan yang hakiki dalam sebuah pernikahan adalah mewujudkan mahligai rumah tangga yang sakinah yang selalu dihiasi mawahdah dan rahmah, yang dapat melahirkan ketenangan dan ketentraman pada jiwa seseorang serta bisa saling mengayomi antara suami istri. 13 Rumah tangga yang tenang dan sejahtera adalah tujuan perkawinan dan cita- cita keluarga, yang harus diisi oleh sesuatu pasangan suami istri. Karena itu, sebuah pasangan suami istri harus seiring dan sejalan dalam setiap langkah, dan masing- masingnya harus mengerti kewajibannya. Pasangan yang berumah tangga tidak boleh berjalan sendiri-sendiri, tapi harus merupakan suatu usaha bersama. Didalamnya, pasangan suami istri harus menyadari setiap kewajiban dan tanggunng jawab masing-masing pihak. Di dalam kebersamaan, suami dan istri bebas melaksanakan kewajiban dan memikul tanggung jawab rumah tangga. 14 13 Mohammad Asmawi, Nikah Dalam Perbincangan dan Perbedaan, Yogyakarta : Darussalam, 2004, h. 19 14 Thahir al-Hadad, w anita Dalam Syariat dan Masyarakat, Jakarta : Firdaus, 1993 Cet ke-3, h. 192