pun  pasti  menderita  dan  menjadi  korban.
20
Dari  mereka  itu  akan  lahir  masyarakat yang  dipenuhi  dengan  kedengkian,  iri  hati,  kezhaliman,  hidup  berfoya-foya  dan
berbuat  hal-hal  yang  negatif  sebagai  bentuk  pelampiasan  dan  pelarian  diri  dari kenyataan  hidup  yang  mereka  alami.  Bagi  mereka,  rumah  itu  tidak  lain  hanyalah
seperti  penjara  yang  menjengkelkan  dan  menyebalkan,  yang  menyebabkan  seluruh penghuninya  lari  menjauh  agar  tidak  terperangkap  ke  dalam  kebencian,  adu  domba,
kesengsaraan dan kesedihan. Talak  merupakan  satu-satunya  jalan  yang  paling  selamat  ketika  perkawinan
sudah  tidak  dapat  lagi  dipertahankan.  Talak  merupakan  pintu  rahmat  yang  selalu terbuka bagi setiap orang, dengan tujuan agar tiap-tiap suami istri mau berintrospeksi
diri dan memperbaiki kekurangan dan kesalahan. Orang-orang yang menolak adanya talak telah menutup semua pintu bagi pasangan suami istri jika rumah tangga mereka
sedang goyang dan dalam keadaan kritis. Mereka  sebenarnya  telah  membunuh  perasaan  cinta,  hati  nurani  dan
kemanusiaan  dalam  diri  mereka.  Ketika  semua  pintu  penyelamatan  yang  halal  bagi suami istri itu di tutup, maka masing-masing akan mencari jalan yang tidak layak dan
tidak  pula  dibolehkan  sehingga  mereka  terjerumus  ke  dalam  hal-hal  yang diharamkan.  Hal  semacam  itu  yang  mengakibatkan  mereka  lupa  dengan  istri  dan
anak-anak mereka.
21
20
Syaikh Hasan Ayyub, Fikih Keluarga, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006, h. 205
21
Syaikh Hasan Ayyub. Fikih Keluarga. h.206
C. Pornografi
1. Pengertian Pornografi
Pornografi menurut hukum Islam adalah produk grafis tulisan, gambar, film- baik  dalam  bentuk  majalah,  tabloid,  VCD,  film-film  atau  acara-acara  di  TV,  situs-
situs  porno  di  internet,  ataupun  bacaan-bacaan  porno  lainnya-yang  mengumbar sekaligus menjual aurat, artinya aurat menjadi titik pusat perhatian.
22
Islam  menolak  segala  pekerjaan  yang  dapat  merangsang  gairah  seksual. Misalnya  lagu-lagu  cinta,  film-film  porno,  dan  segala  pekerjaan  iseng  dari  jenis  ini
meskipun  sebagian  orang  menamakannya  sebagai  seni,  gaya  hidup  modern,  atau apapun istilah yang menyesatkan.
Pornografi  berasal  dari  kata  Yunani  porne  wanita  jalang  dan  graphein menulis.  Johan  Suban  Tukan  mendefinisikan  pornografi  sebagai  bahan  yang
dirancang dengan sengaja dan semata-mata untuk membangkitkan nafsu birahi seks. Atau  penyajian  seks  secara  terisolir  dalam  tulisan,  gambar,  foto,  film,  video  kaset,
pertunjukan, pementasan, dan ucapan dengan maksud merangsang nafsu birahi.
23
Pengertian  pornografi  tidak  hanya  menyangkut  perbuatan  erotis  dan  sensual yang  membangkitkan  birahi  seksual  semata.  Tetapi  pengertian  pornografi  juga
termasuk  perbuatan  erotis  dan  sensual  yang  menjijikan,  memuakkan,  memalukan
22
Djubaedah, Pornografi dan Pornoaksi Ditinjau Dari Hukum Islam, Bogor: Kencana, 2003, h. 113
23
Johan Suban Tukan, Etika Seksual dan Perkawinan, Jakarta : Intermedia, 1990, h. 74
orang  yang  melihatnya  atau  mendengarnya  atau  menyentuhnya.  Hal  itu  disebabkan oleh bangkitnya birahi seksual seseorang akan berbeda dengan yang lain.
24
Terdapat  beberapa  pengertian  yang  berbeda  yang  diberikan  atas  apa  yang dimaksud  dengan  pornografi.  Penulis  dalam  hal  ini  memberikan  beberapa  pendapat
para ahli mengenai Istilah Pornografi, yaitu antara lain: Wirjono Prodjodikoro menyatakan bahwa pornografi berasal dari kata Pronos
yang berarti melanggar kesusilaan atau cabul dan  grafi yang berarti tulisan, dan kini meliputi  juga  gambar  atau  barang  pada  umumnya  yang  berisi  atau  menggambarkan
sesuatu yang menyinggung rasa susila dari orang yang membaca atau melihatnya. Menurut  Andi  Hamzah,  pornografi  berasal  dari  dua  kata,  yaitu  Porno  dan
Grafi.  Porno  berasal  dari  bahasa  Yunani,  Porne  artinya  pelacur,  sedangkan  grafi berasal  dari  kata  graphein  yang  artinya  ungkapan  atau  ekspresi.  Secara  harfiah
pornografi berarti ungkapan tentang pelacur. Dengan demikian pornografi berarti: a.
Suatu pengungkapan dalam bentuk cerita-cerita tentang pelacur atau prostitusi b.
Suatu  pengungkapan  dalam  bentuk  tulisan  atau  lukisan  tentang  kehidupan erotik,  dengan  tujuan  untuk  menimbulkan  rangsangan  seks  kepada  yang
membaca, atau yang yang melihatnya.
25
Melalui  beberapa  definisi  yang  saya  coba  kumpulkan  di  atas  maka  dapat disimpulkan  bahwa  pengertian  dari  pornografi  berbeda  antara  pendapat  yang  satu
dengan  yang  lain.  Hal  ini  disebabkan  sifatnya  yang  relatif,  artinya  tergantung  pada
24
Djubaedah, Pornografi dan Pornoaksi, Bogor : Kencana, 2003, h. 129
25
Johan Suban Tukan, Etika Seksual dan Perkawinan, Jakarta : Intermedia, 1990, h. 74