I-Keiyooshi adjective – i Na–Keiyooshi adjective – na Meishi Nomina

18 b. Bentuk Konjungsi Verb menurut Masao, 1989:150 dalam Sudjianto : 1. Mizenkei, menyatakan bahwa aktivitas atau tindakannnya belum dilakukan atau belum terjadi sampai sekarang. Bentuk ini diikuti u,yoo, nai, seru, saseru, reru atau rareru. 2. Ren’yookei, menyatakan kemajuan atau kelanjutan suatu aktivitas. Bentuk ini diikuti masu, ta, da, tai, te, atau nagara. Bentuk ini juga dapat diikuti yoogen yang lain seperti pada kata yomihajimeru mulai membaca. 3. Shuushikei, yaitu bentuk dasar verb yang dipakai pada waktu mengakhiri ujaran. Bentuk ini juga dapat diikuti kata ka atau kara. 4. Rentaikei, yaitu bentuk yang diikuti taigen seperi toki, koto, hito, mono, dan sebagainya. Tapi dapat diikuti juga dengan yooda, bakari, kurai, gurai, no. 5. Kateikei, menyatakan makna pengandaian, merupakan bentuk yang diikuti ba. 6. Meireikei, menyatakan makna perintah.

2. I-Keiyooshi adjective – i

I-keiyooshi sering disebut juga keiyooshi yaitu kelas kata yang menyatakan sifat atau keadaan sesuatu dengan sendirinya menajdi predikat dan dapat mengalami perubahan bentuk Kitahara, 1995:82. Setiap kata yang termasuk i- keiyooshi selalu diakhiri i dalam bentuk kamus, dapat menjadi predikat, dan juga dapat menjadi kata keterangan yang menrangkan kata lain dalam sebuah kalimat. Tapi ada kata yang berakhiran i seperti yumei mimpi, kirai benci dan kirei cantik, indah, bersih walaupun berakhiran i tapi tidak termasuk i-keiyooshi karena dalam bentuk kamusnya berakhiran da. 19 Jenis-Jenis i-keiyooshi menurut Shimizu,2000:46 dalam Sudjianto adalah : 1. Zokusei keiyooshi yaitu kelompok i-keiyooshi yang menyatakan sifat atau keadaan secara objektif. Misainya : takai tinggi, nagai panjang, hayai cepat, omoi berat, akai merah dan sebagainya. 2. Kanjoo keiyooshi, yaitu kelompok i-keiyooshi yang menyatakan perasaan atau emosi secara subjektif. Misalnya : ureshii senang, kanashii sedih, kowai takut dan sebagainya.

3. Na–Keiyooshi adjective – na

Na-keiyooshi sering disebut keiyoodooshi yaitu kelas kata yang dengan sendirinya dapat membentuk sebuah bunsetsu, dapat berubah bentuk dan bentuk shuushikei –nya berakhiran da atau desu. Karena perubahannya mirip dengan dooshi sedangkan artinya mirip dengan keiyooshi, sehingga kelas kata ini disebut keiyoodooshi Iwabuchi,1989:96. Jenis-Jenis na-keiyooshi menurut Shimizu,2000:46 dalam Sudjianto : 1. Keiyoodooshi yang menyatakan sifat, misalnya : shizukada sepi, kireida cantik, indah, bersih, sawayakada segar, akirakada jelas dan sebagainya. 2. Keiyoodooshi yang menyatakan perasaan, misalnya : iyada tidak senang, zannenda menyesal, yukaida senang, fushigida aneh dan sebagainya. 20

4. Meishi Nomina

Meishi adalah kata-kata yang menyatakan orang, benda, peristiwa dan sebagainya. Tidak mengalami konjugasi dan dapat dilajutkan dengan kakujoshi Matsuoka, 2000:342. Meishi disebut juga taigen, di dalam suatu kalimat ia dapat menjadi subjek, predikat, kata keterangan Hirai, 1989:148. Jenis-Jenis Meishi dalam Sudjianto menurut Tarada Takano 1984:49-51 : 1. Futshuu meishi yaitu nomina yang menyatakan nama-nama benda, barang, peristiwa dan lain-lain. Misalnya : yama gunung, hon buku, kagakusha ilmuan, hoshi bintang, koofuku kebahagiaan, hikooki pesawat terbang, dll. 2. Koyuu meishi adalah nomina yang menyatakan nama-nama yang menunjukan benda secara khusus seperti nama daerah, Negara, orang, buku, dll. Contohnya : yamato, taiheiyoo samudra pasifik, indoneshia, yamamoto, dan sebagainya. 3. Suushi, yaitu nomina yang menyatakan bilangan, julah, kuantitas, urutan. Misalnya : ichi satu san, tiga, gonin lima orang, rokko enam buah sangoo nomor tiga, ikutsu, ikura, nankai, nannin dan lain-lain. 4. Keishiki meishi adalah nomina yang menerangkan fungsinya secara formalitas tanpa memiliki hakekat atau arti sebenarnya. Misalnya : koto, tame, wake, hazu, mama, toori. 5. Daimeishi yaitu kata-kata yang menunjukan sesuatu secara langsung tanpa menyebutkan nama orang, benda, barang, perkara, arah, tempat dan sebagainya. 21

5. Rentaishi prenomina