tetapi biasanya tidak terdeteksi. Kerusakan selular yang diciptakan oleh iskemik neural dan sinovial juga dapat memberikan kontribusi pada produksi sitokin.
Interleukin-6 bertanggung jawab untuk perubahan peptida saraf yang berkaitan dengan cedera saraf constriction-type. Kompresi saraf kronis pada hewan
percobaan menyebabkan kadar IL-6 yang terdeteksi pada beberapa neuron motorik dan sensorik dan beberapa jaringan ikat dan menginduksi proliferasi
fibroblas synovial jika berikatan dengan reseptor IL-6. Kadar IL-6 serum secara statistik tidak berbeda antara pasien CTS dan kontrol, meskipun kadar IL6
tenosynovial kali lebih tinggi pada kelompok pasien CTS. Data ini menunjukkan bahwa IL-6 mungkin memainkan peran lokal pada patofisiologi CTS. Freeland
dkk, 2007
II.1.6. Gambaran Klinis
Carpal tunnel syndrome dapat muncul dengan berbagai gejala dan tanda. Wanita lebih sering terkena dibanding pria. Walaupun biasanya bilateral, tangan
yang dominan biasanya lebih berat terkena, terutama pada kasus-kasus idiopatik. Preston 2002. Gejala CTS bervariasi sesuai dengan keparahan penyakit. Pada
tahap awal, pasien biasanya mengeluhkan gejala akibat keterlibatan komponen sensorik dari nervus medianus. Gejala yang paling sering adalah nyeri yang
disertai kebas dan kesemutan pada daerah distribusi nervus medianus distal dari pergelangan tangan. Daerah yang terlibat biasanya adalah ibu jari, jari telunjuk
dan jari tengah, dan sisi radial dari jari manis. Pecina dkk, 2001; Preston 2002; Aroori dkk, 2008. Pasien mengeluhkan nyeri pada pergelangan tangan dan
lengan yang berkaitan dengan parestesi pada tangan. Nyeri dapat terlokalisir pada pergelangan tangan, atau dapat menjalar ke lengan bawah, lengan atau yang
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
lebih jarang, ke bahu. Gejala-gejala dapat diprovokasi dengan postur fleksi atau ekstensi pergelangan tangan. Paling umum dijumpai, hal ini terjadi saat
melakukan aktivitas sehari-hari, seperti mengemudi atau memegang telepon, buku atau koran. Preston 2002
Tabel 7. Gejala dan Tanda pada carpal tunnel syndrome
Dikutip dari : Pecina,M.,M., Nemanic,J.,K., Markiewitz.,A.,D. 2008. Tunnel syndromes.Peripheral nerve compression syndromes. CRC Press.New York.
Keluhan sensorik dapat berupa hipestesi hingga anestesi. Pasien dapat mengalami peningkatan intensitas rasa kebas, tingling dan disestesia pada malam
hari, dan dapat terbangun dari itidur. Fenomena ini dikenal dengan brachialgia paresthetica nocturna. Durrant dkk, 2002. Saat tidur, fleksi atau ekstensi
pergelangan tangan yang persisten menyebabkan peningkatan tekanan pada terowongan karpal, iskemia saraf, dan akibatnya parestesi. Pasien sering
terbangun dari tidur dan perlu menggoyangkan tangannya untuk menghilangkan rasa nyeri. Preston 2002; Aroori dkk, 2008
Gambaran klinis CTS awal atau ringan biasanya hanya berupa gangguan sensorik, namun pada kasus-kasus yang lebih berat sering melibatkan kelemahan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
dan atrofi otot APB. Durrant dkk, 2002; Preston 2002 dan hanya sekitar 40 pasien yang awalnya muncul dengan hipotrofi atau atrofi tenar. Pecina dkk, 2001
II.1.7. Nyeri pada CTS