Merokok dan Kulit TINJAUAN PUSTAKA

dari bahan kimia ini menyebabkan kanker. 35,36 Asap tembakauterdiri darifasepartikulatpadattermasukalkaloid, nikotin, dan fasegasyang mudah menguap.Ada banyakmutagendan karsinogendalam asap tembakau, terutama hidrokarbon aromatikpolisiklik, nitrosamin, dan aminaheterosiklik. Komponen beracunutama fase padattermasuknikotin, fenol, katekol, kuinolin, anilin, toluidin, nikel, N-nitrosodimetilamin, benzopiren, benzanthracenedan2-naftilamin. Komponenberacunutama fasegastermasukkarbon dioksida, karbon monoksida, hidrogen sianida, nitrogen oksida, aseton, formaldehid, akrolein, amonium, piridin, 3-vinilpiridin, N-nitrosodimetilamin, danN-nitrosopirolidin. 18,37 Studi ekspresi gen pada kulit memperlihatkan bahwa komponen tembakau mengupregulasi 14 gen berbeda yang terlibat dalam metabolisme xenobiotik, stres oksidatif, dan respon stres. Tembakau juga memiliki efek nongenomik yang menghasilkan sebagiandari aktivasi spesies oksigen reaktif. Nikotin dan senyawa terkait secara farmakologi lain menggunakan efek mereka pada kulit dengan mengaktifkan reseptor asetilkolin nikotinik nAChR yang diekspresikan oleh sel- sel kulit. 38

2.3. Merokok dan Kulit

Nikotinselama beberapa dekadetelahdianggap sebagaifaktor utamayang menimbulkangangguanterkait merokok, tetapi bukti terbaru secarajelas menunjukkanbahwa efekvasoaktifsementarapadakulitdanperfusisubkutantidak dapatmenjelaskandengan memuaskan mekanisme patofisiologiyangmengganggupenyembuhan lukadankontribusi terhadap gangguanterkait merokok. 35,38 Universitas Sumatera Utara Merokok menimbulkan efek imunomodulator sistemik melalui pelepasan spesies oksigen reaktif dari asap tembakauyang diyakini menyebabkan kaskade efek merugikan pada fungsi sel inflamasi normal dengan melemahkan mekanisme fagositosis dan bakterisidal serta meningkatkan pelepasan enzim proteolitik. Selain itu, sintesis kolagen dan endapan kolagen matur dalam matriks ekstraselular berkurang. 18,38 Gangguan tersebutakan mempengaruhi mekanisme biologi yang menyebabkan efek merugikan pada jalur perbaikan selular pada kulit dan apendiksnya. Hal inidapat diamati dalam penyembuhan luka akut pada perokok. 35,38 Tidak diragukan lagi, kelainan kulitdegeneratifadalah akibat darimerokok dalammekanismereparatifdanperkembangandegradasiekstraselularelastin, kolagen, dan molekulmatriks ekstraselularlainnya. 35,36 Hal ini semakinmenjelaskan bahwaefek imunomodulatordan perubahanfungsi selinflamatoriakibat merokokmempengaruhiperjalanan klinispenyakitkulit. Penelitiandermatologimasih perludilakukan untuk menjelaskanmengapamerokok merupakanfaktor yang memperberat beberapa penyakit, sementara tampak mengurangiperjalanan klinisyang lain. 37,38 Di seluruh dunia,prevalensipenyakit alergitelah meningkat secara bermaknadalam beberapadekade terakhiryang mungkin memilikidua penjelasan. Disatu sisi, adanya peningkatan kesadarandoktersertakesadaran pasien danorangtua yang menyebabkanpeningkatanidentifikasi danpeningkatanpresentasi kasus kepadadokter. Di sisi lain, ada kemungkinan bahwapeningkatan ini disebabkanperubahanpaparan terhadap faktorrisiko yang diketahuidantidak diketahui dimana merokokmungkin memainkan peran. 39 Universitas Sumatera Utara Merokokmeningkatkanproduksi sitokinproinflamasi sepertiTNF- α dan IL-1dan menurunkankadar sitokinanti-inflamasi seperti IL-10. 17 Cirikhas imunologiDKAadalahreaksi imun diperantarai sel tipe IVdimana sel- selThelpertipe 1dansitokinterkaitadalah dominan. Halini diketahui baik bahwamerokokmemiliki banyakefek merusak padasistem imun, meskipunmekanisme yang tepatbelum sepenuhnya dipahami. Efekimunologi juga bisamemainkan perandalam regulasi reaksi imun diperantarai selThelper tipe 1 sehinggamemperantaraiterjadinyaalergi kontak. 15,16 Merokok mungkin juga memiliki efeknonimunologimisalnyadengan mengurangialiran darahdalam kulityang dapatmemiliki pengaruh padareaktivitas uji tempel. Dengan demikian, kemungkinanmekanisme yang mendasarihubungan yang diamatiantara merokokdanalergi kontakmasih harus dijelaskan. 16 Universitas Sumatera Utara

2.4. Kerangka Teori