pesantren. Kitab-kitab yang diajarkan pada umumnya, sebagai berikut : tajwid, tauhid, akhlak, fiqih dan lain sebagainya.
e. Masjid majelis
Kedudukan masjid sebagai pusat pendidikan dalam tradisi pesantren merupakan manifestasi universalisme dari sistem pendidikan Islam tradisional, dengan kata
lain kesinambungan sistem pendidikan yang berpusat. Dimana pun kaum muslimin berada, mereka selalu menggunakan masjid seebagai tempat pertemuan
dan pusat pendidikan. Hal ini masih terjadi hingga sekarang ini http:id.wikipedia.orgwikiMasjid, diakses 29 Maret 2010.
Meski demikian, fungsi utama masjid adalah untuk melaksanakan sholat berjama’ah, i’tikaf, wirid, do’a, tadarus dan lain sebagainya. Akan tetapi, bagi
pesantren, masjid juga dipergunakan sebagai sentral kegiatan pengajaran, diskusi dan kegiatan lainnya.
3.2 Ciri-Ciri Suatu Pesantren
Dalam suatu pesantren sering dijumpai hal-hal sebagai berikut :
- kyai yang mengajar dan mendidik,
- santri yang belajar pada kyai,
- masjid sebagai tempat ibadah pusat informasi,
- pondok sebagai tempat tinggal santri.
Terdapat juga pesantren yang memiliki tempat khusus untuk belajar tergantung pada kelengkapan fasilitas pesantren. Akan tetapi ada juga pesantren yang
sederhana, dimana masjid selain digunakan untuk belajar dan beribadah
digunakan juga untuk tidur. Selain itu, ada juga yang menggunakan untuk kegiatan lainnya. Secara garis besar, pesantren dibedakan menjadi dua kelompok
besar, yaitu : 1.
Pesantren salafi salafiah, yang tetap mempertahankan kitab-kitab klasik sebagai inti pendidikan di pesantren. Sistem madrasah diterapkan untuk
mempermudah sistem sorogan yang dipakai dalam pengajian bentuk lama, tanpa pengajaran pengetahuan umum.
2. Pesantren khalafi, merupakan pesantren yang memasukan pelajaran umum
kedalam pesantren.
Berdasarkan kedua kelompok besat tersebut diatas, pesantren dapat dibagi kedalam beberapa tipe, sebagai berikut :
A. Pondok pesantren tradisional.
Memiliki ciri-ciri sebagai berikut : -
Para santri yang belajar dan tinggal bersama kyai -
Kurikulum ditentukan kyai dan cara penyampaian pelajaran bersifat individual
- Tidak menyelenggarakan madrasah untuk belajar.
B. Pondok pesantren modern.
Memiliki ciri-ciri sebagai berikut : -
Menyelenggarakan madrasah untuk belajar. -
Kyai memberikan pelajaran yang bersifat aplikasi, pelajaran pokok di dapatkan di madrasah.
- Kyai memberi pelajaran secara umum kepada santri hanya pada waktu-
waktu tertentu saja.
- Para santri bertempat tinggal di tempat tersebut dan mengikuti
pelajaran dari kyai, selain mendapatkan pengetahuan umum agama di madrasah.
- Kurikulum tertentu.
C. Pesantren yang sering ditemui di kota.
Memiliki cirri-ciri sebagai berikut : -
Kyai hanya berperan sebagai pengawas. -
Para santri belajar di sekolah-sekolah umum dan madrasah di luar pesantren, bahkan ada yang di perguruan tinggi umum.
- Pesantren hanya sebagai tempat tinggal.
Pesantren tipe ini, sering dijumpai di kota, jika pesantren jenis ini dikembangkan maka akan sangat membantu para pelajar sekolah umum
dalam menambahkan ilmu agamanya, Mustofa Syarif, 1984:8.
Berdasarkan tipe-tipe pesantren tersebut, tentu pada masing-masing pesantren memiliki kelebihan dan kekurangan antara pesantren yang satu dan lainnya.
Perbedaan tersebut akan mempengaruhi pekembangan dan jumlah santri yang ada. Pondok Pesantren Darul Falah termasuk ke dalam pondok pesantren khalafi dan
modern, dimana pendidikan umum juga diajarkan dalam proses pendidikan.
C. Pola Pembinaan Santri Remaja Dalam Upaya Mengendalikan