Karakteristik Responden Hasil Analisis Univariat

Berdasarkan data Puskesmas Kecamatan Tiganderket pada tahun 2014, 10 penyakit terbesar di Puskesmas Tiganderket adalah ISPA, gastritis, sakit kepala Cepalgia, hipertensi, diare, rheumatic, ulkus peptikum, alergi, infeksi kulit dan penyakit lainnya seperti diabetes, asma, influenza, dan sebagainya. ISPA menjadi penyakit terbanyak dengan proporsi kasus ISPA di Puskesmas Tiganderket pada tahun 2013 sebesar 37,69 dan meningkat pada tahun 2014 sebesar 43,74.

4.2 Hasil Analisis Univariat

Hasil analisis univariat untuk kejadian ISPA di rumah responden pada tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini. Tabel 4.1 Distribusi Kejadian ISPA Di Rumah Responden Pada Tahun 2014 No. Karakteristik Responden Kasus Kontrol f f 1. Kejadian ISPA Tahun 2014 Tidak Ada 0,0 62 100,0 1 Orang 31 50,0 0,0 2 Orang 21 33,9 0,0 3 Orang 8 12,9 0,0 4 Orang 2 3,2 0,0 Jumlah 62 100,0 62 100,0 Kejadian ISPA di rumah responden pada tahun 2014 untuk kasus yang paling banyak adalah 1 orang penderita saja, yaitu terdapat di 31 rumah, sedangkan untuk rumah kontrol tidak terdapat penderita ISPA sama sekali selama tahun 2014.

4.2.1 Karakteristik Responden

Distribusi karakteristik responden kasus dan kontrol pada penelitian ini berdasarkan umur, jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan, dan alamat desa tempat tinggal dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik Responden Di Wilayah Kerja Puskemas Tiganderket Tahun 2015 No. Karakteristik Responden Kasus Kontrol f f 1. Umur 20-24 Tahun 3 4,8 3 4,8 25-29 Tahun 3 4,8 3 4,8 30-34 Tahun 6 9,7 6 9,7 35-39 Tahun 6 9,7 6 9,7 40-44 Tahun 9 14,5 9 14,5 45-49 Tahun 12 19,4 12 19,4 50-54 Tahun 11 17,7 11 17,7 55-59 Tahun 8 12,9 8 12,9 60-64 Tahun 4 6,5 4 6,5 Jumlah 62 100,0 62 100,0 2. Jenis Kelamin Laki-laki 27 43,5 22 35,5 Perempuan 35 56,5 40 64,5 Jumlah 62 100,0 62 100,0 3. Status Pernikahan Menikah 59 95,2 59 95,2 Belum Menikah 3 4,8 3 4,8 Jumlah 62 100,0 62 100,0 4. Pendidikan Tidak Sekolah 0,0 0,0 Tamat SD 10 16,1 5 8,1 Tamat SLTP 12 19,4 9 14,5 Tamat SLTA 27 43,5 31 50,0 Tamat Perguruan Tinggi 13 21,0 17 27,4 Jumlah 62 100,0 62 100,0 5. Pekerjaan Tidak Bekerja 0,0 0,0 BerusahaSendiriW iraswasta 3 4,8 14 22,6 Petani 47 75,8 32 51,6 Pegawai Swasta 2 3,2 1 1,6 Pegawai Negeri Sipil 10 16,2 15 24,2 Jumlah 62 100,0 62 100,0 6. Alamat Desa Tempat Tinggal Tiganderket 29 46,8 29 46,8 Tanjung Merawa 15 24,2 15 24,2 Lanjutan Tabel 4.2 Sukatendel 10 16,1 10 16,1 Tapak Kuda 8 12,9 8 12,9 Jumlah 62 100,0 62 100,0 Universitas Sumatera Utara Hasil Penelitian menunjukkan bahwa umur pada kasus dan kontrol paling banyak adalah 45 sampai 49 tahun 19,4. Umur pada kasus dan kontrol paling sedikit adalah pada usia 20 sampai 24 tahun 4,8, dan pada usia 25 sampai 29 tahun 4,8. Jenis kelamin yang terbanyak adalah perempuan yaitu sebanyak 40 orang 64,5 pada kasus, 5 orang 56,5 pada kontrol. Jenis kelamin laki-laki 22 orang 35,5 pada kasus dan 27 orang 43,5 pada kontrol. Kasus yang telah menikah sebanyak 59 orang 95,2 demikian juga dengan kontrol. Kasus yang belum menikah sebanyak 3 orang 4,8, demikian juga dengan kontrol sebanyak 3 orang 4,8. Pendidikan terbanyak adalah tamat SLTA sebanyak 27 orang 43,5 pada kasus, dan 31 orang 50,0 pada kontrol. Jenjang pendidikan paling sedikit adalah tamat SD sebanyak 10 orang 16,15 pada kasus, dan 5 orang 8,1 pada kontrol. Pekerjaan terbanyak adalah petani sebanyak 47 orang 75,8 pada kasus, 32 orang 51,6 pada kontrol. Sedangkan pekerjaan paling sedikit adalah pegawai swasta yaitu 2 orang 3,2 pada kasus dan 1 orang 1,6 pada kontrol. Jumlah kasus dan kontrol di Desa Tiganderket masing-masing 29 orang 46,8, jumlah kasus dan kontrol di Desa Tanjung Merawa masing-masing 15 orang 24,2, di Desa Sukatendel masing- masing 10 orang 16,1, di Desa Tapak Kuda, masing-masing 8 orang 12,9.

4.2.2 Kondisi Fisik Rumah

Dokumen yang terkait

Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung

7 50 200

Potensi Seed Bank Hutan Gunung Sinabung Jalur Pendakian Sigarang-garang Pasca Letusan Tahun 2010

1 64 73

Dampak Debu Vulkanik Letusan Gunung Sinabung Terhadap Unsur Hara Makro di Kabupaten Karo

3 81 38

Dampak Debu Vulkanik Letusan Gunung Sinabung Terhadap Ketersediaan Dan Serapan Hara P Oleh Tanaman Jagung Serta Terhadap Respirasi Mikroorganisme Pada Tanah Dystrandepts

3 88 65

Keanekaragaman Tumbuhan Obat Di Kawasan Hutan Gunung Sinabung Kabupaten Karo Sumatera Utara

6 97 49

Keanekaragaman dan Konservasi Vegetasi Hutan Gunung Sinabung Untuk Pembangunan Berkelanjutan

0 30 31

Hubungan Kualitas Fisik Rumah Terhadap Kejadian ISPA Pasca Bencana Erupsi Gunung Sinabung Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tiganderket Karo Sumatera Utara Pada Tahun 2015

0 0 59

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) 2.1.1 Definisi ISPA - Hubungan Kualitas Fisik Rumah Terhadap Kejadian ISPA Pasca Bencana Erupsi Gunung Sinabung Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tiganderket Karo Sumatera Utara Pada Ta

0 1 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Kualitas Fisik Rumah Terhadap Kejadian ISPA Pasca Bencana Erupsi Gunung Sinabung Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tiganderket Karo Sumatera Utara Pada Tahun 2015

0 0 9

HUBUNGAN KUALITAS FISIK RUMAH TERHADAP KEJADIAN ISPA PASCA BENCANA ERUPSI GUNUNG SINABUNG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN TIGANDERKET KARO SUMATERA UTARA PADA TAHUN 2015

0 0 14