6. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan di mana diinginkan atau diperlukan
terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu.
7. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses
belajar dapat ditingkatkan.
8. Peranan guru dapat berubah ke arah yang lebih positif. Beban guru untuk
penjelaskan yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada aspek
penting lain dalam proses belajar mengajar, misalnya sebagai konsultan atau penasehat siswa.
Fungsi dan manfaat media pada pembelajaran harus sesuai dengan materi yang
diajarkan. Media visual berfungsi dan bermanfaat dalam proses pembelajaran berbicara yaitu menampikan gambar menarik dan mengarahkan perhatian siswa
untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yaitu bernegosiasi guna memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang
terkandung dalam pembelajaran berbicara melalui teks negosiasi ini.
2.5.3 Media Pembelajaran Berbicara
Proses pembelajaran berbicara tidak terlepas dari media, Arsyad 2009: 82--96 menjelaskan media yang tepat saat pembelajaran berbicara berlangsung adalah
media berbasis manusia, berbasis cetakan, dan berbasis komputer dan video.
a. Media Berbasis Manusia
Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk mengirimkan dan mengomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat
khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran siswa. Guru atau instruktur dapat
merangkai pesannya sesuai untuk kelompok belajar, setelah itu dirangkai dengan kebutuhan
siswa. Pada
pembelajaran berbicara
guru menggunakan
pengetahuannya untuk menampilkan di depan siswa, contohnya memperaktikkan bagaimana cara bernegosiasi yang baik dan benar.
b. Media Berbasis Cetakan
Media pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah dan lembaran lepas. Pembelajaran berbasis
teks yang interaktif dengan istilah pembelajaran terprogram yang merupakan materi untuk belajar mandiri. Dengan format ini pada setiap unit kecil informasi
negosiasi disajikan dan respon siswa diminta baik dengan menjawab pertanyaan atau berpartisipasi dalam kegiatan latihan negosiasi.
c. Media Berbasis Komputer dan Video
Komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang pendidikan dan latihan. Peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar, pemanfaatnya
meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan atau kedua-duanya. Di dalam komputer terdapat jenis-jenis sarana yang biasa dibilang dengan
multimedia. Jenis sarana bisa berupa teks, grafik, animasi, suara, dan video. Dalam hal ini, proses pembelajaran berbicara teks negosiasi menggunakan
komputer sebagai penyampaian informasi yaitu menggunakan multimedia atau jenis sarana dengan layar LCD yang memudahkan siswa menerima informasi
secara langsung. Dan media berbasis video dengan menampilkan contoh video bernegosiasi yang baik dan benar yang dapat dilihat langsung oleh siswa.
Berdasarkan pemaparan macam-macam media yang digunakan pada pembelajaran
berbicara, dapat disimpulkan bahwa media berbasis manusia, berbasis cetakan, dan berbasis komputer dan video memudahkan guru dalam menyajikan materi
negosiasi, karena negosiasi harus menampilkan media yang dapat dilihat langsung oleh siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
2.6 Hakikat Berbicara
Berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang perlu dimiliki oleh seseorang, terutama siswa sebagai calon lulusan yang baik, yang senantiasa
bersentuhan dengan kegiatan yang menuntut mereka untuk terampil berbicara, bukan hanya terampil di dalam kelas tetapi juga dapat menjadi contoh yang baik
dan berguna untuk masyarakat, bangsa dan negara, seperti berdiskusi, berpidato, ceramah dan lain-lain. Karena besar atau kecil, disegani ataupun dihormati, dihina
ataupun dimuliakan, sangat ditentukan oleh cara dan kesanggupannya berbicara di hadapan orang lain ataupun kelompok. Peribahasa mengatakan bahwa “Mulutmu
adalah harimaumu yang akan mengerkah kepalamu”. Maka dari itu dengan menggunakan bahasa seseorang akan lancar mengorganisasikan ide-ide yang akan
dikemukakan dengan baik melalui bicara. Secara alamiah setiap orang mampu berbicara. Karena berbicara merupakan
aktivitas rutin sehari-hari. Yuniawa 2002:1 mengemukakan bahwa keterampilan
berbicara sangat penting dimiliki seseorang agar tidak terjadi kesalahpahaman antara penutur dan mitra tutur dalam berkomunikasi. Bentuk komuniskasi lisan ini
paling banyak digunakan orang dalam kehidupan sehari-hari, karena bentuk komunikasi verbal dianggap paling sempurna, efesien dan efektif .
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan,
gagasan, dan perasaan Arsjad dan Mukti 1988:17. Senada dengan pernyataan tersebut menurut Tarigan 2008:16 berbicara adalah kemampuan mengucapkan
bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa pengertian berbicara adalah melafalkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata
secara tepat yang disertai dengan mimik atau air muka dan gerak-gerik yang sesuai dengan pikiran yang disampaikan. Pada pembelajaran berbicara melalui
teks negosiasi ini memberikan manfaat yang besar karena dengan keahlian berbicara yang baik memberikan pengaruh bagi diri sendiri dan keberadaan orang
lain disekitar saat melakukan kegiatan bernegosiasi.
2.6.1 Tujuan Berbicara
Tarigan 2008:16 menjelaskan tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi. Agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif, seyogyanyalah
sang pembicara memahami makna segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan. Pembicara harus mampu mengevaluasi terhadap para pendengarnya dan harus
mengetahui prinsip-prinsip yang mendasari segala situasi pembicaraan, baik