mengajak, membimbing dan mendidik santri melalui sosialisasi peraturan dalam pondok pesantren, menerapkan peraturan pondok pesantren, memberi sanksi pada
santri yang melanggar peraturan, tujuannya agar santri dapat mematuhi peraturan yang ada.
1. Sosialisasi Tata Tertib Pondok Pesantren
Sosialisasi ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai pada pondok pesantren
tersebut kepada santri agar santri mengetahui nilai-nilai yang ada pada pondok pesantren dan tata cara pergaulan dalam kehidupan pondok pesantren, baik tata
cara yang berhubungan dengan tingkah laku akhlak maupun beribadah dan muamalah hubungan antara individu dan individu.
Melalui sosialisasi ini diharapkan para santri dapat menyesuaikan diri dan berprilaku yang sesuai dengan lingkungan pesantren. Dengan demikian,
keamanan dan ketertiban pondok pesantren tetap terjaga dan penyimpangan prilaku dapat dihindari.
2. Pelaksanaan Peraturan Pondok Pesantren
Peraturan dalam pondok pesantren harus dilaksanakan agar tercipta ketertiban dan
keamanan serta tujuan dari pondok pesantren dapat tercapai. Pelaksanaan peraturan pondok pesantren merupakan tanggung jawab lembaga pondok
pesantren. Terlaksana atau tidaknya peraturan tersebut tergantung pada peranan unsur-unsur lembaga pondok pesantren yang ada. Artinya, kemungkinan
pelanggaran terhadap peraturan yang ada akan tetap terjadi.
3. Pemberian Sanksi Terhadap Santri Yang Melanggar Peraturan
Pemberian sanksi dilakukan bila terjadi pelanggaran peraturan terjadi agar santri yang melanggar atau melakukan penyimpangan akan jera dan tidak mengulangi
perbuatannya lagi. Sanksi yang diberikan harus sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan, baik sanksi ringan, sedang, berat dan sangat berat.
4. Sosialisasai Nilai-nilai Islam
Pelaksanaan nilai-nilai Islam dilakukan dengan dua cara yaitu dengan peniruan dan pengekangan. Peniruan adalah usaha yang dilakukan secara terus menerus
secara sadar untuk memindahkan pola kehidupan nabi dan para sahabat nabi kedalam praktek kehidupan sehari-hari. Sedangkan pengekangan yaitu dengan
cara melakukan disiplin yang ketat untuk tidak melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama Islam.
Untuk menanamkan kesadaran tersebut maka dalam kehidupan manusia harus ditanamkan nilai-nilai keagamaan seperti taqwa, tawakal, ikhlas dan sebagainya.
Dengan demikian ibadah dalam arti ritus seperti shalat, puasa, zakat dan sebagainya merupakan sarana pendidikan bagi terbentuknya sifat-sifat seperti di
atas dalam jiwa manusia agar manusia selalu mendekatkan diri pada Allah SWT.
D. Kerangka Pikir