bahagia, sehat, dan aman. Gunarsa dan Gunarsa 2000 juga menyatakan hubungan yang didapatkan dari keluarga juga akan menentukan dan berpengaruh
terhadap keharmonisan atau ketidakbahagiaan yang dirasakan oleh seseorang. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melihat apakah ada
hubungan antara dukungan keluarga dengan kepuasan pernikahan pada suku Batak Toba.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan penelitian ini adalah “apakah ada hubungan dukungan keluarga dengan kepuasan pernikahan
pada suku Batak Toba?”
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara dukungan keluarga dengan kepuasan pernikahan pada suku Batak Toba.
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa manfaat teoritis dan manfaat praktis, sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
- Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah kajian Psikologi,
terutama Psikologi Perkembangan mengenai hubungan dukungan keluarga dengan kepuasan pernikahan pada suku Batak Toba.
Universitas Sumatera Utara
- Penelitian ini dapat dijadikan bahan perbandingan pada penelitian
selanjutnya terutama yang berhubungan dengan dukungan keluarga dan kepuasan pernikahan pada suku Batak Toba.
2. Manfaat Praktis
- Memberikan informasi bagi masyarakat mengenai gambaran kepuasan
pernikahan dan dukungan keluarga pada suku Batak Toba. -
Masyarakat umum dapat mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dan kepuasan pernikahan pada suku Batak Toba.
- Pasangan menikah memperoleh informasi sejauhmana hubungan
dukungan keluarga dalam meningkatkan kepuasan pernikahan pada suku Batak Toba.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah: BAB I
: Pendahuluan Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah yang ingin
diteliti yaitu mengenai hubungan antara dukungan keluarga dengan kepuasan pernikahan pada suku Batak Toba dan berisikan
perumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II : Landasan Teori
Bab ini berisi tentang tinjauan teoritis yang menjadi acuan dalam pembahasan masalah. Teori yang digunakan adalah teori yang
berhubungan dengan kepuasan pernikahan, dukungan keluarga, dan hubungan dukungan keluarga dengan kepuasan pernikahan
pada suku Batak Toba. Bab ini juga mengajukan hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap masalah penelitian.
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini berisikan tentang identifikasi variabel penelitian, definisi operasional dari kepuasan pernikahan dan dukungan keluarga,
populasi dan metode pengambilan sampel, metode pengumpulan data, validitas, uji daya beda dan reliabilitas alat ukur, hasil uji
coba alat ukur, prosedur pelaksanaan penelitian, dan metode analisis data.
BAB IV : Analisa Data Dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang hasil analisis data yang diperoleh, meliputi subjek penelitian, hasil uji asumsi meliputi uji normalitas dan
linearitas, hasil utama penelitian, deskripsi data penelitian, dan hasil tambahan serta pembahasan hasil penelitian.
BAB V : Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi tentang kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan saran penelitian yang meliputi saran praktis
dan metodologis.
Universitas Sumatera Utara
12
BAB II LANDASAN TEORI
A. KEPUASAN PERNIKAHAN 1. Pengertian Kepuasan Pernikahan
Olson dan Fowers 1989 mendefinisikan kepuasan pernikahan sebagai evaluasi terhadap area-area dalam pernikahan. Area ini mencakup komunikasi
yang menyenangkan, kehidupan beragama yang baik, cara mengisi waktu senggang, menyelesaikan masalah, mengatur keuangan, kualitas dan kuantitas
hubungan seksual, hubungan baik dengan keluarga dan teman, pengasuhan terhadap anak, menerima sifat pasangan, dan berbagi peran antara suami dan istri
di dalam pernikahannya. Senada dengan pendapat tersebut, Hawkins dalam Pujiastuti Retnowati, 2004 juga mengemukakan bahwa kepuasan pernikahan
adalah perasaan subjektif yang dirasakan pasangan suami istri, berkaitan dengan aspek-aspek yang ada dalam suatu pernikahan, seperti rasa bahagia, puas, serta
pengalaman-pengalaman yang menyenangkan bersama pasangannya. Hendrick dan Hendrick 1992 berpendapat bahwa kepuasan pernikahan
dapat merujuk pada bagaimana pasangan mengevaluasi hubungan pernikahan mereka, apakah baik, buruk, atau memuaskan. Hughes dan Noppe 1985
menyatakan bahwa kepuasan pernikahan yang dirasakan oleh pasangan tergantung pada tingkat dimana mereka merasakan pernikahan tersebut sesuai
dengan kebutuhan dan harapannya
. Matlin 2008 menambahkan p
ernikahan yang
Universitas Sumatera Utara