Pemeriksaan KHS Sensorik Pemeriksaan KHS Motorik

II.1.8.3. Pemeriksaan Elektrofisiologi

Tujuan pemeriksaan elektrodiagnostik pada dasarnya adalah untuk menentukan lokasi lesi, untuk menentukan keterlibatan serabut motorik, sensorik atau keduanya, untuk menentukan dasar fisiologis aksonal, demielinasi dan keparahan lesi derajat axonal loss, kontinuitas akson, begitu pula perjalanan lesi bukti reinervasi atau ongoing axonal loss. Tujuan utama pemeriksaan neurofisiologis pada pasien dengan gejala dan tanda klinis CTS adalah untuk mengkonfirmasi kompresi nervus medianus di pergelangan tangan. Pemeriksaan KHS sensorik dan motorik nervus medianus dan segmen saraf lainnya dan pemeriksaan EMG jarum pada sat atau beberapa otot memungkinkan menyingkirkan diagnosis penyakit lain yang sering berhubungan dengan CTS seperti radikulopati, pleksopati dan sebagainya.Schoenhuber dkk, 2007 Pemeriksaan KHS mengukur KHS sensorik dan motorik pada nervus medianus di pergelangan tangan. Komponen sensorik nervus medianus lebih dulu terkena dibanding komponen motorik dan pada CTS tahap awal biasanya dijumpai perlambatan KHS sensorik. Pemeriksaan KHS nervus medianus merupakan baku emas uji diagnostik dengan sensitivitas antara 49-84 dan sepsifisitas 95-99. Aroori dkk, 2008. Untuk melakukan pemeriksaan elektrodiagnostik yang lengkap pada nervus medianus, ekstremitas yang terkena harus dibandingkan dengan sisi yang tidak terkena dan dengan saraf yang lain pada tangan yang sama, biasanya pada nervus ulnaris. Weiss 2004.

II.1.8.3.1. Pemeriksaan KHS Sensorik

Sensory nerve action potentials SNAPs biasanya merupakan potensial aksi yang pertama terkena pada CTS.Teknik yang bermanfaat adalah untuk Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara membandingkan SNAPs yang direkam di pertengahan telapak tangan dan di sepanjang carpal tunnel. Biasanya digunakan jarak 7 cm dari elektroda cincin pada jari telunjuk ke tengah telapak tangan dan 7 cm dari sini ke carpal tunnel total 14 cm. Walaupun tiap laboratorium memiliki nilai standar normalnya masing-masing, namun secara umum KHS kurang dari 44 meterdetik pada carpal tunnel menunjukkan perlambatan. Nilai SNAPs medianus juga dibandingkan dengan nilai SNAPs ulnar pada sisi yang sama. Perbedaan latensi lebih dari 0.5 ms antara keduanya menunjukkan CTS. Penurunan amplitudo pada sisi yang terkena dapat menunjukkan suatu lesi aksonal dari nervus medianus atau blok konduksi di sepanjang carpal tunnel jika amplitudo proksimal kurang dari 50 dari amplitudo di distal midpalm. Perbedaan amplitudo lebih dari 50 dibandingkan dengan amplitudo sensorik medianus pada sisi yang tidak terkena dianggap signifikan. Weiss 2004

II.1.8.3.2. Pemeriksaan KHS Motorik

Latensi distal dari compound muscle action potential CMAP merupakan parameter yang penting dalam menilai keterlibatan serabut motorik pada CTS. Seperti halnya pemeriksaan sensorik, jarak dari elektroda aktif ke tempat stimulasi harus distandarisasi. Sebagian besar laboratorium menggunakan jarak 8 cm. Dengan jarak ini, suatu latensi lebih dari 4.2 ms biasanya menunjukkan CTS. Nervus ulnaris juga harrus diperiksa untuk memastikan tidak ada neuropati motrik general. Perbedaan latensi distal antara nervus medianus dan ulnaris yang lebih dari 1 ms juga menunjukkan CTS. Penurunan amplitudo pada sisi yang terkena dapat menunjukkan suatu lesi aksonal dari nervus medianus tidak spesifik di Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara sepanjang perjalanan saraf atau blok konduksi di sepanjang carpal tunnel. weiss 2004.

II.1.8.3.3. Elektromiorafi EMG