Pengertian Hasil Belajar PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 TEMPURAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa matematika adalah salah satu bidang studi yang diberlakukan di setiap sekolah khususnya Sekolah Dasar mencakup ruang lingkup, yaitu aritmetika, aljabar, dan geometri dimana siswa harus memecahkan masalah yang berkaitan dengan ketiga ruang lingkup tersebut dengan penggunaan angka-angka. Matematika merupakan ilmu dasar yang mempengaruhi perkembangan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2.8. Pembelajaran Matematika di SD

Pembelajaran matematika di sekolah dasar harus disesuaikan dengan tujuan yang diharapkan, karena berbeda dengan pembelajaran yang ada di sekolah menengah maupun lanjutan. Pembelajaran matematika harus terdapat keterkaitan antara pengalaman belajar siswa sebelumnya dengan konsep yang akan diajarkan. Sesuai dengan ciri-ciri pembelajaran matematika di sekolah dasar sebagai berikut. Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral. Metode ini melambangkan adanya keterkaitan antar materi satu dengan yang lainnya. a. Pembelajaran matematika diajarkan secara bertahap. Materi pembelajaran yang diajarkan dimulai dari konsep-konsep yang sederhana, menuju konsep yang lebih kompleks. b. Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif, sedangkan matematika merupakan ilmu deduktif. Namun, karena sesuai tahap perkembangan siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakan pendekatan induktif. c. Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi. d. Pembelajaran matematika hendaknya bermakna. Konsep matematika tidak diberikan dalam bentuk jadi, tetapi sebaliknya siswalah yang harus mengonstruksi konsep tersebut Suwangsih, dkk. 2006: 25-26. Berbeda dengan pendapat di atas, Aisyah 2007: 9.20 mengungkapkan bahwa konsep matematika tidak dipandang sebagai barang jadi yang hanya menjadi bahan informasi untuk siswa. Dengan demikian, guru perlu merancang pembelajaran matematika yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk berperan aktif dalam membangun konsep secara mandiri atau bersama-sama. Pembelajaran matematika yang demikian, akan dapat menimbulkan rasa bangga pada diri siswa, menumbuhkan minat, rasa percaya diri, memupuk dan mengembangkan imajinasi dan daya cipta kreativitas siswa. Berdasarkan beberapa pengertian dari ahli, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika di SD harus disesuaikan dengan pengalaman belajar siswa yang bersifat konkret. Pembelajaran matematika memberikan kesempatan siswa berperan aktif dalam membangun konsep baik secara individu maupun bersama-sama. 2.9. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian pustaka di atas dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut: Apabila dalam pembelajaran Matematika menerapkan model cooperative learning tipe TAI dengan media grafis dengan memperhatikan langkah-langkahnya secara tepat, maka akan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas IV SD Negeri 2 Tempuran tahun pelajaran 20122013. BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas Classroom Action Research. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat Wardhani, dkk 2008: 1.4. Arikunto 2006: 2 −3 mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas atau yang dalam bahasa Inggrisnya disebut Classroom Action Research CAR yaitu, sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu 1 penelitian, 2 tindakan, dan 3 kelas, sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa suatu tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Prosedur ini merupakan pedoman wajib dalam melakukan penelitian tindakan kelas untuk mengetahui hasil yang ingin dicapai peneliti guna evaluasi pembelajaran sehingga lebih optimal. Secara garis besar di dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat tahapan yang lazim dilalui yaitu, 1 perencanaan planning, 2 pelaksanaan acting, 3 pengamatan observing, dan 4 refleksi reflecting. Adapun siklus penelitian tindakan kelas sebagai berikut: Gambar 1: Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas Adaptasi dari Arikunto, 2006: 74 Perencanaan I SIKLUS I Pengamatan I Perencanaan II SIKLUS II Pengamatan II Perencanaan III SIKLUS III Pengamatan III Pelaksanaan I Refleksi I Pelaksanaan II Refleksi II Pelaksanaan III Refleksi III

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 TEMPURAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 10 64

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 GAYAU SAKTI TP 2012/2013

0 11 69

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVB SD NEGERI 3 KARANG ENDAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 11 61

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PKn KELAS V B SD NEGERI 7 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 112

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IVA SD NEGERI 2 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 53

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) MELALUI MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 4 METRO UTARA

0 3 84

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 3 SIMBARWARINGIN

0 6 83

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI SUKABUMI

1 39 65

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 NOTOHARJO

0 15 79

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS VB SD NEGERI 04 METRO BARAT

1 7 75