Negosisasi Lisan Negosiasi Lisan dan Tulis

Unsur yang pertama adalah pengaturan napas. Untuk berbicara dalam kalimat panjang dan cepat membutuhkan napas panjang. Negosiator yang tidak pandai mengatur napas akan terengah-engah setelah berbicara. Unsur kedua adalah pengaturan suara. Negosiator harus dapat mengatur dengan baik suara. Negosiator dengan suara yang selalu datar dianggap kurang bersemangat oleh lawan negosiasi. Negosiator harus tahu saat yang tepat menaikan dan menurunkan intonasi suaranya serta membuat penekanan tertentu. Kecepatan berbicara juga diatur agar tidak terkesan terburu-buru. Setelah itu, volume suara juga disesuaikan dengan situasi. Unsur ketiga adalah pengaturan tubuh. Gerakan tubuh merupakan bagian dari komunikasi. Gerakan tubuh misalnya, gerakan tangan, ekspresi wajah juga harus diatur. Ekspresi wajah dapat menunjukkan suasana hati negosiator. Lawan negosiator dapat mengetahui kegugupan negosiator dari ekspresi wajah. Oleh karena itu, sikap tubuh negosiator harus tampak tenang. Jika negosiator terlalu banyak bergerak lawan negosiator akan menganggap negosiator tersebut sedang gugup atau gelisah. 4 Prasyarat Bahasa Agar perkataan negosiator mudah untuk dipahami, negosiator perlu memperhatikan aspek dinamika berbicara seperti ritme, diksi, dan susunan kailmat. Dinamika bicara merupakan pengaturan yang harus diketahui negosiator pada saat bernegosiasi untuk memperkuat resonansi suaranya. Artikulasinya pun harus jelas agar lawan negosiasinya dapat mendengarnya. Selain itu, tempo perkataan dapat diperlambat atau dipercepat. Sedangkan ritme disebut juga irama. Tanpa irama, perkataan negosiator terdengar membosankan. Ritme juga dapat digunakan untuk memberikan efek humor. Selain itu, ritme dapat juga menjadi ciri khas negosiator. Negosiator harus pandai memilih diksi. Kesalahan diksi dapat mengaburkan maksud tuturan. Oleh karena itu, negosiator harus memiliki perbendaharaan kata. Susunan kalimat sederhana lebih mudah dipahami daripada kalimat panjang. Negosiator yang menggunakan kalimat sangat panjang dapat membingungkan lawan negosiasi karena tidak dapat memahami maksud negosiator.

b. Trik Negosiasi

Agar negosiasi dapat berjalan sesuai rencana, beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh negosiator. 1 Membuat suasana menjadi santai, contohnya negosiator membuat susasana menjadi nyaman dan tidak kaku. 2 Melakukan kontak mata dengan lawan negosiasi, contohnya negosiator menatap lawan negosiasi harus hati-hati, tidak berlebihan ekspresi dan pandangan mata yang dilakukan. 3 Berbicara secara santun, contohnya negosiator berhati-hati dalam berbicara, tidak berkata kasar, tidak terlalu cepat saat berbicara sehingga tidak menyinggung perasaan lawan negosiator.