Jenis Dinding Luas Ventilasi Kelembaban Suhu Kepadatan Hunian Pengukuran Langsung

3.6.2 Jenis Dinding

Jenis dinding yang memenuhi syarat apabila dinding terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dari debu, misalnya tembok.

3.6.3 Luas Ventilasi

Kriteria luas ventilasi yang memenuhi syarat apabila luas ventilasi ≥10 luas lantai dan tidak memenuhi syarat apabila luas ventilasi 10 luas lantai. Alat yang digunakan untuk pengukuran luas ventilasi adalah rollmeter. engukuran dilakukan dengan membandingkan luas ventilasi kamar dengan luas lantai kamar.

3.6.4 Kelembaban

Kriteria kelembaban udara yang memenuhi syarat apabila berkisar antara 40-70 dan tidak memenuhi syarat apabila 40 dan 70. Alat yang digunakan untuk pengukuran kelembaban udara adalah hygrometer. Pengukuran dilakukan dengan cara: 1. Ditentukan titik pengukuran kelembaban. 2. Hygrometer diletakkan di tempat yang telah ditentukan. 3. Selama pengukuran alat didiamkan tiga menit. 4. Hasil pengukuran dibaca setelah jarum hygrometer stabil atau konstan.

3.6.5 Suhu

Kriteria suhu yang memenuhi syarat adalah apabila suhu udara berkisar antara 18- 30˚C. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu udara adalah termometer ruangan . Universitas Sumatera Utara

3.6.6 Kepadatan Hunian

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No.829MenkesSKVII1999 kriteria kepadatan hunian kamar yaitu memenuhi syarat apab ila terdapat ≤2 orang per 8m2 kecuali anak di bawah umur 5 tahun dan tidak memenuhi syarat atau padat bila terdapat 2 orang per 8m². Kepadatan hunian kamar diukur dengan membagi antara luas kamar dengan jumlah anggota keluarga yang menghuni kamar. 3.7 Metode Pengumpulan Data Metode perolehan data dilakukan sesuai dengan instrumen penelitian yang digunakan. Pada penelitian ini teknik perolehan data yang digunakan yaitu:

3.7.1 Pengukuran Langsung

Pengukuran langsung meliputi pengukuran luas ventilasi kamar, kelembaban udara kamar, dan kepadatan hunian kamar.

3.7.2 Observasi

Dokumen yang terkait

Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung

7 50 200

Potensi Seed Bank Hutan Gunung Sinabung Jalur Pendakian Sigarang-garang Pasca Letusan Tahun 2010

1 64 73

Dampak Debu Vulkanik Letusan Gunung Sinabung Terhadap Unsur Hara Makro di Kabupaten Karo

3 81 38

Dampak Debu Vulkanik Letusan Gunung Sinabung Terhadap Ketersediaan Dan Serapan Hara P Oleh Tanaman Jagung Serta Terhadap Respirasi Mikroorganisme Pada Tanah Dystrandepts

3 88 65

Keanekaragaman Tumbuhan Obat Di Kawasan Hutan Gunung Sinabung Kabupaten Karo Sumatera Utara

6 97 49

Keanekaragaman dan Konservasi Vegetasi Hutan Gunung Sinabung Untuk Pembangunan Berkelanjutan

0 30 31

Hubungan Kualitas Fisik Rumah Terhadap Kejadian ISPA Pasca Bencana Erupsi Gunung Sinabung Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tiganderket Karo Sumatera Utara Pada Tahun 2015

0 0 59

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) 2.1.1 Definisi ISPA - Hubungan Kualitas Fisik Rumah Terhadap Kejadian ISPA Pasca Bencana Erupsi Gunung Sinabung Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tiganderket Karo Sumatera Utara Pada Ta

0 1 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Kualitas Fisik Rumah Terhadap Kejadian ISPA Pasca Bencana Erupsi Gunung Sinabung Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tiganderket Karo Sumatera Utara Pada Tahun 2015

0 0 9

HUBUNGAN KUALITAS FISIK RUMAH TERHADAP KEJADIAN ISPA PASCA BENCANA ERUPSI GUNUNG SINABUNG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN TIGANDERKET KARO SUMATERA UTARA PADA TAHUN 2015

0 0 14