menjelaskan negosiasi terjadi antara pembeli dan penjual di pasar dan negosiasi tanpa pihak penengah terjadi antara pihak karyawan dan wakil pimpinan
perusahaan. Semua bentuk kesepakatan tersebut bersama-sama mencapai hasil yang diinginkan.
2.8 RPP dan Penilaian Autentik
2.8.1 Hakikat RPP
RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam
standar isi dan dijabarkan dalam silabus Kunandar, 2011: 262. Permendikbud nomor 81A 2013:7 menjelaskan bahwa RPP adalah rencana pembelajaran yang
dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: 1 data sekolah, mata pelajaran, dan
kelassemester; 2 perumusan indikator, 3 tujuan pembelajaran; 4 pemilihan materi ajar; 5 pemilihan sumber belajar; 6 pemilihan media belajar; 7 model
pembelajaran; 8 skenario pembelajaran; 9 penilaian. RPP dan silabus mempunyai perbedaan, meskipun dalam hal tertentu mempunyai
persamaan. Silabus memuat hal-hal yang perlu dilakukan siswa untuk menuntaskan suatu kompetensi secara utuh, artinya di dalam suatu silabus
adakalanya beberapa kompetensi yang sejalan akan disatukan sehingga perkiraan waktunya belum tahu pasti berapa pertemuan yang akan dilakukan. Sementara itu,
RPP adalah penggalan-penggalan kegiatan yang perlu dilakukan oleh guru untuk setiap pertemuan. Di dalamnya harus terlibat tindakan apa yang perlu dilakukan
oleh guru untuk mencapai ketuntasan kompetensi serta tindakan selanjutnya setelah pertemuan selesai.
Berdasarkan hakikat RPP tersebut, jelas bahwa RPP memuat rencana pembelajaran serta mengembangkan secara rinci pada proses pembelajaran, dalam
hal ini pada pembelajaran berbicara melalui teks negosiasi, peneliti akan melihat RPP yang dibuat guru berdasarkan instrumen pembelajaran.
1.8.2 Tujuan dan Fungsi RPP
Tujuan RPP adalah untuk: 1 mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar mengajar; 2 menyusun rencana pembelajaran secara
profesional, sistematis dan berdaya guna, maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi program pembelajaran sebagai
kerangka kerja yang logis dan terencana. RPP berfungsi sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar
mengajar kegiatan pembelajaran agar lebih terarah dan berjalan secara efektif dan efisien. RPP berperan sebagai skenario proses pembelajaran. Oleh karena itu,
rencana pelaksanaan pembelajaran hendaknya bersifat luwes fleksibel dan memberi kemungkinan bagi guru untuk menyesuaikannya dengan respons siswa
dalam proses pembelajaran sesungguhnya. Kunandar, 2011: 263.
1.8.3 Langkah-langkah Penyusunan RPP
Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RPP adalah:
1. mengacu pada kompetensi dan kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa,
serta materi dan submateri pembelajaran, pengalaman belajar yang telah dikembangkan di dalam silabus;
2. menggunakan berbagai pendekatan yang sesuai dengan materi yang
memberikan kecakapan hidup life skills sesuai dengan permasalahan dan lingkungan sehari-hari;
3. menggunakan metode dan media yang sesuai, yang mendekatkan siswa dengan
pengalaman langsung; 4.
penilaian dengan sistem pengujian menyeluruh dan berkelanjutan didasarkan pada sistem pengujian yang dikembangkan selaras dengan pengembangan
silabus. Komponen penyusunan RPP kurikulum 2013 dapat dilihat pada Lampiran 12,
berdasarkan pada modul pelatihan implementasi kurikulum 2013 mencantumkan identitas RPP, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pencapaian
kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, alokasi waktu, metode pembelajaran, media, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian.
Setiap komponen mempunyai arah pengembangan masing-masing, namun semua merupakan suatu kesatuan.
Modul materi pelatihan implementasi kurikulum 2013 SMA MA dan SMK MAK bahasa Indonesia menjelaskan angkah-langkah menyusun suatu rencana
pelaksanaan pembelajaran meliputi beberapa hal berikut. 1.
Identitas Mata Pelajaran Identitas mata pelajaran terdiri dari nama sekolah, mata pelajaran, kelas, semester,
materi pokok, tema, subtema, dan alokasi waktu jam per-temuan.
2. Kompetensi Inti
Kompetensi inti adalah gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan psikomotor yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran. Pada kurikulum 2013, istilah standar kompetensi tidak dikenal lagi. Namun,
muncul istilah kompetensi inti. Kompetensi dijadikan tolak ukur kemampuan yang harus dimiliki seorang siswa untuk tiap kelas melalui pembelajaran.
Rumusan kompetensi inti menggunakan 4 notasi, keempat notasi itu adalah sebagai berikut.
1 Kompetensi Inti-1 KI-1 untuk kompetensi sikap spiritual
2 Kompetensi Inti-2 KI-2 untuk kompetensi sikap sosial
3 Kompetensi Inti-3 KI-3 untuk kompetensi sikap pengetahuan
4 Kompetensi Inti-1 KI-4 untuk kompetensi sikap keterampilan
3. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari kompetensi inti. Kompetensi dasar adalah konten atau
kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai siswa. Kompetensi tersebut
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik siswa, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
4. Indikator Pencapaian Kompetensi
Pengembangan indikator dilakukan dengan beberapa pertimbangan berikut. 1
Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator lebih dari dua.