Senada dengan penjelasan para ahli tersebut, Iskandarwassid dan Sunendar 2011: 288 juga menjelaskan model pembelajaran keterampilan berbicara sebagai
berikut: a.
Dramatisasi b.
Elaborasi c.
Reka cerita gambar d.
Biografi e.
Permainan memori f.
Diskusi g.
Wawancara h.
Pidato i.
Melanjutkan cerita j.
Talk show k.
Parafrase l.
Debat Menurut penulis model pembelajaran berbicara yang paling tepat pada saat
melakukan penelitian langsung adalah model pembelajaran menjawab pertanyaan, bertanya, bercerita, percakapan, bermain peran dan diskusi. Melalui model
pembelajaran menjawab pertanyaan guru bisa memancing siswa untuk berbicara sedikit demi sedikit. Model pembelajaran bertanya dapat melatih siswa untuk
dapat menyatakan keingintahuannya terhadap sesuatu hal. Model pembelajaran bercerita yaitu siswa bisa bercerita tentang pengalaman yang dialami akan
meningkatkan kemampuanya bercerita. Model pembelajaran percakapan yaitu siswa dapat mengembangankan keterampilan menyimak dan berbicara. Model
bermain peran yaitu siswa bertindak dan berperilaku seperti orang yang diperankannya, serta model pembelajaran diskusi memberikan pengalaman
kepada siswa dalam memutuskan keputusan tertentu secara bersama-sama.
2.5 Media Pembelajaran
Interaksi yang terjadi dalam proses belajar dipengaruhi oleh lingkungan, antara lain murid, guru petugas perpustakaan, kepala sekolah, bahan atau materi peajaran
buku dan yang sejenisnya, dan berbagai sumber belajar dan fasilitas. Media pembelajaran adalah bagian yang tidak tepisahkan dari proses pembelajaran demi
tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.
2.5.1 Pengertian Media Pembelajaran
Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan Arsyad, 2009: 3. Menurut Gerlach dan Ely dalam
Arsyad, 2009: 3 mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Banyak yang mengatakan bahwa media adalah alat bantu atau bentuk perantara yang digunakan
oleh manusia untuk menyampaikan ide atau gagasan.
2.5.2 Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Levied an Lentz dalam Arsyad, 2009: 16--17 menjelaskan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual yaitu
1. Fungsi Atensi
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan
makna visual yang ditampilkan atau menyertai materi teks pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata
pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi. 2.
Fungsi Afektif Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar atau
membaca teks yang bergambar. Gambar atau visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial dan ras.
3. Fungsi Kognitif
Media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambing visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami
dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung. 4.
Fungsi Kompensatoris Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang
memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya
kembali. Maksudnya
adalah media
pembelajaran berfungsi
untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isis
pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
Manfaat media pembelajaran pembelajaran menurut Kemp dan Dayton dalam Arsyad, 2009: 21--22 yaitu:
1. Pembelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajaran yang melihat atau
mendengar penyajian melalui media penerima pesan yang sama. Meskipun para guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda, dengan
menggunakan media ragam hasil tafsiran itu dapat dikurangi sehingga informasi yang sama dapat disampaikan kepada siswa sebagai landasan untuk
pengkajian, latihan, dan aplikasi lebih lanjut. 2.
Pembelajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan.
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan
prisnip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan penguatan.
4. Lama waktu pelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena kebanyakan
media memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan dari isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinan dapat diserap
oleh siswa.
5. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar
sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifik, dan
jelas.
6. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan di mana diinginkan atau diperlukan
terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu.
7. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses
belajar dapat ditingkatkan.
8. Peranan guru dapat berubah ke arah yang lebih positif. Beban guru untuk
penjelaskan yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada aspek
penting lain dalam proses belajar mengajar, misalnya sebagai konsultan atau penasehat siswa.
Fungsi dan manfaat media pada pembelajaran harus sesuai dengan materi yang
diajarkan. Media visual berfungsi dan bermanfaat dalam proses pembelajaran berbicara yaitu menampikan gambar menarik dan mengarahkan perhatian siswa
untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yaitu bernegosiasi guna memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang
terkandung dalam pembelajaran berbicara melalui teks negosiasi ini.
2.5.3 Media Pembelajaran Berbicara