Teknik Analisis Data Pengujian Hipotesis

Normal Q-Q Plot of Mutu Pendidikan

3.6.2.2 Uji Linearitas

Uji yang harus dipenuhi untuk analisis regresi adalah uji linearitas, bertujuan untuk memastikan hubungan antara ubahan bebas dan ubahan terikat bersifat linier, kuadratik atau dalam derajat yang lebih tinggi lagi. Pedoman untuk melihat kelinieritasan ini adalah menggunakan scaterplot, jika data tersebar dari arah kiri bawah ke kanan atas membentuk garis lurus berarti regresinya adalah linier. Pengujian linieritas persamaan regresi dilakukan dengan melihat nilai Deviation from linierity pada tabel Anova. Hipotesis yang digunakan : H : Model persamaan regresi tidak linier H 1 : Model persamaan regresi linier Dengan kriteria uji : tolak H jika nilai sig dari Deviation from linierity pada tabel Anova 0,05, dalam hal lain H diterima. UJI REGRESI LINEAR VARIABEL X 1 MOTIVASI BERPRESTASI DAN Y KINERJA GURU

1. Deskriptif Statistik

Statistics Motivasi Berprestasi Kinerja Guru N Valid 72 72 Missing Mean 81.21 112.15 Median 81.00 117.50 Mode 94 98 Std. Deviation 11.629 16.267 Dari output tersebut dapat dilihat rata-rata Kinerja Guru dari 72 responden adalah 112, 15 dengan standar deviasi 16,267 sedangkan rata-rata Motivasi Berprestasi adalah 81, 21dengan standar deviasi 11,629. 2.Model sisaan Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .620 a .384 .375 12.857 a. Predictors: Constant, Motivasi Berprestasi Pada tabel diatas angka R Square adalah 0,384 yaitu hasil kuadrat dari koefisien korelasi. Standar Error of the Estimate adalah 12,587 perhatikan pada analisis deskriptif statitik bahwa standar deviasi nilai kinerja guru adalah 16,67 yang jauh lebih besar dari dari standar error, oleh karena lebih kecil dari pada standar deviasi nilai kinerja guru maka model regresi bagus dalam bertindak sebagai prediktor nilai kinerja guru

3. Anova ANOVA

b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 7215.687 1 7215.687 43.650 .000 a Residual 11571.633 70 165.309 Total 18787.319 71 a. Predictors: Constant, Motivasi Berprestasi b. Dependent Variable: Kinerja Guru Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 41.755 10.763 3.88 .000 Motovasi Berprestasi .867 .131 .620 6.60 7 .000 a. Dependent Variable: Kinerja Guru Hipotesis Hipotesis yang pertama dalam penelitian ini adalah “Terdapat hubungan positif antara motivasi berprestasi dengan kinerja guru.” Ho : Tidak terdapat hubungan positif antara motivasi berprestasi dengan kinerja guru. Ha : Terdapat hubungan positif antara motivasi berprestasi dengan kinerja guru. Uji hipotesis yang pertama dilakukan dengan menggunakan analisis regresi sederhana menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut: Rangkuman hasil regresi X 1 -Y Variabel Harga r dan r2 Harga t Koef Konst Ket r r square r tabel t hitung t tabel X 1 -Y .620 a .384 0,232 6,607 2,000 0,867 41,755 Adanya hubungan yang positif Dari data perhitungan diatas menunjukkan bahwa antara motivasi berprestasi terhadap kinerja guru adanya hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan kinerja guru, hal tersebut ditunjukan dengan melihat harga r hitung 0,620 yang lebih besar dari pada r table 0,232 . Cara lain yaitu dengan melihat harga t, dimana t hitung 6,607 lebih besar dari pada harga t table 2,000 , sehingga H 1 di terima yaitu “ Terdapat Hubungan yang positif antara motivasi berprestasi terhadap kinerja guru. Koefisien determinasi r square sebesar 0,384 yang berarti 38,4 perubahan pada variabel kinerja guru Y dapat diterangkan oleh motivasi berprestasi X 1 . Persamaan garis regresi pengaruh motivasi berprestasi terhadap kinerja guru dapat dinyatakan dengan Y= 0.867 X 1 + 41,755. Persamaan tersebut menunjukan bahwa nilai koefisien X1 sebesar 0.867 yang berarti apabila motivasi berprestasi X1 meningkat 1 poin maka kinerja guru Y akan meningkat 0.867 poin. Hasil ini menunjukan bahwa adanya hubungan yang positif antara motivasi berpresatasi dengan kinerja guru sudah mendukung teori yang ada.

2. Kelinieran

Jika residual berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai sebaran data akan terletak sekitar garis lurus, terlihat bahwa sebaran data pada gambar diatas tersebar hampir semua pada sumbu normal, maka dapat dikatakan bahwa pernyataan normalitas dapat dipenuhi. UJI REGRESI LINEAR ANTARA SIKAP GURU X2 DAN KINERJA GURU Y

1. Deskriptif Statistik

Statistics Kinerja Guru Sikap Guru N Valid 72 72 Missing Mean 112.15 81.15 Median 117.50 81.00 Mode 98 97 Std. Deviation 16.267 11.054 Dari output tersebut dapat dilihat rata-rata sikap guru dari 72 responden adalah 112,15 dengan standar deviasi 16,267 sedangkan rata-rata sikap guru adalah 81,15 dengan standar deviasi 11,054 . 2.Model sisaan Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .257 a .066 .052 15.834 a. Predictors: Constant, Sikap Guru b. Dependent Variable: Kinerja Guru Pada tabel diatas angka R Square adalah 0,66 yaitu hasil kuadrat dari koefisien korelasi. Standar Error of the Estimate adalah 15,834 perhatikan pada analisis deskriptif statitik bahwa standar deviasi nilai kinerja guru adalah 16,67 yang jauh lebih besar dari dari standar error, oleh karena lebih kecil dari pada standar deviasi nilai kinerja guru maka model regresi bagus dalam bertindak sebagai prediktor nilai kinerja guru.

3.Anova ANOVA

b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1236.579 1 1236.579 4.932 .030 a Residual 17550.740 70 250.725 Total 18787.319 71 a. Predictors: Constant, Sikap Guru b. Dependent Variable: Kinerja Guru Pada tabel diatas angka R Square adalah 0,620 yaitu hasil kuadrat dari koefisien korelasi. Standar Error of the Estimate adalah 15,834 perhatikan pada analisis deskriptif statitik bahwa standar deviasi nilai kinrja guru adalah 16,267 yang jauh lebih besar dari dari standar error, oleh karena lebih kecil dari pada standar deviasi nilai kinerja guru maka model regresi bagus dalam bertindak sebagai prediktor nilai kinerja guru. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 81.514 13.922 5.855 .000 Sikap Guru .378 .170 .257 2.221 .030 a. Dependent Variable: Kinerja Guru Hipotesis Hipotesis yang pertama dalam penelitian ini adalah “Terdapat hubungan positif antara sikap guru dengan kinerja guru.” Ho : Tidak terdapat hubungan positif antara sikap guru dengan kinerja guru. H 1 : Terdapat hubungan positif antara sikap guru dengan kinerja guru. Uji hipotesis yang pertama dilakukan dengan menggunakan analisis regresi sederhana menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut: Rangkuman hasil regresi X 2 -Y Variabel Harga r dan r2 Harga t Koef Konst Ket r r square r tabel t hitung t tabel X 2 -Y 0,257 a 0,066 0,232 2,221 2,000 0,378 81,514 Adanya hubungan yang positif Dari data perhitungan di atas menunjukkan bahwa antara sikap guru terhadap kinerja guru adanya hubungan yang positif antara sikap guru dengan kinerja guru, hal tersebut ditunjukan dengan melihat harga r hitung 0,257 yang lebih besar dari pada r table 0,232 . Cara lain yaitu dengan melihat harga t, dimana t hitung 2,221 lebih besar dari pada harga t table 2,000 , sehingga H 1 di terima yaitu “ Terdapat Hubungan yang positif antara sikap guru terhadap kinerja guru. Koefisien determinasi r square sebesar 0,066 yang berarti 6,6 perubahan pada variabel kinerja guru Y dapat diterangkan oleh sikap guru X2. Persamaan garis regresi pengaruh sikap guru terhadap kinerja guru dapat dinyatakan dengan Y= 0,378 X 2 + 81,514. Persamaan tersebut menunjukan bahwa nilai koefisien X2 sebesar 0.378 yang berarti apabila sikap guru X2 meningkat 1 poin maka kinerja guru Y akan meningkat 0.378 poin. Dari hasil uji hipotesis ini menunjukan bahwa dalam penelitian mengenai adanya hubungan yang positif antara sikap guru dengan kinerja guru sudah mendukung teori yang ada.

2. Kelinieran

Jika residual berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai sebaran data akan terletak sekitar garis lurus, terlihat bahwa sebaran data pada gambar diatas tersebar hampir semua pada sumbu normal, maka dapat dikatakan bahwa pernyataan normalitas dapat dipenuhi UJI REGRESI LINEAR ANTARA MUTU PENDIDIKAN X3 DAN KINERJA GURU Y

1. Deskriptif Statistik

Statistics Kinerja Guru Mutu Pendidikan N Valid 72 72 Missing Mean 112.15 81.07 Median 117.50 81.00 Mode 98 81 Std. Deviation 16.267 10.805 Dari output tersebut dapat dilihat rata-rata mutu pendidikan dari 72 responden adalah 81,07 dengan standar deviasi 10,805 sedangkan kinerja guru adalah 112,15 dengan standar deviasi 16,267 . 2.Model sisaan Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .255 a .065 .052 15.842 a. Predictors: Constant, Mutu Pendidikan Pada tabel diatas angka R Square adalah 0,65 yaitu hasil kuadrat dari koefisien korelasi. Standar Error of the Estimate adalah 15,842 perhatikan pada analisis deskriptif statitik bahwa standar deviasi nilai kinerja guru adalah 16,267 yang jauh lebih besar dari dari standar error, oleh karena lebih kecil dari pada standar deviasi nilai kinerja guru maka model regresi bagus dalam bertindak sebagai prediktor nilai kinerja guru.

3. Anova ANOVA

b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1219.443 1 1219.443 4.859 .031 a Residual 17567.876 70 250.970 Total 18787.319 71 a. Predictors: Constant, Mutu Pendidikan b.Dependent Variable: Kinerja Guru Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 81.057 14.230 5.696 .000 Mutu Pendidikan .384 .174 .255 2.204 .031 a. Dependent Variable: Kinerja Guru Hipotesis Hipotesis yang pertama dalam penelitian ini adalah “Terdapat hubungan positif antara mutu pendidikan dengan kinerja guru.” Ho : Tidak terdapat hubungan positif antara mutu pendidikan dengan kinerja guru. H 1 : Terdapat hubungan positif antara mutu pendidikan dengan kinerja guru. Uji hipotesis yang pertama dilakukan dengan menggunakan analisis regresi sederhana menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut: Rangkuman hasil regresi X 3 -Y Variabel Harga r dan r2 Harga t Koef Konst Ket r r square r tabel t hitung t tabel X 3 -Y 0,255 a 0,065 0,232 2,204 2,000 0,384 81,057 Adanya hubungan yang positif Dari data perhitungan di atas menunjukkan bahwa antara mutu pendidikan terhadap kinerja guru adanya hubungan yang positif antara mutu pendidikan dengan kinerja guru, hal tersebut ditunjukan dengan melihat harga r hitung 0,255 yang lebih besar dari pada r table 0,232 . Cara lain yaitu dengan melihat harga t, dimana t hitung 2,204 lebih besar dari pada harga t table 2,000 , sehingga H 1 di terima yaitu “ Terdapat Hubungan yang positif antara mutu pendidikan terhadap kinerja guru. Koefisien determinasi r square sebesar 0,065yang berarti 6,5 perubahan pada variabel kinerja guru Y dapat diterangkan oleh mutu pendidikan X3. Persamaan garis regresi pengaruh mutu pendidikan terhadap kinerja guru dapat dinyatakan dengan Y= 0,384 X 3 + 81,057. Persamaan tersebut menunjukan bahwa nilai koefisien X3 sebesar 0,384 yang berarti apabila mutu pendidikan X3 meningkat 1 poin maka kinerja guru Y akan meningkat 0,384 poin. Dari hasil uji hipotesis ini menunjukan bahwa dalam penelitian mengenai adanya hubungan yang positif antara mutu pendidikan dengan kinerja guru sudah mendukung teori yang ada.

2. Kelinieran

Jika residual berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai sebaran data akan terletak sekitar garis lurus, terlihat bahwa sebaran data pada gambar diatas tersebar hampir semua pada sumbu normal, maka dapat dikatakan bahwa pernyataan normalitas dapat dipenuhi.

3.6.3 Pengujian Hipotesis

Pengujian hubungan variabel bebas variabel motivasi berprestasi X 1 , sikap guru X 2 , mutu pendidikan X 3 dengan variabel terikat kinerja guru Y baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama. Mengetahui apakah variabel bebas X mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat Y dilakukan dengan menghitung nilai uji statistik F, besar pengaruh variabel bebas X 1, X 2 dan X 3 secara bersama-sama terhadap variabel terikat Y dilakukan dengan menghitung nilai koefisien determinasi R 2 . Sedangkan besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat ditentukan berdasarkan hasil uji statistik t menurut Purwanto 2007: 193-194. Untuk perhitungan nilai uji statistik F dan nilai statisti t dalam penelitian ini menggunakan jasa program komputer SPSS 16.

3.6.4. Korelasi Pearson Product Moment adalah :

   } }{ { 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy            Dimana : r hitung = Koefisien korelasi n = Jumlah sampel X = Skor variabel bebas Y = Skor variabel terikat Rumusan hipotesis: H = Tidak terdapat hubungan antara X dan Y H 1 = Terdapat hubungan antara X dan Y Untuk menguji apakah korelasi signifikan atau tidak, diuji dengan menggunakan uji t dengan rumus :

a. Melakukan uji signifikansi korelasi

Jika t t tabel ; Hipotesis alternatif diterima Jika t t tabel ; Hipotesis alternatif ditolak 2 1 2 r n r t h it    Jika dikonsultasikan dengan t tabel, taraf signifikansi 0,05 diperoleh t tabel . Dengan demikian r hitung lebih besar dari t tabel. Perbandingan kedua nilai tersebut menunjukkan adanya hubungan yang berarti.

b. Menghitung koefisien determinasi

Untuk menghitung besar kontribusi variabel bebas X terhadap variabel terikat Y r 2 , R 2 yang dinyatakan dalam persentase .Persentase diperoleh dengan terlebih dahulu mengkuadratkan koefisien korelasi dikalikan 100  . Dengan rumus sebagai berikut : Koefisien Determinasi KD = r 2 x 100, maka dapat dilihat dari angka koefisien determinasi r yaitu dengan rumus sebagai berikut : r 2 x 100  Menurut Agus Irianto 2009 : 103

3.6.5 Korelasi ganda

1. Jika harga r belum diketahui, maka hitunglah harga r. Biayanya sudah ada karena kelanjutan dari korelasi tunggal 2. hitunglah r hitung dengan rumus sebagai berikut : untuk dua variabel bebas rumusnya : 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 x x x x yx yx yx yx x yx r r r r r r R     Menurut Sujana 1992:385 Dimana R yx1x2x3 = koefisien korelasi ganda antara variabel x 1, x 2 dan x 3 r yx1 = koefisienkorelasi x 1 terhadap Y r yx2 = koefisienkorelasi x 2 terhadap Y r yx3 = koefisienkorelasi x 3 terhadap Y 3. tetapkan taraf signifikansi α= 0,05, sebaiknya disamakan dengan α terdahulu 4. tentukan kriteria pengujian R, yaitu : H a : tidak siginifikan H : signifikan H a : R yx1x2 = 0 H : R yx1x2 ≠ 0 Jika F hitung ≤ F tabel maka H diterima 5. Cari F hitung dengan rumus : Uji signifikansi nilai R adalah 1 1 2 2     k n R k R F Sujana 1992:108 Dimana : R: koefisien korelasi ganda k: banyaknya variabel independen n: banyaknya anggota sampel → konsultasikan dengan tabel F ; dengan dk pembilang = k dan dk penyebut =n-k-1 → jika F h › F tabel, maka hipotesis alternatif diterima. 6. Cari F tabel = F 1- α , kemudian dengan dk pembilang = k dk penyebut = n-k-1 dimana k = banyaknya variabel bebas n = banyaknya anggota sampel dengan melihat tabel f didapat nilai F tabel 7. Bandingkan F hitung dan F tabel 8. buat kesimpulannya : ” terdapat atau tidak ada hubungan yang signifikan antara X 1, X 2, X 3 bersama-sama dengan Y. REGRESI BERGANDA Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .666 a .444 .419 12.398 a. Predictors: Constant, Mutu Pendidikan, Motivasi Berprestasi, Sikap Guru ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 8335.658 3 2778.553 18.078 .000 a Residual 10451.661 68 153.701 Total 18787.319 71 a. Predictors: Constant, Mutu Pendidikan, Motivasi Berprestasi, Sikap Guru b. Dependent Variable: Kinerja Guru Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 12.937 15.703 .824 .413 Motivasi Berprestasi .860 .127 .615 6.790 .000 Sikap Guru .257 2.451 .175 .105 .917 Mutu Pendidikan .104 2.507 .069 .042 .967 a. Dependent Variable: Kinerja Guru Ho : Tidak terdapat hubungan positif motivasi berprestasi, sikap guru dan mutu pendidikan dengan kinerja guru . H 1 : Terdapat hubungan positif antara motivasi berprestasi, sikap guru, mutu pendidikan dengan kinerja guru.

Dokumen yang terkait

ABSTRACT RELATIONSHIP ACHIEVEMENT MOTIVATION, ACADEMIC SUPERVISION, MASTERY OF INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY WITH TEACHERS’ JOB SATISFACTION OF SMK NEGERI OF RSBI IN BANDAR LAMPUNG

0 16 157

EFFECT OF LEADERSHIP AND MOTIVATION ON THE PERFORMANCE OF EMPLOYEES AT VISTA GRAIN BANDAR lAMPUNG

0 5 20

THE RELATIONSHIP OF PRINCIPAL MANAGERIAL COMPETENCE, ACHIEVING MOTIVATION AND TEACHERS PERFORMANCE IN SD GUGUS IV KEMILING PERMAI BANDAR LAMPUNG HUBUNGAN KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KINERJA GURU DI SD GUGUS IV KEMI

0 10 73

The Development of Teachers` Performance Through Competencies, Commitment and Work Motivation

0 3 15

THE RELATIONSHIP OF STUDENTS MOTIVATION, TEACHERS ATTITUDE AND READING SKILLS OF ENGLISH AS A FOREIGN LANGUAGE.

0 1 22

THE INFLUENCE OF THE INTERPERSONAL COMMUNICATION, WORK MOTIVATION, AND COMPENSATION OF TEACHERS The Influence of the Interpersonal Communication, Work Motivation, and Compensation of Teachers Toward the Performance of Elementary School Teachers in Magela

0 1 10

INTRODUCTION The Influence of the Interpersonal Communication, Work Motivation, and Compensation of Teachers Toward the Performance of Elementary School Teachers in Magelang City.

0 1 5

THE INFLUENCE OF SCHOOL CULTURE, COMPENSATION AND INTERNAL MOTIVATION ON PERFORMANCE OF TEACHERS OF HIGH SCHOOL IN THE DISTRIC MADAPANGGA OF KABUPATEN BIMA

0 0 17

MTs ENGLISH TEACHERS' PERSPECTIVES ON THE INFLUENCE OF LESSON STUDY TO THEIR ACHIEVEMENT MOTIVATION AND TEACHING PERFORMANCE

0 0 15

Influence of Motivation and Quality of Work Life on The Performance of Employees

0 0 7