Hasil penelitian Thyssen JP dkk. menunjukkan bahwa sensitisasi nikel dihubungkan secara signifikan dengan merokok tembakau dengan hubungan yang
tergantung dosis dan tidak tergantung jenis kelamin.
15
Pada penelitian ini hanya didapatkan status merokok yang tidak pernah dan
≤15 batanghari sehingga derajat berat merokok yang paling banyak diperoleh adalah derajat ringan diikuti
oleh derajat sedang.
4.2. Alergen Penyebab Dermatitis Kontak Alergi
Alergen penyebab DKA pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3Alergen penyebab dermatitis kontak alergi No
Alergen standar Hasil uji tempel
Total Negatif
Positif
1. Potassium dichromate
29 85,2 5 14,7
34 100,0 2.
p-Phenylenediamine PPD 33 97,0
1 2,9 34 100,0
3. Thiuram mix
33 97,0 1 2,9
34 100,0 4.
Neomycin sulfate 34 100,0
34 100,0 5.
CobaltIIchloride hexahydrate 28 82,4
6 17,6 34 100,0
6. Benzocaine
32 94,1 2 5,8
34 100,0 7.
NickelIIsulfate hexahydrate 25 73,5
9 26,4 34 100,0
8. Clioquinol
34 100,0 34 100,0
9. Colophonium
34 100,0 34 100,0
10. Paraben mix 34 100,0
34 100,0 11.
N-Isopropyl-N-phenyl-4- phenylenediamine IPPD
33 97,0 1 2,9
34 100,0 12. Lanolin alcohol
34 100,0 34 100,0
13. Mercapto mix 34 100,0
34 100,0 14. Epoxy resin, Bisphenol A
34 100,0 34 100,0
15. Myroxylon pereirae resin 32 94,1
2 5,8 34 100,0
16. 4-tert-Butylphenolformaldehyde
resin PTBP 32 94,1
2 5,8 34 100,0
17. 2-Mercaptobenzothiazole MBT 34 100,0
34 100,0 18. Formaldehyde
34 100,0 34 100,0
19. Fragrance mix I 32 94,1
2 5,8 34 100,0
20. Sesquiterpene lactone mix 34 100,0
34 100,0 21. Quaternium-15
34 100,0 34 100,0
22. 2-Methoxy-6-n-pentyl-4-
benzoquinone 3397,0
12,9 34 100,0
23. Methylisothiazolinone +
Methylchloroisothiazolinone 34 100,0
34 100,0 24. Budesonide
34 100,0 34 100,0
25. Tixocortol-21-pivalate 34 100,0
34 100,0 26. Methyldibromoglutaronitrile
34 100,0 34 100,0
27. Fragrance mix II 34 100,0
34 100,0 28. Lyral
34 100,0 34 100,0
Berdasarkan tabel 4.3 di atas didapatkan bahwa lima alergen yang menyebabkan reaksi positif paling banyak secara berurutan adalah nikel sulfat
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 9 orang atau 26,4, kobalt klorida sebanyak 6 orang atau 17,6, potassiumdichromate sebanyak 5 orang atau 14,7, myroxylon pereirae
resinsebanyak 2 orangatau 5,8, dan fragrance mix I sebanyak 2orangatau 5,8. Hal ini sesuai dengan penelitian García-Gavín dkk.di Spanyolyang
menemukan lima alergen penyebab DKA paling sering adalah nikel sulfat sebesar 25,88, potassiumdichromatesebesar 5,31, kobalt klorida sebesar 5,10,
fragrance mixsebesar 4,64, dan balsam Peru sebesar 4,44. Nikel merupakan alergen yang paling sering dengan frekuensi sensitisasi 25,88 CI 95, 23,35-
28,41.
40
Kobalt klorida merupakan alergen kedua paling sering terjadi pada wanita, kemungkinan disebabkan oleh sensitisasi melalui pemakaian perhiasan,
lingkungan pekerjaan, sensitisasi melalui produk kebersihan dan rambut, produk- produk yang digunakan dalam industri tekstil, atau kulit.
7,40
Dalam penelitian ini didapatkan hasil positif terhadap Myroxylon pereirae resin balsam Peru dan fragrance mix masing-masing sebanyak 2 orang
atau 5,8.Fragrance mixes dan balsam Peru dalam penelitian García-Gavín, dkk. di Spanyol merupakan penyebab peringkat keempat dan kelima, dengan
persentase sekitar 4,5 yang sesuai dengan studi yang dipublikasikan oleh rumah sakit di Spanyol. Prevalensi ini terjadi samaantara laki-laki dan perempuan
sehingga menunjukkan fragrance terdapat dimana-mana saat ini yang tidak hanya terdapat dalam parfum tetapi juga dalam setiap jenis produk industri seperti sabun,
deterjen, dan cat.
40
Selain itu, juga ditemukan reaksi positif terhadap benzokain pada 2 orang atau 5,8.Anestesi lokal dari derivat –kain digunakan secara luas terutama dalam
sediaan injeksi.DKA sering dilaporkan berkaitan dengan penggunaan krim yang
Universitas Sumatera Utara
digunakan untuk pruritus ani, hemoroid dan gigitan serangga, lotion untuk luka bakar, dan tetes mata dan telinga anestesi.Pada penelitian Ana,dkk. diperoleh
bahwa dari 112 pasien atau 4,1 yang diperiksa setidaknya terdapat satu reaksi alergi terhadap anestesi lokal, dengan prevalensi reaksi terhadap benzokain
sebesar 22,5 dan sebagian besar atau 44 tidak berhubungan atau terjadi akibat reaksi silang dengan senyawa para.
46
Dari tabel 4.3 didapatkan 1 orang atau 2,9 positif terhadap PPD. Selain itu juga dijumpai 1 orang atau 2,9 bereaksi positif terhadap N-Isopropyl-N-
phenyl-4-phenylenediamine IPPD. Dalam penelitian García-Gavín, PPD adalah alergen peringkat ketiga pada wanita, dengan frekuensi 5,03 CI 95, 3,43-
6,64.
40
PPD terdapat pada pewarna rambut yang merupakan prekursor umum di dalam produk pewarna rambut oksidatif. IPPD merupakan turunan dari PPD yang
juga terdapat dalam pewarna rambut.
47
Gambar 4.1 Frekuensi alergen penyebab dermatitis kontak alergi berdasarkan golongan usia
1 2
3 4
5 6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425262728
Ju m
lah
Alergen
18-34 35-49
50-65
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar 4.1 tampak bahwa alergen penyebab DKA paling banyak pada kelompok usia 18-34 tahun adalah nikel sulfat, yang disusul kobalt klorida,
potassiumdichromate, dan myroxylon pereirae resin. Alergen penyebab pada kelompok usia 35-49 tahun adalah nikel sulfat, kobalt klorida,
potassiumdichromate, benzokain, PTBP. Pada kelompok usia 50-65 tahun alergen penyebab adalah potassium
Faktor penting yang meningkatkan induksi DKA dalam kelompok usia dewasa muda 15-40 tahun adalah pekerjaan, misalnya pekerjaan industri,
katering, dan pertanian. Penyebab lain adalah pakaian, memakai kosmetik dan faktor lingkungan lain.
dichromate, nikel sulfat, fragrance mix I, PPD, thiuram mix, kobalt klorida, benzokain, IPPD, PTBP, 2-Methoxy-6-n-pentyl-4-
benzoquinone.
Kelompok usia yang berbeda memiliki pekerjaan tertentu dan kesempatan paparan terhadap alergen kontak yang juga berbeda. Resistensi
terhadap dermatitis kontak okupasional menurun seiring usia sehingga risiko dermatitis kontak okupasional meningkat secara progresif dengan usia.
48
48,49
Sugai, dkk. yang memeriksa sensitivitas kontak terhadap alergen standar yang terdapat
dalam lingkungan sehari-hari kromat, kobalt, nikel dan formaldehid mengamati penurunan pada dekade ke-4.
48
Hubungan antara status merokok dengan kejadian DKA dapat dilihat pada tabel 4.4
4.3. Hubungan antara Status Merokok dengan Kejadian DKA