36
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan unsur yang penting dalam suatu penelitian ilmiah karena metode yang digunakan dalam penelitian ini dapat menentukan
apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan atau tidak Hadi, 2000. Penelitian ini bersifat korelasional, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk
menyelidiki sejauhmana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi Azwar, 2010.
A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Variabel tergantung
: Kepuasan pernikahan b. Variabel bebas
: Dukungan keluarga
B. DEFINISI OPERASIONAL 1. Kepuasan Pernikahan
Kepuasan pernikahan adalah penilaian positif terhadap pernikahan yang telah dijalani bersama oleh suami dan istri, meliputi area-area dalam pernikahan
yakni komunikasi yang menyenangkan, kehidupan beragama yang baik, cara mengisi waktu senggang, menyelesaikan masalah, mengatur keuangan, kualitas
dan kuantitas hubungan seksual, hubungan baik dengan keluarga dan teman,
Universitas Sumatera Utara
37
pengasuhan terhadap anak, menerima sifat pasangan, dan berbagi peran antara suami dan istri di dalam pernikahannya.
Data mengenai kepuasan pernikahan diperoleh melalui skala kepuasan pernikahan berdasarkan aspek-aspek kepuasan pernikahan yang dikemukan oleh
Olson dan Fowers 1989 yang terdiri dari 10 dimensi yaitu komunikasi, kegiatan di waktu luang, orientasi agama, penyelesaian konflik, pengelolaan keuangan,
orientasi seksual, keluarga dan teman, anak dan pengasuhan anak, kepribadian, dan kesetaraan peran.
Skor yang diperoleh menunjukkan tinggi rendahnya tingkat kepuasan pernikahan pada pasangan suami istri. Skor tinggi yang diperoleh oleh seorang
individu dari skala kepuasan pernikahan menunjukkan subjek memiliki kepuasan pernikahan yang tinggi. Sedangkan skor rendah yang diperoleh oleh seorang
individu menunjukkan bahwa subjek memiliki tingkat kepuasan pernikahan yang rendah.
2. Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga adalah bantuan yang diperoleh individu dari keluarga besarnya, yang dapat berupa informasi, tingkah laku tertentu, ataupun materi yang
menjadikan individu merasa diperhatikan, disayangi, dan bernilai. Data mengenai dukungan keluarga diperoleh melalui skala dukungan
keluarga berdasarkan aspek-aspek dukungan sosial yang dikemukakan oleh Sarafino 2006 yaitu dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan
informasional, dan dukungan persahabatan.
Universitas Sumatera Utara
38
Skor yang diperoleh menunjukkan tinggi rendahnya tingkat dukungan keluarga pada pasangan suami istri Batak Toba. Skor tinggi yang diperoleh oleh
seorang individu dari skala dukungan keluarga menunjukkan subjek mendapatkan dukungan sosial yang tinggi. Sedangkan skor rendah yang diperoleh oleh seorang
individu menunjukkan bahwa subjek memiliki tingkat dukungan keluarga yang rendah.
C. POPULASI DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan penduduk atau individu yang dimaksudkan untuk diteliti. Populasi dibatasi pada jumlah penduduk atau individu yang paling
sedikit memiliki satu sifat yang sama Hadi, 2000. Karakteristik populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Usia subjek 20-40 tahun Karakteristik ini digunakan oleh peneliti berdasarkan teori Hurlock yang
menyatakan bahwa usia dewasa awal memiliki tugas perkembangan yaitu menikah Hurlock, 1999.
b. Pasangan suami dan istri yang berasal dari suku Batak Toba Karakteristik ini digunakan oleh peneliti berdasarkan teori yang mengatakan
bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan pernikahan adalah sosial-budaya Salim, 2010. Hal ini juga tampak pada suku Batak Toba
dimana pernikahan di dalam suku batak toba dipengaruhi oleh keluarga, baik pihak istri maupun suami Saragih, 1980.
Universitas Sumatera Utara
39
c. Usia pernikahan Karakteristik ini digunakan oleh peneliti berdasarkan teori Hendrick
Hendrick 1992 yang mengatakan bahwa kepuasan pernikahan dipengaruhi oleh usia pernikahan. Usia pernikahan pada pasangan yang dijadikan subjek
dalam penelitian ini yakni 1-4 tahun pernikahan. Alasan peneliti menggunakan rentang usia pernikahan ini adalah
data yang menunjukkan bahwa kemungkinan munculnya perceraian sangat tinggi selama tahun pertama
pernikahan dan mencapai puncaknya antara antara usia dua dan empat tahun pernikahan Newman Newman, 2006.
d. Memiliki anak Karakteristik ini digunakan oleh peneliti berdasarkan teori Hendrick dan
Hendrick 1999, bahwa kehadiran anak turut mempengaruhi kepuasan pernikahan suami dan istri.
2. Metode Pengambilan Sampel
Mengingat keterbatasan peneliti untuk menjangkau seluruh populasi, maka peneliti hanya meneliti sebahagian dari populasi yang dijadikan sebagai subjek
penelitian yang dikenal dengan nama sampel. Sampel adalah sebahagian dari populasi atau sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi
dan harus mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama Hadi, 2000. Metode pengambilan sampel adalah cara yang digunakan untuk
mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu agar diperoleh sampel yang mewakili populasi Hadi, 2000. Teknik pengambilan
Universitas Sumatera Utara
40
sampel yang digunakan adalah teknik non probability sampling yaitu purposive sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan dengan memilih sekelompok
subyek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat yang dipandang memiliki kaitan dengan ciri atau sifat populasi yang telah diketahui sebelumnya. Dengan menggunakan
tekhnik ini diharapkan kriteria sampel yang diperoleh benar-benar sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
Suatu sampel yang baik harus memenuhi syarat bahwa ukuran atau besarnya sampel memadai untuk dapat meyakinkan kestabilan ciri-cirinya. Azwar
2010 menyatakan jumlah sampel lebih dari 60 orang sudah cukup banyak. Maka jumlah total sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 70
orang. Sampel yang digunakan adalah individu menikah suku Batak Toba dengan rentang usia pernikahan 1-4 tahun di kecamatan Balige sekitarnya Kabupaten
Toba Samosir.
D. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala psikologi yang berbentuk skala Likert dengan lima
pilihan. Metode skala digunakan mengingat data yang ingin diukur berupa konstrak atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung
melalui indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem- aitem pernyataan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan
skala yang berisi daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga subjek penelitian dapat mengisi dengan mudah Azwar, 2010.
Universitas Sumatera Utara
41
Hadi 2000 mengemukakan bahwa skala psikologis mendasarkan diri pada laporan-laporan pribadi self report. Selain itu skala psikologis memiliki
kelebihan dengan asumsi sebagai berikut : 1. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya.
2. Bahwa apa yang dikatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya.
3. Interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sama dengan apa yang dimaksud peneliti.
Prosedur penskalaan model Likert ini didasari oleh dua asumsi Azwar, 2002.
1. Setiap pernyataan yang ditulis dapat disepakati sebagai pernyataan yang
favorable positif atau pernyataan yang unfavorable negatif. 2.
Jawaban yang diberikan oleh individu yang mempunyai sikap positif harus diberi bobot atau nilai yang lebih tinggi daripada jawaban yang diberikan oleh
responden yang mempunyai sikap negatif. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kepuasan
pernikahan dan dukungan keluarga.
1. Skala Kepuasan Pernikahan
Skala kepuasan pernikahan dibuat dalam bentuk skala Likert. Aitem- aitem dalam skala ini disusun berdasarkan teori mengenai area-area dalam
pernikahan untuk mengukur kepuasan pernikahan yang dikemukakan oleh Olson dan Fowers 1989.
Universitas Sumatera Utara
42
Metode skala yang digunakan disajikan dalam bentuk pernyataan- pernyataan. Pernyataan dalam skala ini berbentuk skala jenjang yang mengungkap
intensitas kejadian. Skala yang digunakan memiliki empat pilihan jawaban yaitu : Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS dan Sangat Tidak Sesuai STS.
Skala disajikan dalam bentuk pernyataan bersifat favorabel pernyataan berbentuk positif dan tidak favorabel pernyataan bersifat negatif. Nilai setiap pilihan
bergerak dari 1 sampai 4. Bobot penilaian untuk pernyataan favorabel adalah SS = 4, S = 3, TS = 2 dan STS = 1. Sedangkan bobot penilaian untuk pernyataan tidak
favorabel yaitu SS = 1, S = 2, TS = 3, dan STS = 4. Tabel 2.
Blue-print Skala Kepuasan Pernikahan Sebelum Uji Coba
No Aspek Kepuasan
Pernikahan Nomor Aitem
Jum lah
Bobot Favourable
Unfavourable
1 Komunikasi
1, 11, 21, 61, 71 31, 41, 51, 81, 91
10 10
2 Orientasi agama
2, 12, 22, 62, 72 32, 42, 52, 82, 92
10 10
3 Kegiatan di waktu
luang 3, 13, 23, 63, 73
33, 43, 53, 83, 93 10
10 4
Penyelesaian konflik
4, 14, 24, 64, 74 34, 44, 54, 84, 94
10 10
5 Pengelolaan
keuangan 5, 15, 25, 65, 75
35, 45, 55, 85, 95 10
10 6
Orientasi seksual 10, 20, 30, 70,
80 40, 50, 60, 90,
100 10
10 7
Keluarga dan teman
9, 19, 29, 69, 79 39, 49, 59, 89, 99
10 10
8 Anak dan
pengasuhan anak 8, 18, 28, 68, 78
38, 48, 58, 88, 98 10
10 9
Kepribadian 7, 17, 27, 67, 77
37, 47, 57, 87, 97 10
10 10
Kesetaraan peran 6, 16, 26, 66, 76
36, 46, 56, 86, 96 10
10 Jumlah
50 50
100 100
Universitas Sumatera Utara
43
2. Skala Dukungan Keluarga
Skala dukungan keluarga dibuat dalam bentuk skala Likert. Aitem-aitem dalam skala ini disusun berdasarkan aspek-aspek dukungan sosial yang
dikemukakan oleh Sarafino 2006. Metode skala yang digunakan, disajikan dalam bentuk pernyataan-
pernyataan. Pernyataan dalam skala ini berbentuk skala jenjang yang mengungkap intensitas kejadian. Skala yang digunakan memiliki empat pilihan jawaban yaitu :
Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS dan Sangat Tidak Sesuai STS. Skala disajikan dalam bentuk pernyataan bersifat favorabel pernyataan berbentuk
positif dan tidak favorabel pernyataan bersifat negatif. Nilai setiap pilihan bergerak dari 1 sampai 4. Bobot penilaian untuk pernyataan favorabel adalah SS =
4, S = 3, TS = 2 dan STS = 1. Sedangkan bobot penilaian untuk pernyataan tidak favorabel yaitu SS = 1, S = 2, TS = 3, dan STS = 4.
Tabel 3. Blue-print Skala Dukungan Keluarga Sebelum Uji Coba
No Dimensi
Nomor aitem Jum
lah Bobot
Favourable Unfavourable
1 Dukungan emosional
1, 11, 21, 31, 9
5, 15, 25, 35, 29
10 25
2 Dukungan
instrumental 2, 12, 22, 32,
10 6, 16, 26, 36,
30 10
25 3
Dukungan informasional
3, 13, 23, 33, 19
7, 17, 27, 37, 39
10 25
4 Dukungan
persahabatan 4, 14, 24, 34,
20 8, 18, 28, 38,
40 10
25 Jumlah
20 20
40 100
Universitas Sumatera Utara
44
E. VALIDITAS, UJI DAYA BEDA, DAN RELIABILITAS ALAT UKUR 1. Validitas Alat Ukur
Azwar 2009 menyatakan untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan
suatu pengujian validitas. Suatu alat tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi
ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.
Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi content validity. Validitas isi menunjukkan “sejauhmana aitem-aitem dalam tes
mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur” atau “sejauhmana isi tes mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur”. Isi tes harus tetap relevan
dan tidak keluar dari batasan tujuan pengukuran Azwar, 2009. Pengujian validitas isi menggunakan analisis rasional atau lewat
professional judgment. Pertama sekali aspek-aspek dan karakteristik yang akan diukur ditentukan terlebih dahulu. Selanjutnya peneliti akan menyusun aitem-
aitem yang mengacu pada blue print yang telah dibuat sebelumnya. Setelah itu, peneliti meminta pertimbangan professional judgment sebelum aitem-aitem
dijadikan alat ukur.
2. Uji Daya Beda Aitem
Uji daya beda aitem digunakan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atau tidak
Universitas Sumatera Utara
45
memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan
fungsi ukur tes Azwar, 2010. Pengujian daya beda aitem menghendaki dilakukannya komputasi korelasi
antara distribusi skor aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem
total r
it
yang dikenal dengan sebutan parameter daya beda aitem. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan r
it
≥ 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30, daya pembedanya
dianggap memuaskan. Aitem yang memiliki harga r
it
kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah Azwar, 2010.
Teknik statistika yang digunakan adalah koefisien korelasi Pearson Product Moment. Semakin tinggi koefisien korelasi positif antara skor aitem
dengan skor skala berarti semakin tinggi konsistensi antara aitem tersebut dengan skala secara keseluruhan yang berarti semakin tinggi daya bedanya. Bila koefisien
korelasi rendah mendekati angka nol berarti fungsi aitem tersebut tidak cocok dengan fungsi ukur skala dan daya bedanya tidak baik Azwar, 2010. Uji daya
beda aitem ini akan digunakan pada alat ukur dalam penelitian ini, yaitu skala kepuasan pernikahan dan dukungan keluarga.
3. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan, bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang
Universitas Sumatera Utara
46
berbeda Hadi, 2000. Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari koefisien reliabilitas merupakan indikator konsistensi atau kepercayaan hasil alat ukur, yang
mengandung makna kecermatan pengukuran Azwar, 2009. Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal
yaitu single trial administration yang mana prosedurnya hanya memerlukan satu kali pengenaan sebuah tes kepada sekolompok individu sebagai subjek Azwar,
2009. Formula statistika yang digunakan untuk menguji reliabilitas alat ukur adalah Alpha Cronbach dengan bantuan komputerisasi dari program SPSS versi
17.0 for Windows. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas r
xx’
yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien
reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin
rendahnya reliabilitas.
F. HASIL UJI COBA ALAT UKUR
Uji coba skala kepuasan pernikahan dan skala dukungan keluarga dilaksanakan pada tanggal 01 September 2013 sampai dengan 08 September 2013
pada individu menikah suku Batak Toba di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir. Peneliti menyebarkan 300 skala dan diperoleh 292 skala yang dapat
dianalisis, sedangkan 8 skala lainnya tidak dianalisis karena subjek tidak termasuk ke dalam kriteria penelitian. Peneliti melakukan analisis uji coba dengan
menggunakan aplikasi komputer SPSS version 17 for Windows untuk melihat
Universitas Sumatera Utara
47
daya diskriminasi aitem. Menurut Hadi 2000, semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.275, daya pembedanya dianggap memuaskan.
Semakin tinggi harga kritik, maka aitem tersebut dikatakan semakin baik. Dalam penelitian ini, koefisien korelasi yang digunakan adalah 0.30 untuk skala
dukungan keluarga dan 0.275 untuk skala kepuasan pernikahan.
1. Skala Kepuasan Pernikahan
Hasil uji coba Skala Kepuasan Pernikahan diperoleh diperoleh reliabilitas alat ukur senilai 0.951 dan terdapat 16 aitem yang nilai daya diskriminasi
aitemnya berada di bawah 0.275. Tabel 4.
Distribusi Susunan Aitem Skala Kepuasan Pernikahan Sesudah Uji Coba
No Aspek Kepuasan
Pernikahan Nomor Aitem
Jum lah
Bobot Favourable
Unfavourable
1 Komunikasi
1, 11, 21, 71 31, 41, 81, 91
8 9.52
2 Orientasi agama
2, 12, 22, 72 32, 42, 52, 82, 92
9 10.71
3 Kegiatan di waktu
luang 3, 13, 23
43, 83, 93 8
9.52 4
Penyelesaian konflik
4, 14, 24, 74 34, 44, 54, 84, 94
9 10.71
5 Pengelolaan
keuangan 5, 15, 25, 75
45, 85 6
7.14 6
Orientasi seksual 10, 20, 30,
70,80 40, 50, 60, 90,
100 10
11.9 7
Keluarga dan teman 9, 19, 29,
69, 79 39, 49, 59, 89, 99
10 11.9
8 Anak dan
pengasuhan anak 8, 18, 28,
68, 78 48, 58, 88, 98
9 10.71
9 Kepribadian
17, 67 47, 57, 87, 97
6 7.14
10 Kesetaraan peran
6, 16, 26, 66, 76
36, 46, 86, 96 9
10.71 Jumlah
42 42
84 100
Berdasarkan hasil uji coba di atas, dari sebanyak 100 aitem dalam skala kepuasan pernikahan, terdapat 80 aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem
Universitas Sumatera Utara
48
total yang memenuhi syarat untuk dapat digunakan dalam penelitian rit ≥0.275.
Adapun jumlah aitem yang tidak dapat disertakan atau dinyatakan gugur sebanyak
16 aitem, antara lain aitem bernomor 7, 27, 33, 35, 37, 38, 51, 55, 56, 61, 62, 63, 64, 65, 77, dan 95. Nilai koefisien alpha sebesar 0.956, koefisien korelasi aitem
total berkisar antara 0.275 hingga 0.623. Berhubung aitem yang dinyatakan lolos cukup banyak, peneliti memilih
aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi tertinggi pada setiap komponen agar diperoleh keseimbangan jumlah aitem. Peneliti melakukan penomoran aitem
yang baru setelah memperoleh reliabilitas yang memenuhi standar ukur. Distribusi aitem pada skala yang akan digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel
berikut. Tabel 5.
Distribusi Susunan Aitem Skala Kepuasan Pernikahan Pada Saat Penelitian
No Aspek Kepuasan
Pernikahan Nomor Aitem
Jum lah
Bobot Favourable
Unfavourable
1 Komunikasi
3, 25, 52 11, 33, 45
6 10
2 Orientasi agama
8, 37, 41 17, 23, 51
6 10
3 Kegiatan di waktu
luang 12, 31, 55
5, 28, 42 6
10 4
Penyelesaian konflik
1, 24, 53 18, 35, 44
6 10
5 Pengelolaan
keuangan 14, 29, 46, 56
10, 32 6
10 6
Orientasi seksual 15, 48, 60
4, 27, 40 6
10 7
Keluarga dan teman
6, 20, 43 21, 34, 57
6 10
8 Anak dan
pengasuhan anak 13, 30, 50
9, 39, 58 6
10 9
Kepribadian 16, 38
2, 26, 49, 59 6
10 10
Kesetaraan peran 7, 19, 47
22, 36, 54 6
10 Jumlah
30 30
60 100
Universitas Sumatera Utara
49
2. Skala Dukungan Keluarga
Hasil uji coba Skala Dukungan Keluarga diperoleh reliabilitas alat ukur senilai 0.903 dan terdapat 4 aitem yang nilai daya diskriminasi aitemnya berada di
bawah 0.30. Tabel 6.
Distribusi Susunan Aitem Skala Dukungan Keluarga Sesudah Uji Coba
No Dimensi
Nomor aitem Jum
lah Bobot
Favourable Unfavourable
1 Dukungan
emosional 1, 11, 21, 31, 9
5, 15, 25, 35, 29 10
27.78 2
Dukungan instrumental
2, 12, 22, 10 16, 26, 36, 30
8 22.23
3 Dukungan
informasional 3, 13, 23, 33, 19
7, 17, 27, 37, 39 10
27.78 4
Dukungan persahabatan
4, 14, 24, 20 8, 18, 28, 40
8 22.23
Jumlah 18
18 36
100 Berdasarkan hasil uji coba di atas, dari sebanyak 40 aitem dalam skala
dukungan sosial keluarga, terdapat 36 aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total yang memenuhi syarat untuk dapat digunakan dalam penelitian
rit ≥0.30. Adapun jumlah aitem yang tidak dapat disertakan atau dinyatakan
gugur sebanyak 4 aitem, antara lain aitem bernomor 6, 32, 34, dan 38. Nilai
koefisien alpha sebesar 0.903, koefisien korelasi aitem total berkisar antara 0.314 hingga 0.608.
Berhubung aitem yang dinyatakan lolos cukup banyak, peneliti memilih aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi tertinggi pada setiap komponen
agar diperoleh keseimbangan jumlah aitem. Peneliti melakukan penomoran aitem yang baru setelah memperoleh reliabilitas yang memenuhi standar ukur. Distribusi
Universitas Sumatera Utara
50
aitem pada skala yang akan digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 7. Distribusi Susunan Aitem Dukungan Keluarga Pada Saat Penelitian
No Dimensi
Nomor aitem Jum
lah Bobot
Favourable Unfavourable
1 Dukungan emosional
3, 7, 17 9, 14, 28, 24
7 25
2 Dukungan
instrumental 5, 21, 25
2, 10, 18, 13 7
25 3
Dukungan informasional
11, 16, 23, 27 4, 8, 20
7 25
4 Dukungan
persahabatan 1, 12, 19, 26
6, 15, 22 7
25 Jumlah
14 14
28 100
G. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti melakukan beberapa prosedur, yaitu:
1. Tahap Persiapan Penelitian
Pada tahapan ini, yang dilakukan oleh peneliti terlebih dahulu adalah melakukan studi literatur. Kemudian peneliti membuat alat ukur yang terdiri dari
2 skala yang disusun sendiri oleh peneliti. Pembuatan skala dibantu oleh professional judgement yaitu dosen pembimbing untuk skala kepuasan pernikahan
dan dukungan keluarga. Skala pertama adalah skala dukungan sosial keluarga, dimana aspek-aspek dukungan sosial pembentuk skala tersebut diambil
berdasarkan teori Sarafino 2006. Skala kedua adalah kepuasan pernikahan, dimana komponen kepuasan pernikahan pembentuk skala tersebut diambil dari
Olson dan Fowers 1989.
Universitas Sumatera Utara
51
Penyusunan skala ini diawali dengan membuat blue print yang kemudian dilanjutkan dengan operasionalisasi dalam bentuk aitem-aitem pernyataan, dimana
terdapat 40 aitem untuk skala dukungan keluarga dan 100 aitem untuk skala kepuasan pernikahan. Sebelum menjadi alat ukur penelitian yang sebenarnya,
skala tersebut diujicobakan terlebih dahulu. Peneliti mengujicobakannya kepada 146 pasang atau 292 orang individu menikah suku Batak Toba pada tanggal 01
September s.d. 08 September 2013. Subjek diminta untuk memberikan respon pada alat ukur dukungan keluarga dan alat ukur kepuasan pernikahan, dimana
peneliti terlebih dahulu meminta kesediaan subjek untuk mengisi alat ukur tersebut. Setelah melakukan uji coba alat ukur maka peneliti melanjutkan dengan
pengujian reliabilitas kedua alat ukur tersebut dengan menggunakan program SPSS version 17.00 for Windows untuk menentukan aitem-aitem mana saja yang
dapat digunakan sebagai aitem dalam penelitian yang sebenarnya. Aitem-aitem yang memenuhi kriteria disusun kembali dalam bentuk skala yang digunakan
untuk penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Peneliti kemudian melanjutkan pengambilan data di Kota Balige. Peneliti memberikan alat ukur dukungan keluarga dan kepuasan pernikahan kepada 35
pasang atau 70 orang individu menikah suku Batak Toba yang sesuai dengan kriteria penelitian. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 17 September s.d. 22
September 2013. Subjek memberikan respon setelah terlebih dahulu diminta kesediaannya untuk mengisi alat ukur tersebut.
Universitas Sumatera Utara
52
3. Tahap Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka data hasil penelitian dari skor skala dukungan keluarga dan kepuasan pernikahan pada individu menikah suku Batak
Toba diolah dan dianalisis dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 17.0 for windows.
H. METODE ANALISA DATA
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik korelasional. Metode yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah
pendekatan parametrik yakni korelasi Pearson Product Moment. Seluruh data penelitian ini dianalisa dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 17.0
for Windows. Sebelum data diolah terlebih dahulu dilakukan uji asumsi, yaitu:
1. Uji Normalitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data dari variabel-variabel penelitian memiliki sebaran yang normal. Uji normalitas dalam penelitian ini
dilakukan berdasarkan uji Kolmogorov – Smirnov. Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 95 α = 0,05. Didasarkan
pada hasil perhitungan SPSS, jika angka signifikansi penelitian p ≥ 0,05
maka asumsi normalitas terpenuhi. 2.
Uji Linearitas Uji linearitas hubungan dilakukan untuk mengetahui apakah data variabel
dukungan keluarga telah berkorelasi secara linear terhadap variabel kepuasan
Universitas Sumatera Utara
53
pernikahan. Uji linearitas hubungan yang digunakan adalah uji F, dimana jika p 0.05 maka hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung adalah
linear. Namun, jika p 0.05 maka hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung tersebut tidak linear. Nilai α yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 0.05.
Universitas Sumatera Utara
54
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas analisa data dan pembahasan sesuai dengan hasil data yang diperoleh. Bab ini diawali dengan memberikan gambaran umum subjek
penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan data penelitian.
A.
GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah individu yang menikah pada suku Batak Toba di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir. Jumlah subjek dalam
penelitian ini adalah 35 pasang suami istri atau 70 orang yang telah memenuhi karakteristik populasi penelitian. Dari subjek penelitian tersebut didapatkan
gambaran berdasarkan usia pernikahan, jumlah anak, keterangan tempat tinggal, tingkat pendidikan, dan penghasilan bulan.
1. Usia Pernikahan Subjek Penelitian
Berdasarkan usia pernikahan subjek penelitian, maka diperoleh gambaran penyebaran subjek penelitian seperti yang tertera pada tabel berikut.
Tabel 8. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Pernikahan
Usia Pernikahan Jumlah N
Persentase
1 tahun 2 pasang
5.71 1tahun – 2 tahun
6 pasang 17.14
2tahun – 3 tahun 11 pasang
31.43 3tahun – 4 tahun
16 pasang 45.71
Total 35 pasang
100
Universitas Sumatera Utara