IV LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Pondok Pesantren Darul Falah
Pondok pesantren Darul Falah dirintis pada pertengahan tahun 2005 yang dipimpin oleh Kyai Irmansyah S.Ag. yang pernah belajar di Pondok Pesantren
Daar El – Qolam, Gintung. Setelah lulus beliau meneruskan studinya ke bangku
perkuliahan di IAIN Sunan Gunung Djati, Bandung. Dengan bermodalkan keyakinan dan maju melihat masa yang akan datang, pondok pesantren dirintis
seiring dengan dibukanya program Madrasah Aliyah pada tanggal 19 Oktober 2005. Pondok pesantren ini diresmikan dengan pemberian Piagam Pondok
Pesantren Darul Falah oleh Kepala Kantor Wilayah Departeman Agama Provinsi Lampung, nomor 608PPBandar Lampung2005.
Pondok pesantren Darul Falah didirikan di suatu kampung yang masih jauh dari keramaian kota, yaitu di Kampung Baru, Kel. Batu Putuk, Kec. Teluk Betung
Utara Bandar Lampung, yang merupakan kawasan tempat wisata dan berada di kaki pegunungan. Dengan daerah yang masih alami, udara yang segar dan dengan
keasriannya inilah pondok pesantren Darul Falah membangun diri dalam turut serta eksis dalam memperjuangkan pilar-pilar agama agar tidak mudah rapuh dan
roboh.
Semua ini juga tidak terlepas dari perana n bapak H. Idris Ya’kub S.Ag. yang
merupakan ayahanda dari Kyai Irmansyah S.Ag. yang telah memberikan dukungan moril dan meteril. Pahit getirnya perjalanan yang dilalui oleh Kyai
Irmansyah dijadikan sebagai sebuah kunci kekuatan. Di sinilah kiprah seorang Kyai Irmansyah S. Ag dengan tekadnya yang bulat untuk terus menghidupkan
cahaya agama dalam masyarakat luas. Diawali dari tanah lapangan yang dibebaskan oleh ayahandanya, Kyai Irmansyah mulai berfikir untuk membuat
sebuah asrama santri, yang sekarang ditempati oleh santriwati dan asrama putra yang dibuat dengan sangat sederhana dari bilik bambu.
Dengan penuh perjuangan Kyai Irmansyah terus berbenah diri dan terus menyiarkan agama Islam dengan mengenalkan Pondok Pesantren ini kepada
masyarakat luas sebagai wadah untuk mencetak kader-kader pemimpin umat yang mukmin, muttaqin dan solikhina fil ilmi. Semua ini tidak terlepas dari rahmat dan
karunia Allah SWT, Darul Falah tetap pada komitmen untuk mengemban misinya. Seperti pepatah lama mengatakan “berakit-rakit kehulu berenang-renang ketepian,
bersakit-sakit dahulu bersenang- senang kemudian”.
B. Kondisi Geografis Lokasi Penelitian